Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 64 - Chapter 63 -Melepas Segel dan Kutukan

Chapter 64 - Chapter 63 -Melepas Segel dan Kutukan

Gia memijat pinggangnya karena lelah akan aktivitas mereka semalam, ia melirik Raja Hantu yang tengah tertidur pulas sambil memegang tangannya seolah tidak ingin melepaskannya. Sebenarnya Gia ingin memukul wajah tampannya karena perbuatannya kemarin, semua pria adalah binatang buas walaupun awalnya tidak tahu apa-apa, mereka digerakan oleh insting dan akan memakanmu dengan lahap tanpa sisa.

Gia mengeluarkan cerminya dan melihat tubuhnya, bercak-bercak berwarna merah terlihat jelas memenuhi leher hingga dadanya ia juga menduga bahwa punggungnya dipenuhi bekas ciumannya. Ia membuka selimut dan melihat tubuh Raja Hantu yang dipenuhi gigitan dan cakaran kukunya sebab dia melawannya dengan keras semalam ketika dia sudah berlebihan.

Gia mendengus kesal dan melepas tangannya kemudian menggulirkannya ke bawah hingga membuatnya jatuh dari ranjang, ada hal yang ingin ia bicarakan dengannya.

Bukkk

Suara keras terdengar keras ketika tubuhnya membentur lantai, ia mengusap kepalanya yang terasa sakit dan merasakan sebuah selimut yang terlempar untuknya.

"Tutupi tubuh busukmu!" Gia telah mengganti pakaiannya dengan pakaian sederhana yang bisa langsung di gunakan, ia berdiri di depan Raja Hantu dengan memegang pilar karena kakinya masih gemetar.

"Kau berbohong padaku!" Gia sangat marah karena merasa dibohongi olehnya, bukankah jika mereka berkultivasi ganda maka akan melepaskan segelnya.

Raja Hantu menyikirkan selimut yang menghalangi pandangannya dan berdiri di depan Gia.

"Tutup bagian bawahmu!" Gia meraih selimut yang dibuangnya dan menyerahkannya agar digunakan menutupi tubuhnya.

Raja Hantu menerimanya dan mengikuti perkataan Gia, sepertinya istrinya marah padahal semalam sangat menyenangkan.

Melihat tatapan tak bersalahnya Gia semakin marah dan memukulnya walaupun ia tahu tidak berguna. "Pembohong! Kau adalah penipu! Tidak seharusnya aku percaya padamu." Tanpa sadar ia meneteskan airmata, ia menyesal mempercayainya, seharusnya ia memperlakukannya seperti orang yang hampir memperkorsanya.

Raja Hantu sangat sedih melihatnya menangis, ia membiarkannya memukulnya sesuka hati dan tidak akan membalasnya, ia ingin agar dia melampiaskan semua perasaannya.

"Kau penipu! Kau mengatakan bahwa jika kita berkultivasi ganda maka akan melepas segelku sehingga aku akan memiliki kekuatan." Gia terus memukulinya hingga membuat matanya memar.

"Tunggu sebentar." Raja Hantu mencekal tangan Gia. "Kapan kita berkultivasi ganda?"

Gia sangat ingin membunuhnya karena tidak mengakui perbuatannya semalam, apakah dia seperti wanita pelacur yang bisa ditinggalkan setelah selesai digunakan, Gia tidak bisa menerimanya!

"Kau tidak mengakui perbuatanmu semalam?!?!?!"

"Hah?" Kali ini dia sangat bingung dengan maksud Gia, apakah ia mengira kemarin adalah kultivasi ganda? "Kamu pasti salah paham."

"Salah paham? Kau pikir aku salah paham padahal kau sudah mengambil keuntungan dariku." Gia benar-benar marah.

Raja Hantu segera menjelaskan sebelum Gia semakin marah. "Kultivasi ganda adalah ketika dua orang saling mengedarkan energi masing-masing untuk menembus penghalang atau hambatan agar bisa meningkatkan kekuatan, dilakukan dengan duduk saling berhadapan dengan memegang tangan dan mengalirkan energi ke orang lain,"

Gia terdiam mendengar perkataannya.

"Dalam kasus kita, aku akan mengumpulkan energiku dulu kemudian memberikannya padamu agar menghancurkan segel milikmu setelah itu kamu membantuku menghancurkan kutukan pada jantungku dengan energi milikmu yang telah tercampur denganku," tambahnya.

Gia membuka mulutnya lebar karena terkejut, siapa yang menulis novel tentang kultivasi ganda harus melakukan papapapa,?!?!?! Ke sini kalian aku ingin menghajar kalian!!!!

