Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 63 - Chapter 62 - Kultivasi Ganda

Chapter 63 - Chapter 62 - Kultivasi Ganda

"Nona silahkan masuk." Banzhou memilih tidak mengikutinya karena ia akan masuk lewat belakang, sejujurnya ia terkejut dengan penampilan istana kegelapan yang cukup bersih padahal tempat itu biasanya menyeramkan dan tidak terurus.

Gia menangguk mengerti dan membiarkan Banzhou pergi sesukanya, ia berjalan melewati jembatan yang menjadi penghubung dengan istana, dari sini ia melihat penampilan istana cukup jelas karena di sinari oleh obor dan cahaya bulan, tak seperti dalam benaknya yang menyeramkan dan mencengkam seperti rumor Raja Hantu di luar. Istana ini cukup bersih dan memiliki berbagai tanaman dan bunga yang tumbuh disekitar istana sehingga mempercantik penampilannya walaupun istana ini berwarna hitam legam.

Matanya melihat gerbang besar yang sekitarnya di penuhi mutiara cahaya yang cukup banyak dan membantunya menerangi jalan. Ia menyentuh mutiara cahaya di dekatnya untuk melihatnya secara jelas apakah ini mutiara palsu atau tidak, ternyata semua mutiara ini adalah asli dan ia tidak menyangkan Raja Hantu memilikinya sebanyak ini, pasti ia cukup kaya.

Gia sampai di pintu besar dengan ukiran naga yang terbang menuju langit, ia menyentuh pintu tersebut dan merasakan teksture ukirannya yang sangat halus dan bagus, pasti dibutukan waktu lama untuk menyelesaikannya. Ia mengangkat kedua tangannya dan mendorong pintu tersebut agar terbuka.

Krekkk

Pintu akhirnya terbuka dan Gia dapat dengan jelas melihat bagian dalam istana tersebut. Ia berdecak kagum ketika melihat ratusan mutiara cahaya yang memenuhi tempat ini, penempatannya sangat bagus dan menambah nilai keindahan istana ini. Pilar-pilar besar berukirkan naga melingkar berdiri kokoh untuk menompang istana ini, tembok berwarna keemasan menambah nilai plus dengan lukisan-lukisan indah yang memanjakan mata.

Perabotan tertata rapi dengan kursi-kursi dan meja yang diletakan di sebelah jendela dan menghadap langsung ke arah kolam yang ia duga jika pagi nanti pasti sangat indah menikmatinya. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat lampu gantung yang terbuat dari ratusan kristal wuqin tertata rapi yang terkenal memiliki cahaya yang cantik melebihi mutiara cahaya.

Raja Hantu terkekeh dalam hati ketika melihat Gia sangat mengagumi istananya, ia merasa senang dengan hasil Zhouming dan ia harus memberinya hadiah. "Kau menyukainya?"

Gia menolehkan kepalanya untuk mencari sumber suara, dan dia melihat seorang laki-laki mengenakan pakaian putih dengan aksen ungu tengah duduk di atas tahta dengan menompang dagunya menggunakan tangan kanannya, seolah menunggunya.

Wajahnya sangat tampan dengan hidung mancung dan mata merah seperti rubah yang menggoda, tubuh kekarnya yang tertutup pakaian tidak bisa di sembunyikan dari mata Gia, ia bisa menebak dibalik pakaian mewahnya pasti terdapat sixpack atau malah eightpack dan mengingatkannya akan idolanya Sehun dan Jongkook. Ia juga memiliki suara yang sangat menggoda seperti Sean O'Prey dan Gia tidak bisa menahan debaran jantungnya.

Tentu saja ia mengenalinya, dia adalah Raja Hantu yang sangat terkenal dan ini adalah pertama kalinya mereka bertemu secara resmi karena yang sebelumnya tidak bisa dihitung sebab ia muncul dalam bentuk roh. Namun, ia tidak menyangka penampilan sebenarnya sangat luar biasa dibandingkan dengan penampilannya dalam bentuk roh yang sedikit gila, mungkinkah ia lupa membawa otaknya?

"Kukira istanamu akan menyeramkan," ujarnya santai.

