"Aku kan sudah bilang tadi, aku ingin ke kamar kecil. Jadi… apa bisa kamu tidak berada di atas?" tanya Sheren dengan suara tenggelam.
Hayden menaikkan satu alisnya sembari dia tersenyum.
"Aku tidak mendengar apa yang kamu katakan. Apa bisa kamu turunkan selimutmu itu?" pintanya dengan menggoda.
"Tidak, aku tahu apa yang kamu pikirkan, Hayden. Lagi pula, kamu sudah mendengar apa yang kukatakan barusan!" protes Sheren dengan gelengan kepala yang cepat.
Hayden tertawa terkekeh.
"Aku tidak berbohong, Sheren. Aku tidak paham dengan apa yang kamu katakan. Selimut ini yang menjadi sumber masalah. Apa bisa kamu turunkan selimutmu itu?" tanyanya lagi sembari dia mendekatkan wajahnya.
Kedua mata Sheren membelalak saat dia yakin melihat seringai nakal Hayden. Dan benar saja, dengan menggunakan giginya Hayden sudah menggigit selimut yang menutup hingga sebagian wajah Sheren. Dia menyingkap dengan mudah dan melihat Sheren dengan wajah gelisah.