┻━┻ ︵ヽ(`Д´)ノ︵ ┻━┻

Gia merasa tertipu dengan mereka, tolong kembalikan uang dan waktu yang telah ia habiskan untuk menikmati itu semua. Ia mengira kultivasi ganda seperti yang di jelaskan novel-novel yang ia baca karena dunia ini cukup mirip seperti di dalam novel. Namun, ternyata ia salah paham akan makna kultivasi ganda di dunia ini yang jelas-jelas sangat berbeda dari yang dia tahu.

Rasanya Gia ingin menangis dan tidak memiliki wajah untuk melihat Raja Hantu, seharusnya ia bertanya dulu sebelum mengambil kesimpulan sendiri.

"Kenapa kau membalikan tubuh." Raja Hantu menaikan salah satu alisnya melihat Gia membelakanginya dan menompang kepalanya pada pilar.

Buk Buk Buk

Gia membeturkan kepalanya pada pilar berharap ia bisa melupakan semua yang telah terjadi, jadi untuk apa ia menyerangnya semalam untuk melakukan papapapa, dia bahkan dengan percaya diri mengejeknya karena tidak tahu dan dengan sok memimpin walaupun pada akhirnya tetap di bawah.

"Jangan memukul kepalamu." Raja Hantu mencegat kepala Gia agar tidak membenturkannya lagi ke pilar.

Benar ini bukan hanya salah dirinya, ini juga salah Raja Hantu, jika dia mengatakan sebenarnya di awal pastinya Gia tidak akan melakukan perbuatan semalam.

"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?" Ia berteriak frustasi karena nasi sudah menjadi bubur.

"Istri, semalam aku ingin memperingatimu tetapi kamu malah membungkam bibirku." Akhirnya ia kembali ke sifat awalnya dan bersikap tidak tahu malu di hadapan Gia.

"Akkkkhhhhhhh....." Gia mengacak rambutnya frustasi karena memang dirinya semalam sangat menuntut karena mengiranya tidak berpengalaman.

"Jangan sedih lain kali aku akan membiarkanmu di atas." Raja Hantu mengelus kepala Gia.

"Enyah!" Gia menyingkirkan tangannya dari kepalanya. "Siapa juga yang mau melakukannya lagi."

"Tapi istri semalam kamu sangat ganas." Ia menunjuk dada dan lehernya yang penuh dengan bekas gigitan atau cakaran Gia. "Lihat hasil karyamu."

Tentu saja Gia dapat melihatnya dengan jelas dan ia ingin melupakaan semua itu karena tidak ingin mengingat perbuatan bodohnya semalam.

"Huhuhuhu aku sangat bodoh." Gia meraung dengan keras untuk melampiaskan kekesalannya karena kehilangan keperawanannya dengan sia-sia.

"Jangan menangis aku akan membelikanmu permen." Dari buku yang ia baca ketika anak perempuan menangis bisa memberikan permen untuk menghiburnya.

"Siapa yang ingin permen?!?!?" Gia membentaknya.

"Lalu kamu ingin apa?" Seharusnya ia tidak membandingkan istrinya dengan perempuan lain, istrinya sangat berbeda!

"Kembalikan keperawananku semalam!!!!"

oOo

"Wow suara nona Gia sangat keras." Meifu melirik jendela yang berada di atasnya karena itu adalah tempat kamar masternya berada.

"Menurutmu apa yang mereka lakukan?" tanyanya pada kawan-kawannya yang tengah bermain kartu.

"Aku tidak tahu, tidak ada fenomena ketika mereka berkultivasi ganda," sahut salah satu dari mereka.

"Mungkin nona Gia terlalu senang menemui master," ujar seseorang yang mengenakan pakaian biru.

"Aku tidak yakin." Meifu mengambil satu kartu di tengah. "Suara nona Gia sedikit berbeda dan serak."

Tiba-tiba Banzhou dan Zhouming datang menghampiri mereka yang tengah bermain kartu di bawah jendela kamar Raja Hantu, Banzhou dengan lemas duduk di samping Meifu sedangkan Zhouming sangat ceria dan berenergi mengambil alih kartu salah satu dari mereka.

"Hey!", sahutnya protes.

"Kau terlalu buruk bermain, Gongba," jawab Zhouming. "Biarkan aku menggantimu."

Meifu melirik Banzhou yang lemas dengan wajah pucat. "Kenapa kau seperti ini?"

