Di sisi lain di sebuah bandara. Dengan di dampingi asisten pribadi nya, pemuda itu langsung melajukan mobil nya ke sebuah cafe ,padahal ia baru sampai di kota ini setelah perjalanan bisnis beberapa hari di luar negeri .pemuda itu tidak merasakan apapun selain rasa rindu yang begitu besar untuk serly.
Setelah sampai di cafe keluarga Sinaga, pemuda itu langsung menemui seorang mucikari alias mami yang telah menunggu nya di sebuah meja.
"bagaimana dengan kesepakatan kita beberapa hari lalu?" Tanya Mami
Indra menyuruh asisten nya memberikan koper berukuran sedang yang telah di siapkan asisten pribadi nya.
"apa cukup?"
Mami menyeringai saat mengetahui isi koper tersebut adalah uang berjumlah -+ 10 M.
Asisten pribadi Indra mengeluarkan sebuah dokumen .Indra menyuruh Mami menandatangani dokumen tersebut.
Mucikari itu dengan senang hati menanda tangani dokumen tersebut. lalu sang mucikari itu memberikan dokumen nya kembali ke tangan Indra.
"baiklah. sekarang lakukan yang seharus nya anda lakukan" ucap Indra
Mami yang sudah mengerti langsung mengambil ponsel dari dalam tas.
***
"kamu udah gila apa ! kamu mau pergi dengan kondisi seperti ini. sadar serly kamu udah gak kuat" teriak akila .gadis itu sangat kesal karna sahabat nya tidak mendengarkan ucapan nya sama sekali.
Serly dengan sangat cepat keluar dari apartemen nya dengan keadaan tubuh yang lemah. Ia tidak ingin kontrak nya di perpanjang jika tidak menuruti mami untuk datang melayani pelanggan malam ini. gadis itu juga tidak bisa memberitahu sahabat nya karna dia sama sekali takan mengerti.
"gila tuh mami² .udah di bilang lagi sakit juga" akila menggerutu sambil menyambar tas dan juga jaket nya untuk mengikuti sahabat nya. gadis itu takut jika malam ini pelanggan sahabat nya buas dan membuat serly pingsan karna kondisi nya yang masih demam .
Serly sampai di hotel dengan kamar yang sama saat bersama pemuda yang tidak menyentuh nya saat itu. Dalam hati nya ada harapan kecil bahwa malam ini pemuda itu juga yang membayar nya.
Ceklek...
Begitu pintu terbuka gadis itu menunduk. Ia takut bahwa harapan nya hanya tinggal harapan saja.
"maaf saya terlambat."
Secara reflek Serly menatap kearah suara yang sangat ia kenal. terimakasih tuhan ,pemuda itu benar² datang....ucap serly tanpa suara.
"apa kabar?" Indra berjalan kearah gadis yang terlihat sangat pucat ,gadis itu duduk di ujung ranjang menatap nya lega .
Indra merengkuh tubuh Serly .Ia merasakan panas pada tubuh gadis itu.
"apa kamu demam?"
"jangan hiraukan aku. hiraukan saja junior mu yang meronta tuan" Serly berkata dengan suara lirih hampir tak terdengar
Serly dengan nakal menyentuh junior milik indra yang masih di lapisi celana .
"bagaimana kamu bekerja dengan keadaan seperti ini?"
"Aku wanita kuat. Seperti ini saja bisa membuat anda ketagihan" Serly berusaha tersenyum lebar .Ia tak ingin uang pemuda itu terbuang sia² untuk kedua kali nya.
Indra kembali memeluk erat tubuh Serly. Air mata Indra perlahan turun dari ujung pelupuk mata nya. Pemuda itu tak kuasa menahan penyesalan terhadap gadis ini. maaf hely. ucap Indra tanpa suara.
"maafkan aku ,Hely"
Hely?....
Mendengar nama kecil nya di sebut, Serly melepas kan diri dari pelukan Indra. Ia ingat sekali bahwa nama itu hanya di ketahui oleh orang panti asuhan.
"Indra...." Serly berkata lirih
Bersambung...