Karina terbangun dari tidurnya karena merasa ada beban berat yang menimpa perutnya. saat dia melirik jam yang ada di dinding tepat berada di depan tempat tidurnya, ternyata jarum pendek menunjukkan pada angka 7 dan jarum panjang menunjukkan pada angka 6.
ini namanya kesiangan, jadi Karina melirik ke sebelah kirinya dan melihat wajah tenang Ravael yang menghadap ke arahnya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Karina seakan Karina adalah guling.
Karina tersenyum mendapati wajah tampan suaminya, Karina merasa sangat bahagia dengan momen seperti ini, saat dia bangun dari tidurnya dia melihat wajah orang yang dicintainya berada di sebelahnya.
Karina hendak turun dari teman tidur karena kebelet pipis, namun dia berusaha membuat pergerakan yang sekecil mungkin supaya suaminya tidak terbangun.
namun mata suaminya Ravael Secara perlahan terbuka, lelaki tampan berhidung mancung itu mengerjab dan mengucek matanya agar menghilangkan rasa kantuknya.
Karina mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar mandi lalu membalikkan badannya menghadap ke arah Ravael.
sayang kamu sudah bangun, ucap Ravael serak khas suara orang baru bangun tidur.
Karina hanya menganggukkan kepalanya.
kamu kok sudah bangun, ini masih pagi sayang ucap Ravael membenamkan wajah istrinya di dadanya.
sayang aku bisa kehabisan nafas kalau seperti ini, ucap Karina berusaha untuk melepaskan pelukan suaminya.
sayang sebentar saja, aku mau seperti ini, ucap Ravael lalu mencium kepala Karina lama.
sayang aku kebelet pipis ucap Karina.
lalu Ravael melepaskan pelukannya pada Karina, lalu Karina langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
sayang !!!!!!!!!!!!!! teriak Karina dari kamar mandi.
Ravael langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk melihat apa yang terjadi pada istrinya.
ada apa sayang ucap Ravael panik.
sayang ini gimana, ucap Karina.
gimana apanya sayang, buka kamar mandinya sekarang aku mau masuk ucap Ravael khawatir.
sayang jangan ini menjijikan aku lagi datang bulan, aku lupa nggak ada pemba***t, kamu bisa tolong beliin nggak ucap Karina.
dimana aku harus membelinya ucap Ravael.
ya di supermarket dong sayang ucap Karina lagi sambil berteriak-teriak.
oke-oke kamu tunggu aku akan segera kembali ucap Ravael.
cepetan ya sayang, teriak Karina.
Ravael berlari meninggalkan hotel menuju ke supermarket terdekat di hotel, namun dia lupa bahwa mereka tidak berada di Indonesia.
jadi Ravael bertanya kepada seorang pelayan hotel, dimana dia bisa menemukan supermarket terdekat di sekitar daerah tersebut.
Scusi, ho una domanda in questa zona, dov'è il supermercato più vicino? (permisi, saya mau bertanya di daerah ini, dimana terdapat supermarket terdekat?)
awalnya pelayanan hotel tersebut tercengang melihat ketampanan Ravael.
lalu Ravael melambaikan tangannya karena melihat pelayan hotel yang termenung.
oh sì il supermercato, è proprio al piano terra di questo edificio.(oh ya supermarket, ada di lantai paling dasar dari gedung ini).
grazie (terimakasih) ucap Ravael langsung masuk kedalam lift menuju lantai dasar.
Ravael sampai di supermarket, Ravael bingung mau cari pemb***t, bentuknya saja Ravael tidak tahu, apalagi letaknya di supermarket tersebut.