"Aku mengambil energinya ketika berkultivasi ganda karena dia seenaknya melarikan diri dan meninggalkanku mendapatkan hukuman." Zhouming masih kesal karena hal tersebut dan dia semalam bertarung dengan Banzhou serta memaksanya melakukan kultivasi ganda untuk mengambil energinya.

Banzhou meliriknya tajam dan memberikan tatapan mematikan, Zhouming memanfaatkan kesempatan ketika ia tengah bermeditasi dan seenaknya menghajarnya tanpa ia bisa membalas kemudian memaksanya berkultivasi ganda untuk mencuri kekuatannya.

"Meifu tolong berkultivasi ganda denganku dan beri aku sedikit kekuatan." Ia menggoyangkan lengan Meifu dan memberinya tatapan anak anjing.

Dengan acuh Meifu membalasnya dan mengeluarkan kartunya. "Baiklah, untung saja kemarin aku berkultivasi ganda dengan Guangli."

"Kau berkultivasi ganda dengannya lagi?" Zhouming sangat heran dengan Meifu yang dengan mudah mengajak Guangli berkultivasi ganda padahal mereka sangat sulit mengajaknya.

Meifu tertawa licik ketika ia berulang kali menipu Guangli untuk berkultivasi ganda. "Walaupun terlihat kaku, sebenarnya Guangli adalah orang yang tidak mau kalah, aku hanya memanfaatkan hal itu dan membuatnya bertaruh denganku."

"Kau memiliki nyali yang besar," komentar Banzhou sambil menggelengkan kepalanya.

"Dia adalah kultivator Emperor Realm selain Master dan bermanfaat besar jika berkultivasi dengannya." Karena hal inilah Meifu selalu ingin berkutivasi ganda dengan Guangli.

"Aku merasa kasihan dengan Guangli yang terus dimanfaatkan olehmu."

"Hahahahahahahaha..."

oOo

Gia mendengar suara dari jendela, ia mendekat ke sana dan melirik dari celah jendela dan terlihatlah anak buah Raja Hantu yang tengah bermain kartu sambil mengobrol. Semakin ia mendengar percakapan mereka semakin Gia merasa wajahnya semakin memanas karena malu sebab mereka membahas kultivasi ganda seolah membahas makanan dan mereka sering melakukannya dengan kawan mereka.

Raja Hantu tidak tahu harus berbuat apa karena kesalahpahaman Gia akan kultivasi ganda, walaupun sangat menguntungkannya semalam. Ia tidak menyangka ada kegiatan yang sangat menyenangkan seperti itu dan dia ingin menikmatinya terus menerus hingga hampir membuatnya kecanduan. Apalagi ketika mengingat sentuhan kulit Gia pada tubuhnya yang membuatnya sangat bernafsu.

"Ehmm..." Kurasa kita bisa pergi ke ruang latihanku untuk berlatih." Sebaiknya ia tidak menyebutkan kultivasi ganda dihadapan Gia karena tidak ingin membuatnya malu.

Dengan wajah memerah Gia mengikuti Raja Hantu yang membawanya ke ruang latihan untuk melakukan kultivasi ganda yang sebenarnya.

oOo

"Dengar, aku akan memandu energiku ke dalam sumber kekuatanmu dan menghancurkannya, mungkin ini terasa menyakitkan namun kau harus menahanya." Raja Hantu menjelaskan pada Gia agar ia mempersiapkan dirinya.

"Aku mengerti." Gia mengangguk.

"Duduk di depanku dan taruh tanganmu di atas tanganku." Ia duduk dengan posisi lotus. "Ehmm.. aku akan mengumpulkan energiku dulu, jadi jangan mengganggu." Ia memberikan tatapan nakal.

Gia menatapnya tajam karena berani mengingatkannya dengan kegiatan semalam, bahkan ia tidak bisa duduk dengan nyaman karena bagian bawahnya masih sakit.

"Istri, jika kamu tidak nyaman kamu bisa duduk di atasku." Ia bisa melihat gelagatnya yang tidak nyaman duduk.

"Tutup mulutmu! Dan cepat lakukan!" bentaknya.

"Baiklah." Raja Hantu mendesah kecewa karena tidak mendapatkan keinginannya.

Kali ini ia serius dan memejamkan matanya untuk fokus mengumpulkan kekuatannya, ia berkonsentrasi dan merasakan tangan Gia berada di atas tangannya. Ia mengumpulkan energinya ke jantung dengan waktu sedikit lama kemudian mentransfernya pada Gia melalui telapak tangannya.

