Saat Sheren terus saja mengeluarkan desahan penuh dengan kenikmatan. Suatu hal yang selalu membuat Hayden merasa tertantang dan terus ingin menunjukkan betapa kekarnya dia dalam permainan bercinta.
Satu tangan Hayden kembali mendarat pada titik vital Sheren. Dia memijatnya dengan irama yang cepat, membuat Sheren seringkali memekik pendek dengan suara yang lantang. Sedangkan satu tangan Hayden lainnya memegangi panggul Sheren, mengarahkan panggul Sheren agar bergerak maju dan mundur mengikuti penekanan yang ia buat secara cepat.
"Hayden. Rasanya ini sangat berbeda. Aku merasa kamu begitu lebih kuat," kata Sheren saat jari jemari Hayden lebih atraktif bermain pada area vitalnya yang mulai basah dan terasa lebih penuh dari sebelumnya.
"Apa kamu menyukai cara ini, Sheren?" tanya Hayden dengan bulir keringat yang sudah bermunculan pada sekitar wajah tampannya.