Raja Hantu terkekeh mendengar ucapannya yang benar, jika bukan karena untuk menyambutnya ia tidak akan mendekorasi istananya dan membiarkannya seperti kuburan masal.

"Kau terlalu banyak mendengar rumor burukku di luar." Ia bangkit dari tahtanya dan berjalan mendekati Gia.

Gia tanpa sadar sedikit mundur ketika Raja Hantu mendekatinya seolah ia merasa sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

"Jangan menjauh dariku." Ia mengulurkan tangannya dan memeluk pinggangnya. "Bukankah kau datang untuk melepas segelmu?" Bisiknya tepat ditelinganya.

Gia menarik nafasnya dan menguatkan dirinya, benar ia datang ke sini untuk membuka segelnya agar bisa memiliki kekuatan, Gia sudah tidak tahan dengan semua orang di dunia ini yang memiliki kekuatan dan hanya dirinya yang tidak. "Baik."

"Anak baik." Ia tersenyum menyeringai dan membawa Gia menuju kamarnya berada.

Sejujurnya ia tidak tahan dengan sikapnya seperti ini, namun kata Meifu ia harus bersikap berwibawa agar Gia jatuh hati dengannya dan tidak menyesali perbuatannya. Ingin sekali ia kembali ke dirinya yang bebas dan nakal sehingga bisa menggoda Gia seenaknya, namun ia hars menahannya jika tidak ingin Gia kabur darinya.

oOo

Gia berdiri kaku mengikuti Raja Hantu menuju kamarnya karena ia tidak terbiasa merasakan sentuhan dari lawan jenis, Raja Hantu menyadarinya dan mengelus pinggang Gia untuk menenangkannya."Tenanglah aku tidak akan memakanmu."

Gia mencibir mendengar omong kosongnya, tidak akan memakannya? Bukankah mereka akan melakukan kultivasi ganda yang tentunya mereka akan 'tidur' dan dia dapat memakan tahunya.

(Makan tahu = Mengambil keuntungan)

Raja Hantu membuka pintu kamarnya dan Gia dapat melihat jelas sebuah ranjang besar yang berada di tengah kamar dan bisa muat hingga empat orang, pilar ranjang memanjang hingga ke langit-langit kamar dan sebuah tirai putih transparan membuat ranjang itu terkesan romantis apalagi ditaburi dengan kelopak bunga mawar.

"Ayo!" Raja Hantu menggiringnya menuju ranjang dan ia duduk disana.

Gia mengikutinya dan duduk di depannya, ia tidak tahu harus melakukan apa.

Raja Hantu menutup matanya dan duduk dalam posisi lotus serta mengedarkan energi qi di dalam tubuhnya menuju jantungnya tempat batu itu berada. Ia harus memandu energi di tubuhnya kemudian mentransfernya pada Gia agar ia bisa melepaskan segelnya terlebih dahulu kemudian beralih ke kutukannya.

Karena prosesnya cukup lama ia membuat Gia menunggu lama dan Gia mengiranya tengah tertidur sebab posisi tubuhnya sudah beralih dan dia jatuh berbaring di ranjang padahal dia tengah bermeditasi.

"....."

Gia membuka mulutnya lebar ketika melihat Raja Hantu yang berbaring di depannya, bukankah mereka seharusnya berkultivasi ganda untuk menyelesaikan masalah masing-masing, kenapa ia malah tertidur?!?!?

Menurut novel wuxia atau xiaxia yang pernah ia baca kultivasi ganda berarti mengedarkan energi dalam dengan lawan jenis menggunakan cara papapapa agar meningkatkan kekuatan dengan cepat. Tetapi mengapa ia malah tertidur dan meninggalkannya diam seperti orang bodoh?!?!?

Dia tahu kultivasi ganda kan?

Apakah ia tidak tahu karena terlalu lama terkurung di hutan terlarang?

Karena kesal Gia meraih kerah Raja Hantu dan menariknya ke dunia nyata kemudian mencium bibirnya dengan keras, sepertinya dialah yang harus memimpin karena ia khawatir Raja Hantu tidak mengetahui hubungan antara pria dan wanita sebab terlalu lama di kurung.

Raja Hantu membuka mulutnya terkejut karena dengan paksa di tarik ke dunia nyata dan merasakan bibir lembut yang melum*atnya keras. "Gi.... mphhh...mpppphhh..." ia melebarkan matanya karena melihat wajah Gia berada di depan matanya.