Gia bisa merasakan sensasi hangat dari telapak tangannya kemudian menyebar hingga tubuhnya dan mengalir menuju jantungnya hingga membuatnya merasakan sakit seolah jantungnya di remas-remas oleh tangan tak kasat mata yang ingin menghancurkannya. Ia menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit dan mencoba bertahan karena tidak bisa membiarkan usaha Raja Hantu sia-sia.

"Akkkkkhhhhh...."

Gia mengeluarkan teriakan lantang ketika merasa ada sebuah energi yang menhancurkan sesuatu di jantungnya, ia merasa jantungnya seperti hancur berkeping-keping. Gia bernafas berat karena rasa sakit itu menyebar ke seluruh organ dalamnya dan dia hampir pingsan.

Raja Hantu yang merasakan kesakitan Gia tidak bisa menghentikan perbuatannya karena proses ini sangat penting, sekali saja ia salah maka nyawa Gia akan melayang hingga membuat jiwanya hancur. Dia mengabaikan rasa sakitnya dan terus mengirimkan kekuatannya padanya.

Gia merasa seolah mati untuk kedua kalinya karena rasa sakit yang ia rasakan melebihi rasa sakit ketika ia pertama mati, tetapi ia tahu bahwa proses ini sangat penting dan ia harus bisa menahannya. Ia menguatkan dalam hati untuk bertahan agar bisa mendapatkan kekuatan karena dia tidak ingin menjadi orang lemah di dunia ini.

"Ahhhhhhhh...."

Gia mendesah lega ketika rasa sakit diseluruh tubunya mulai menghilang dan di obati oleh energi Raja Hantu, perlahan organ tubuhnya terutama jantungnya dapat berfungsi dengan baik dan dia bisa merasakan sebuah energi yang terkendung dalam udara walaupun sangat samar.

"Sekarang kau bisa menggunakan kekuatanmu." Raja Hantu membuka matanya dan menatap Gia.

Gia membuka matanya dan melihat telapak tangannya, ia bisa merasakan tubuhnya menjadi ringan dan energi qi yang selama ini hanya ia baca dalam buku bisa ia rasakan di telapak tangannya. Matanya juga dapat menangkap spektrum warna di udara yang ia duga sebagai elemen.

"Sekarang giliranku." Raja Hantu menarik Gia dari rasa senangnya dan mengingatkannya akan perjanjian mereka. "Lakukan seperti yang aku lakukan, kumpulkan energimu dulu kemudian berikan pada jantungku."

Gia mengangguk mengerti dan pasti akan membantunya.

"Dengar, apapun yang terjadi kamu harus menghancurkan energi gelap pada jantungku, jangan pedulikan keadaanku." Ia sangat serius memperingati Gia karena jika ia menghentikan di tengah jalan maka akan menimbulkan dampak negatif untuknya.

Gia menarik nafasnya dalam dan mengangguk serius, ia harus melakukan dengan benar karena dia telah membantunya mendapatkan kekuatan.

"Baiklah, aku mulai." Gia meletakan tangannya pada Raja Hantu dan melakukan sepertinya. Ia mengedarkan energi yang baru didapatkannya dan memberikannya pada Raja Hantu, ia bisa merasakan penghalang kuat yang tertanam pada jantungnya dan membuatnya takut karena sangat mencengkam dan berulang kali mengusir energi yang ia berikan.

Namun, ia tidak menyerah dan terus mentransfer energinya dan menambahkan energi yang diberikan Raja Hantu padanya agar dapat menembus penghalang tersebut. Perlahan namun pasti ia bisa menembus pertahanannya dan semakin menambah energinya untuk menhancurkan kutukannya.

Raja Hantu bisa merasakan kutukan yang selama ini membelengunya akhirnya akan menghilang setelah tiga generasi di atasnya tidak dapat bebas dari kutukannya. Ia tidak tahu dari mana asal usul batu yang memberinya kekuatan sekaligus kutukan, dari ingatan generasi terdahulunya tidak terdapat ingatan yang bisa menjelaskannya, mereka sepertinya yang tidak sengaja menemukan batu ini dan menjadi pewarisnya bahkan generasi pertama memiliki ingatan yang kabur.

Buzzzzzzzzz

Tiba-tiba cahaya keluar dari tubuh mereka berdua dan menjulang hingga ke langit dan membuat semua penghuni di hutan terlarang gemetar ketakutan akan energi gelap yang mencengkam menyeliputi hutan. Mereka tidak berani keluar dari tempat tinggal dan memilih meringkuk untuk melindungi diri.

-TBC-