Chereads / The King Ghost Wife / Chapter 39 - Chapter 38 - Da Yu

Chapter 39 - Chapter 38 - Da Yu

"Sekarang kamu ingin kemana?" Raja Hantu menatap Gia yang tengah membasuh wajahnya kemudian mengeluarkan benda benda yang ia lihat beberapa hari yang lalu.

"Apa yang akan kamu lakukan dengan benda benda ini?" Ia menaikan salah satu alisnya menatap benda yang tidak ia tahu fungsinya.

"Aku akan pergi ke kota Jilin di provinsi Zhu dan aku harus menyamarkan wajahku dengan benda benda ini." Tunjuknya pada kosmetiknya.

Raja Hantu yang mendengarnya cukup penasaran dan ingin melihat efek dari benda itu yang dapat menyamarkan wajahnya. Sebenarnya ada sebuah topeng yang di buat oleh sebuah sakte yang telah menurun dan memiliki fungsi dapat menyamarkan wajah hingga sulit terdeteksi bahkan oleh kultivator Emperor Realm. Topeng ini terbuat dari Hua Yinju yang cukup langka dan hanya ada beberapa buah karena sakte ini tidak membuatnya lagi. Ketika muncul dalam pelelangan topeng ini bisa di jual dengan harga hingga ribuan tael emas.

Gia mengambil pelembab dan mengoleskan ke seluruh wajahnya agar tidak kering, kemudian menambahkan skincare untuk melindungi wajahnya dari paparan sinar matahari. Ia mengambil cermin kecil dari cincin ruangnya dan mengoleskan fondation sebagai dasar kemudian menaburkan bedak diwajahnya. Ia menggunakan coutur untuk membentuk wajahnya sekaligus merubah karekteristik wajahnya agar berbeda dari yang asli, lalu menambahkan sedikit bedak. Kemudian ia menggunakan pensil alis untuk merubah alisnya dan eyeliner untuk mempertegas matanya, juga menambahkan eyeshadow yang senada dengan kulitnya. Ia juga menambahkan sedikit blush on dipipinya agar sedikit memerah dan yang terakhir menggunakan lipstik untuk mempercantik bibirnya.

Raja Hantu yang melihat perubahannya merasa takjub ketika melihat hasilnya yang sangat berbeda dengan wajah aslinya. Jika ia tidak melihat dari awal prosesnya ia pasti akan mengira ia bukanlah Gia. Tetapi ia masih menganggap wajah aslinya yang terbaik.

"Tapi masih bagus yang asli." Cibirnya.

Gia mengedikan bahunya dan mengabaikannya, ia membereskan barang barangnya dan mengembalikannya ke dalam cincin ruangnya, dan mulai bangkit untuk pergi menuju kota Jilin di provinsi Zhu.

"Tapi aku harus ke kota terdekat lebih dahulu." Tanpa sadar Gia mengatakan hal yang ingin ia lakukan kepada Raja Hantu.

"Kenapa?"

Dengan santai Gia menjawabnya. "Untuk mencari uang."

oOo

Raja Hantu menatap tidak suka kerumunan orang yang tengah berlalu lalang melewati mereka karena sedang berada di pasar. Ia bisa menebak apa yang akan dilakukan Gia untuk mencari uang, ia tidak bisa menerima jika orang orang ini dapat mendengarkan suara indah istrinya.

"Jika kamu membutuhkan uang kamu bisa pergi ke istanaku, disana ada banyak harta."

"Aku tidak suka menggunakan milik orang lain." Gia mencari tempat yang agak luas sehingga orang orang dapat menikmati penampilannya.

"Kita bukan orang lain, bukankah kita suami istri, jadi istanaku adalah milikmu juga." Kata Raja Hantu dan tersenyum konyol.

Gia hanya mencibir mendengar perkataan omong kosongnya. "Hanya hantu yang ingin menjadi istrimu."

