"Hayden? ada apa denganmu? aku tidak bisa berdansa, Hayden. Kamu kan tahu aku tidak pernah berdansa formal," ucap Sheren sambil berbisik. Dia tidak mau ada yang mendengar perkataannya barusan, karena merasa malu.
"Biar aku ingat. Aku sempat melihatmu menari di dapur. Kamu tidak lupa, kan? Aku pikir, tarianmu tidak terlalu buruk," ucap Hayden sambil mengedipkan matanya, menggoda Sheren yang hanya bisa mengerucutkan mulutnya dengan segera.
"Tidak, Hayden. Apa kamu lupa? Saat aku menari seperti itu, kekacauan apa yang terjadi sesudahnya? Tidak… aku tidak mau menari," ucap Sheren sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Hayden tidak pantang menyerah atas penolakan Sheren. Tiba-tiba saja dia sudah bertekuk lutut, seakan-akan sedang melamar Sheren yang sudah menjadi istrinya.
"Hayden, apa yang kau lakukan? Cepat berdiri! malu dengan orang-orang." ucap Sheren sedikit memaksa, dia menatap terkejut karena sikap Hayden yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.