Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 62 - Gelap

Chapter 62 - Gelap

kurang dari satu jam Iksan sudah kembali masuk ke ruangan Ravael, dengan membawa beberapa dokumen.

ini data yang anda inginkan, ucap Iksan.

taruh saja di meja itu, ucap Ravael tanpa beranjak dari singgasananya.

maaf kalau saya lancang, apa tuan Ravael yang terhormat sudah menghubungi istri anda, karena saya takut istri anda bisa hilang, diambil oleh orang lain, ucap Iksan menggoda Ravael.

kamu mau mati sekarang juga ucap Ravael.

maaf, abisnya Lo kok belum menghubungi Karina sih, dari tadi dia itu nyariin Lo, ucap Iksan.

tiba-tiba handphone miliknya bergetar.

ni istri Lo ngehubunggin gue lagi, ucap Iksan menunjukkan layar ponsel miliknya ke arah bos sekaligus sahabatnya itu.

Ravael hanya diam saja.

Lo kalok punya masalah diselesaikan dong, jangan di didiami gitu, padahal kalau gue nggak salah ingat waktu di bandara Lo kayang nggak sanggup pisah ucap Iksan.

Ravael tetap dengan pendiriannya yaitu diam, dengan tatapan mata yang tajam.

ok ok gue angkat di depan Lo, biar Lo dengar ni suara istri Lo ini, ucap Iksan.

dalam hati Ravael (nggak salah ternyata author memilih sekertaris untukku, sangat paham yang aku inginkan).

halo, kok Ravael nya nggak bisa di hubungi sih san ucap Karina dari seberang telepon.

oh ya saya lupa kasih tahu kalo pak Ravael sedang ada meeting nyonya, ucap Iksan berbohong, padahal Ravael sekarang tepat berdiri di sebelahnya.

nggak usah panggil Nyonya panggil nama aja, saya risih dipanggil Nyonya ucap Karina.

lalu Iksan menatap kearah Ravael,

oh aku panggil Rina aja kali ya biar lebih akrab ucap Iksan, ingin menggoda Ravael.

sedangkan yang digoda sekarang sedang menatap Iksan siap menelannya bulat-bulat, aura membunuh Ravael sudah mode on.

oh gitu juga nggak masalah, tapi nanti kalau Ravael nya udah siap meeting kamu bilang ke dia kalau aku mau ngomong sama dia, ucap Karina.

kamu mau ngomong sama Ravael bilang aja sekarang nanti aku kasih tahu sama dia ucap Iksan.

oh bilang sama dia kalau ngambek itu jangan kelamaan, dengerin dulu penjelasan orang, baru ngambek, terus bilang lagi sama dia di Jerman itu banyak cowok ganteng, kalo dia nggak mau ngomong sama aku kayaknya aku nggak usah pulang ke Indonesia, lebih baik aku jalan sama cowok yang ada di Jerman aja....

jangan macam-macam kamu disana ya ucap Ravael tiba-tiba.

oh Iksan itu suara siapa kok dia marah-marah sama aku ya, nggak sopan banget ucap Karina.

aku suami kamu, ucap Ravael

ternyata suamiku yang tampan toh, bukannya kamu lagi meeting ucap Karina (menahan tawanya).

flash back on.

Iksan keluar dari ruangan Ravael segera menghubungi orang-orang suruhan nya untuk mencari tahu tentang Leo Adinata. saat sedang sibuk mengumpulkan data tentang Leo, Karina kembali menghubungi Iksan.

halo iya nyonya, ucap Iksan

Ravael kemana sih kok dia belum ada kasih kabar ke aku ucap Karina.

maaf nyonya tadi saat kita baru sampai tuan langsung menghubungi nyonya dengan nomer supir pribadi kantor, ucap Iksan

masa sih tapi kok nggak ada ucap Karina.

lalu Iksan menjelaskan semua kejadian mulai Ravael tiba-tiba saja berubah mood menjadi menyeramkan walaupun bagi Iksan itu hal yang biasa.

(kalau ingin penjelasan baca bab sebelumnya author malas cerita ulang)

jadi supir pribadi kantor yang ada di Kalimantan itu namanya Leo Adinata, jadi yang nelpon aku pakek nomer Leo itu Ravael ucap Karina.

ia nyonya kalau boleh saya tahu apa hubungannya anda dengan Leo itu ucap Iksan.

oh Leo dia itu mantan pacar aku, jadi ceritanya bos kamu itu cemburu, ucap Karina sambil tertawa.

sepertinya begitu, ucap Iksan.

ok jadi aku punya ide jail nanti kamu masuk ke ruangan Ravael terus aku akan telpon kamu, lalu kita kerjain Ravael ucap Karina sambil tertawa terbahak-bahak.

Iksan yang ingin mengerjai sahabat sekaligus bosnya tersebut menyetujui keinginan dari Karina.

sesungguhnya Iksan bingung dengan pasutri gaje ini.

au ah gelap ucap Iksan setelah sambungan telepon terputus.

flash back off

kamu jangan macam-macam ya saat nggak dekat aku ucap Ravael.

siapa yang macam-macam sih sayang, kamu tuh yang macam-macam pakek acara nggak mau ngomong sama aku segala, ucap Karina.

aku lagi sibuk, bukan nggak mau ngomong sama kamu ucap Ravael.

emmm iya iya bayi besar aku, sayang aku kangen sama kamu, i Miss you so much, ucap Karina.

me too ucap Ravael.

kamu udah nggak marah, lagi kan sama aku eh salah cemburu maksud aku ucap Karina.

siapa lagi yang cemburu ucap Ravael.

sayang udah dulu nanti aku hubungi lagi, aku harus photo shoot dulu, love you so much muachh ucap Karina.

emm ucap Ravael.

masa cuman emm sih Yang, ucap Karina.

me too ucap Ravael.

ah sayang gelap ah ucap Karina langsung mematikan telpon.