Raja Hantu cemberut mendengar perkataannya, strateginya telah gagal.

"Sana minggir jangan menghalangi pandangan orang orang." Gia mengibaskan tangannya mencoba mengusirnya.

"Mereka tidak bisa melihatku selain kamu." Sahutnya cepat karena kesal mencoba mengusirnya.

Gia mengabaikannya dan menarik nafas dalam untuk bersiap bernyanyi, ia sedikit merubah suaranya agar orang orang tidak mengenalinya. Ia mencoba mengingat sebuah lagu dari kampung halamannya yang sangat ia sukai.

Hai long wu sheng jiang ye mu shen shen yan mo

Kehingan ombak diam diam menenggelamkan dalamnya larut malam

Man guo tian kong jin tou de jiao luo

Menjelajah sampai ke ujung langit

Beberapa orang menghentikan langkahnya dan menatap kearah Gia yang tengah memejamkan matanya sambil bernyanyi.

Da yu zai meng jing de feng xi li you guo

Sang ikan berenang mengarungi celah mimpi

Ningwang ni chen shui de lun kuo

Menatap dengan dalam raut tidur pulasmu

Orang orang mulai ramai mendekati Gia untuk mendengar nyanyiannya lebih jelas, bahkan para pedagang mulai meninggalkan dagangan mereka dan tidak ingin ketinggalan penampilannya.

Kan hai tian yi se ting feng qi yu luo

Melihat warna laut dan langit saling berbaur

Mendengar suara angin dan hujan silih berganti

Zhi zi shou chui san cang mang mang yan bo

Menggenggam tangan buyarkan kabut disamudra tak terbatas

Raja Hantu tersenyum melihatnya menyanyikan lagu penuh perasaan sehingga perasaan pada lagu dapat tersampaikan kepada para pendengar.

Da yu de chi bang yi jing tai liao kuo

Sayap sang ikan sudah membentang terlalu lebar

Wo song kai shi jian de sheng suo

Akupun melepaskan ikatan waktu

Gia membuka matanya dan melihat kerumunan orang yang mendekatinya, ia mengabaikannya dan terus menyanyikan lagunya.

Kan ni fei yuan qu kan ni li wo er qu

Melihatmu terbang menauh melihatmu meninggalkanku

Yuan lai ni sheng lai jiu shu yu tian ji

Ternyata sejak lahir kau adalah bagian dari horizon

Tangannya berada didada mengekspresikan perasaan pada lagu sambil menutup matanya dan terus melanjutkan nyanyiannya.

Mei yi di lei shui dong xiang ni liu tong qu

Setiap tetes airmata tercurah padamu

Dao liu hui zui chu de xiang yu

Mengalir kembali ke awal momen kita bertemu

Haaaaaaaaaa.... aaaaaaaaaaa....

(Zhao Shen - Da Yu ost film Da Yu Hai Tang)

(Saya sarankan kalian mencari lagu ini di youtube agar tahu seperti apa, jujur saja saya sangat menyukai lagu ini dan ada video versi dancenya juga dan itu sangat bagus)

Gia menarik nafas dengan dalam dan menghembuskannya perlahan dengan pandangan menatap langit untuk mengakhiri lagunya.

Suara tepuk tangan terdengar keras dan sesekali ia mendengar suara isak tangis karena mereka dapat menerima makna lagunya dengan jelas.

"Lagu ini sangat indah hingga membuatku menangis."

"Ini adalah lagu terindah yang pernah aku dengar."

"Makna yang tersirat ini membuatku terinspirasi untuk membuat puisi."

"Siapakah Guniang ini, aku tidak pernah melihatnya di daerah sini."

"Guniang ini walaupun terlihat biasa ternyata memiliki suara yang sangat indah."

"Kau benar, kita tidak bisa menilainya hanya dari penampilannya.