Ravael langsung bertanya kepada seorang penjaga supermarket
(anggap mereka ngomong menggunakan bahasa Italia)
maaf, apakah anda tahu dimana saya bisa menemukan pemb***t ucap Ravael.
penjaga supermarket tersebut pun menunjukkan rak yang berisi pembalut wanita dengan berbagai jenis, dan berbagai ukuran.
lalu penjaga supermarket itu menjelaskan singkat tentang penggunaan pembalut tersebut, Ravael menjadi bingung sendiri.
ya udah aku beli semua jenis satu-satu bungkus ucap Ravael.
penjaga supermarket langsung membungkus permintaan Ravael, ada sekitar tiga puluh jenis pembalut wanita yang ada di supermarket tersebut.
Ravael meminta penjaga supermarket mengantarkan barang tersebut ke lantai 7 dimana kamar hotelnya berada, setelah dia membayar barang tersebut.
Karina dibuat jengkel karena menunggu terlalu lama, Karina sedari tadi sudah keluar dari kamar mandi berjalan mondar mandir takut tembus.
bagai angin segar suaminya sudah datang, tapi Karina terkejut melihat seseorang membawa kotak kardus ukuran cukup besar.
Yang mana pembalut aku ucap Karina berbisik di telinga suaminya.
penjaga supermarket itu meletakkan kotak tersebut dan langsung pergi.
itu sayang ucap Ravael menunjukkan kotak yang dibawa oleh orang yang tidak dikenalnya tadi.
APA!!! ucap Karina terkejut, langsung menuju kotak tersebut.
sayang kamu pikir aku akan datang bulan selama setahun, emang kamu mau aku datang bulan selama setahun, ucap Karina.
bukan seperti itu sayang tadi penjaga supermarket bilang ada beberapa jenis, aku nggak tau kamu cocok sama yang mana, jadi aku putuskan untuk membeli semua, ucap Ravael santai.
Karina menggelengkan kepalanya, lalu mengambil salah satu pembalut tersebut, lalu hendak berjalan menuju kamar mandi.
sayang kamu nggak ngucapin terimakasih gitu, atas perjuangan aku ucap Ravael, mengentikan langkah Karina.
terimakasih sayang ucap Karina.
hanya begitu saja, ucap Ravael.
jadi maunya gimana, ucap Karina pura-pura tidak mengerti.
Ravael memajukan bibirnya, cium ucapnya.
ohh, ucap Karina langsung mengecup bibir suaminya saat Karina ingin melepaskan ciumannya Ravael langsung menahan tengkuk Karina dan memperdalam ciuman mereka, Karina pun membalas ciuman suaminya dan mengalungkan tangannya di leher suaminya. Karina membuka sedikit mulutnya agar Ravael bisa masuk kedalam mulutnya Ravael tidak menyia-nyiakan kesempatan itu Ravael mengabsen setiap inci mulut istrinya, Ravael sudah dipenuhi oleh gairah melepaskan ciumannya di bibir istrinya beralih ke leher Karina dan tangan sudah mulai masuk kedalam daster dan hendak bermain di gunung kembar namun Karina yang sudah tersadar langsung menahan tangan suaminya.
Ravael mengehentikan aktivitasnya lalu menatap Karina, sayang aku mau lebih ucap Ravael.
kamu lupa aku lagi datang bulan bisik Karina di telinga suaminya.
Ravael langsung lesu.
berapa lama tamu bulanan kamu selesai ucap Ravael dengan wajah kecewa.
biasanya cuman lima hari ucap Karina.
apa lima hari, setelah lima hari aku baru bisa melakukan itu ucap Ravael.
Karina mengangguk-angguk.
Ravael langsung duduk di sofa dengan hilang semangat.
Karina menghampiri suaminya itu dan memeluknya, Sabar sayang, ucap Karina.
tapi sayang aku ingin sekali secepatnya membuat Ravael junior ada di sini ucap Ravael sambil mengelus perut rata istrinya.
geli sayang ucap Karina.
bukannya berhenti Ravael malah menggelitik istrinya tersebut.
namun aktivitas mereka terhadap karena ada suara ketukan dari pintu.
sayang kamu buka gih, aku mau ke kamar mandi ucap Karina.
Ravael mengiyakan ucapan istrinya.