Sebuah meja bunda yang tertutup oleh taplak berwarna putih. Diatasnya ada rangkaian bunga, dan minuman yang sudah dihidangkan dan siap untuk dinikmati.
"Hayden? Bukankah ini terlalu berlebihan?" bisik Sheren, dia sangat gugup karena tidak ada siapapun selain dia dan suaminya. Belum lagi, semua pekerja hanya berfokus pada mereka berdua.
"Tidak ada yang berlebihan untuk seseorang yang sangat berarti sepertimu, Sheren," ucap Hayden sambil menarik kursi untuk istrinya.
"Terima kasih," ucap Sheren segera duduk dan melihat suaminya sudah berjalan kearah depan.
Hayden duduk di depan Sheren, dan dia tampak menikmati lantunan musik yang berasal dari permainan piano.
Sheren pun ikut melihat ke arah sang pianis. Dia mulai menikmatinya setiap nada yang di mainkan. Mendengar alunan musik yang begitu syahdu membuat perasaan Sheren semakin terbuai, seakan-akan dia bisa merasakan musik itu membagikan kebahagiaan untuknya dan Hayden.