(Guniang = Nona muda)

Gia membungkukkan tubuhnya mengucapkan terima kasih, dan mengumpulkan uang dari mereka. Ia hanya tersenyum menanggapi mereka dan sedikit mengobrol untuk memuaskan rasa penasaran mereka walaupun informasi yang ia berikan adalah palsu.

Kerumunan mulai bubar dan orag orang kembali pada aktivitas mereka. Gia melambaikan tangannya menatap kerumunan orang yang meninggalkannya, hari ini ia sangat senang karena dapat mengumpulkan banyak uang untuk biaya perjalanan nanti. Ia mengemasi barang barangnya dan menyimpannya pada cincin ruang ketika orang orang tidak memperhatikannya, ia tidak bisa seenaknya menunjukan cincinnya kepada orang orang karena cincin ini sangat langka dan dapat menunjukan keberadaannya.

Gia berjalan menuju tempat penjual kuda setelah ia menanyai salah satu penjalan kaki yang berbaik hati menunjukan jalannya. Ia membeli sebuah kuda besar dan tangguh karena ia akan melakukan perjalanan yang sangat panjang dan berharap kuda dapat menanggunya. Ia akhirnya memilih sebuah kuda hitam dengan harga yang cukup tinggi dan dia dengan santai membayarnya, lagipula ia dapat mendapatkan uang dengan mudah lagi.

"Perjalanan nanti akan cukup panjang, kuharap kamu dapat bertahan." Gia mengelus surai kuda dan mendapatkan jawaban rikikan pelan dari kuda.

Ia meraih tali kendali dan menginjak pinjakan pada pelana untuk naik ke atas kuda, ia sedikit menenangkan kuda agar dapat menerima dirinya dan mulai memacunya untuk meninggalkan kota.

Raja Hantu mengikutinya dari belakang dan ingin mendekatinya, namun ia melihat bayangan Banzhou yang mengikuti Gia atas perintahnya. Ia menolehkan kepalanya sejenak ke arah kepergian Gia dan terbang menuju Banzhou.

"Ada tugas untukmu."

Banzho tersentak kaget ketika melihat tubuh roh masternya tiba tiba melayang di depan wajahnya, ia sangat terkejut melihat kehadirannya yang tidak ia sadari. Raja Hantu memang dapat membuat orang lain melihatnya sesuai kehendaknya, jika ia tidak membiarkannya tahu maka siapapun itu tidak dapat melihat keberadaannya.

Banzhou mengelus dadanya mencoba menenangkan jantungkan yang berdetak kencang karena kaget. "Master apa perintah anda?"

Mata Raja Hantu seketika menjadi dingin dan mengibaskan tangannya pelan untuk membuat ilustrasi orang orang yang telah menyerang Gia. "Cari orang orang ini dan perintahkan para eksekutor untuk 'memberi mereka ajaran.'" Ujarnya sambil menyeringai kejam.

"Kemungkinan besar mereka menuju kota Zi Yu."

Banzhou menelan ludahnya takut ketikan melihat seringaian Raja Hantu yang mengerikan, ia menyalakan lilin pada orang orang yang telah menyinggung Raja Hantu hingga membuatnya memerintahkan para eksekutor. Siapapun yang menyebabkan seringaian kejamnya muncul maka dia tidak akan memiliki nasib baik.

Dengan gemetar Banzhou mengangguk. "Baik master akan saya laksanakan."

"Tapi-" Banzhou melirik arah kepergian Gia dan menatap kembali Raja Hantu, tugas utamanya adalah mengawasi dan menjanganya.

"Aku bisa mengawasinya sendiri, kau bisa pergi." Raja Hantu ikut melihat arah kepergian Gia dan tersenyum memikirkan dirinya.

"Baik saya akan pergi terlebih dahulu." Banzhou ingin bergegas meninggalkan Raja Hantu ketika melihat senyumnya yang malah membuatnya merinding, ia menduga bahwa Raja Hantu akan melakukan hal yang tak tahu malu pada Gia.

-TBC-