"Kau terlalu menyedihkan." Gia melepaskannya dan mencibirnya. "Kau bahkan tidak mengetahui kultivasi ganda." Ia meraih pakaiannya dan segera merobeknya hingga menyedihkan.

Sreeettt sreeettt sreeettt

"Mungkin karena terlalu lama di kurung kau tidak mengetahui apa-apa."

Srettt srettt sretttt

Gia semakin merobek pakaiannya hingga tidak tersisa dan mengabaikan wajah terkejutnya, walaupun Gia belum pernah melakukannya tetapi dia sudah mengetahui hal-hal mengenai papapapa dari internet, mungkin pengetahuannya bisa mengejutkan orang di dunia ini.

"Ta... ta..tapi..." Raja Hantu tergagap karena melihat Gia membuka pakaiannya sendiri.

"Akan aku tunjukan bagaimana kultivasi ganda sebenarnya." Gia membungkuk dan meraih wajah Raja Hantu dan menciumnya keras, tangannya tak tinggal diam dan meraba tubuh sexy nya yang sudah ia tahan selama ini karena sebenarnya dia suka pria yang berpack dan dia memiliki banyak koleksi majalah pria dewasa

"Tapiiii kultivasi ganda bukan seperti iniiiii....." Raja Hantu berteriak dalam hati namun menikmati perlakuannya.

oOo

"Kau yang memberikan saran agar Master seperti itu." Guangli mengomentari sikap masternya yang sangat berbeda dari biasanya.

Meifu mengibaskan rambutnya bangga. "Tentu saja, aku tidak ingin Master menjatuhkan wajah kita." Biasanya Sang Master yang tidak ingin wajahnya dijatuhkan oleh bawahannya tetapi Master mereka malah kebalikannya, dialah yang menjatuhkan wajah bawahannya.

Zhouming mengangguk setuju dan tertawa terbahak-bahak, dia tidak menyangka Masternya dapat bertahan normal walaupun hanya sebentar.

"Mari bertaruh berapa lama Master akan bersikap seperti itu dihadapan nona Gia." Banzhou angkat bicara dan menyemarakan suasana.

"Seminggu, aku yakin master bisa bertahan." Ia mengeluarkan sekantong tael emas sebagai taruhan.

"Aku ikut, aku bertaruh 10 hari." Zhouming mengeluarkan kantong uangnya dari balik pakaiannya.

"Kalian terlalu meremehkan master, untuk mendapatkan hati nona Gia dia pasti akan bertahan selama sebulan lebih." Dengan percaya diri Meifu mengeluarkan kantong uang miliknya.

"Aku juga ingin bertaruh."

"Aku sama dengan Zhouming."

"Ini taruhanku."

"Kurasa Meifu benar, aku percaya padanya."

Anak buah lain mengikuti taruhan yang diajukan Banzhou karena mereka sangat bosan dan ingin menggunakan master mereka sebagai hiburan.

Guangli menatap mereka datar karena tengah sibuk mengatur taruhan tanpa memperdulikan keadaan masternya dan nona Gia yang memasuki ruangan yang salah, sebab jika ingin berkultivasi ganda seharusnya master membawanya ke ruang latihan di balik ruang kerjanya dan bukannya membaw ke kamarnya.

"Tidakkah kalian khawatir dengan master dan nona Gia yang memasuki kamar?"

"Halah untuk apa mengkhawatirkan mereka," sahut Meifu. "Bahkan jika mereka melakukan papapapa yang ada malah nona Gia yang memimpin," ujarnya masa bodoh tanpa memperdulikan masternya.

"Master seperti kertas kosong ketika berhubungan dengan wanita." Tentu saja ia sangat minim pengalaman karena mayoritas anak buah Raja Hantu adalah laki-laki dan ini adalah pertama kalinya dia berhubungan dengan wanita.

"Kau benar juga."

"Kau ingin bertaruh?" Meifu mencoba menipu Guangli lagi dengan taruhan.

"Aku bertaruh satu hari," ujar Guangli.

"Kalau kau kalah kau harus berkultivasi ganda denganku."

-TBC-