setibanya Karina di Jerman dia langsung menghubungi suaminya tercinta, Tut Tut sambungan telepon namun Hanya operator yang menjawab nomor yang anda hubungi sedang berada diluar jangkauan.
Karina menghempaskan handphone miliknya ke atas kasur hotel.
mungkin suami Lo masih di perjalanan jadi wajar dong dia nggak bisa di hubungi, ungkap intan.
Karina hanya menghela nafas dengan berat,
ya udah mana jadwal gue selama di Jerman, ucap Karina.
lalu intan membacakan semua jadwal Karina selama berada di Jerman.
setelah membaca semua jadwal Karina tiba-tiba intan diam, tampak sedang berfikir keras.
hey Lo kenapa kok muka ditekuk gitu, ucap Karina.
Rin gue mau ngomong serius sama Lo tapi jangan marah ya, ucap intan.
Lo mo ngomong apa, biasa juga nyerocos aja, kaya keran bocor, atau jangan-jangan Lo mau berhenti jadi asisten pribadi, dan sekretaris gue, kalo itu gue marah besar, ucap Karina.
gue yang kayak keran bocor atau elo sih, orang belum selesai ngomong Lo udah membuat spekulasi sendiri, balas intan.
jadi Lo mo ngomong apa, ucap Karina.
sebenernya gue susah ngomongin nya tapi.....
Lo mo married potong Karina.
ya Tuhan Karin gue belum siap ngomong, udah Lo potong, kesal intan.
ya udah ngomong dong Lo bertele-tele sih ucap Karina nggak mau kalah.
gue cuman mau nanya....
tiba-tiba handphone milik Karina berbunyi,
Karina langsung berlari mengambil handphone miliknya, berharap suaminya tercinta yang menghubungi, tapi ternyata pihak agensi yang menghubungi.
Karina dengan malas mengangkat sambungan telepon seluler tersebut,
halo ada apa? tanya Karina malas
bagaimana mungkin kamu tidak memberikan kabar kalau kamu married kepada kami, ucap suara diseberang sana,
gimana mau ngasih kabar kalau aku aja nikahnya mendadak, ungkap karina.
huft, sebagai tim agensi yang menaungi kamu kami ingin kamu melakukan konferensi pers, secepatnya ucap tim agensi.
(sesungguhnya tim agensi yang menaungi Karina sungguh lelah menghadapi Karina tapi mengingat Karina adalah putri konglomerat no satu, dan istri dari pengusaha muda terkaya dunia itu, membuat nyali agensi menciut untuk menyalahkan Karina).
ok kalian atur saja jadwal nya, dan jangan menghubungi diriku lagi, hanya membahas masalah seperti ini, ucap Karina penuh penekanan, langsung memutuskan sambungan telepon sebelum dijawab oleh pihak agensi.
oh iya tadi Lo mo ngomong apa, ucap Karina kepada intan.
nggak jadi, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan masalah itu, sekarang bersiap-siaplah untuk meeting dengan klien ungkap intan.
wah sepertinya sekarang dunia terbalik, kok jadi Lo yang memerintah gue, yang bos siapa sih gue atau Lo, ungkap Karina, pura-pura marah.
hahahahahahaha Lo harus bekerja keras supaya bisa mengaji gue karena bayaran gue mahal ungkap intan.
dasar asisten kurang ajar ungkap Karina melempar bantal kearah intan,
dengan refleks intan menghindar.
nggak kena weekk ungkap intan menjulurkan lidahnya, awas Lo ya ungkap Karina.
dan akhirnya terjadilah adegan kejar-kejaran, dan lempar-lemparan bantal.
setelah letih mereka berdua merebahkan diri di atas ranjang,
Rin apa kita masih bisa seperti ini selamanya, kalau kamu udah menikah, ungkap intan sambil menyeka air matanya.
hei bukanya sekarang aku udah nikah dan kita masih bisa seperti ini, ungkap Karina.
aku hanya takut, kehilangan sahabat seperti kamu, kamu tahu sendiri cuman kamu satu-satunya orang yang mau menerima keadaan aku apa adanya, aku takut setelah kamu menikah kamu akan lupa sama aku, kamu akan sibuk dengan suamimu ungkap intan.
hei kok Lo jadi mewek gini sih, sampai kapan pun Lo itu akan tetap jadi sahabat gue, dan persahabatan kita tidak akan berubah hanya karena gue, atau Lo udah nikah, kita akan tetap sebagai sahabat, dan Lo itu udah gue anggap sebagai kakak gue, jadi jangan pernah berfikir seperti itu, ungkap Karina.
intan langsung memeluk Karina, makanya Lo cepat cari pacar supaya nggak sedih seperti ini, kelamaan jomblo sih Lo ungkap Karina dalam pelukan intan.
gimana gue mau punya pacar, orang hidup gue udah ribet karena ngurusin Lo ungkap intan.
hei purgoso kamu itu dibayar mahal untuk itu, ungkap Karina, sambil tertawa.
intan pun ikut tertawa.