"Kamu benar, perutku ternyata tidak bisa di ajak kerja sama." ucap Hayden dengan tersenyum membuka mulutnya saat Sheren menyuapinya.
"Hayden." panggil Sheren dengan suara pelan sambil menyuapi Hayden.
"Hem." sahut Hayden mengangkat wajahnya menatap wajah cantik Sheren.
"Aku tidak tahu apa yang aku katakan ini benar atau tidak. Tapi aku minta padamu untuk bisa kuat dan selalu bersabar." ucap Sheren dengan tatapan serius.
"Katakan saja Sheren. Aku percaya padamu, setiap apa yang kamu katakan pastilah benar adanya." ucap Hayden dengan tenang.
"Jangan menantang Viona lagi Hayd. Kamu tahu Viona wanita yang sangat nekat. Aku tidak mau pengorbanan yang sudah kamu lakukan dengan menikahinya akan menjadi sia-sia. Kamu harus ingat dengan Momy dan Daddy juga kedua adik kamu yang masih membutuhkan biaya kuliah. Kamu harus lebih tenang dan mengalah sampai kamu bisa mempunyai kemampuan untuk melawan Tuan Abram." ucap Sheren dengan tatapan sungguh-sungguh.
