acara dinner bersama para kolega bisnis mereka berjalan dengan lancar dan berakhir pukul 01 dini hari.
Karina dan Ravael memutuskan untuk menginap di hotel yang disediakan di restoran tersebut walaupun sesungguhnya jarak antara villa tidak jauh dari restoran.
sedangkan keluarga Ravael dan Karina beserta intan dan Iksan memilih kembali ke villa, mengingat mereka memutuskan besoknya mereka akan pulang ke tanah air.
sesampainya di kamar hotel Ravael langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri karena memang Ravael adalah orang yang paling perfeksionis dan pembersihan, jadi dia tidak akan bisa tidur jika dia belum membersihkan diri, berbeda dengan Karina yang akan tidur walaupun bagaimana keadaan dirinya, karena bagi Karina tidur adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukannya mengingat dia adalah seorang entertaint yang jam terbangnya sangat tinggi, selain itu dia juga harus mengurus perusahaan yang dia dirikan. oleh karena itu Karina akan selalu tidur jika anda waktu.
sejujurnya Karina tidak perlu untuk bekerja keras seperti itu, karena kekayaan kedua orang tuanya saja tidak akan habis walaupun tujuh turunan tidak ada yang bekerja. dan ditambah sekarang dia sudah menikah dengan pria yang tidak kalah kayanya dengan keluarga Karina.
tapi Karina memang bukan anak yang suka bermanja-manja menghabiskan harta orang tuanya, tapi dia adalah wanita yang pekerja keras.
Ravael menghabiskan waktu 30 menit untuk membersihkan diri, selesai membersihkan diri dia menyiapkan air mandi untuk istrinya tercinta.
Ravael hendak menggunakan pakaian dia baru tersadar dia tidak membawa pakaian ganti.
akhirnya dia menghubungi Iksan untuk mengantarkan pakai untuk dirinya sendiri dan untuk istrinya karena Ravael sadar istrinya juga tidak memiliki pakaian ganti.
halo tuan ada yang bisa saya lakukan ucap Iksan
ya antar kan pakaian untuk ku dan istriku ucap Ravael singkat, lalu menutup panggilan telepon dengan Iksan.
Ravael menuju ranjangnya dan melihat wanita yang baru saja menjadi istrinya, tertidur pulas masih dengan menggunakan kebaya dan rambut masih disanggul.
Ravael tersenyum, bagaimana bisa seorang gadis tidur seperti ini, ucap Ravael.
Ravael mencium kening istrinya lama, lalu berbisik di telinga Karina.
sayang bangun kamu mandi dulu gih, aku udah siapin air hangat buat kamu ucap Ravael.
namun efek lelah, Karina hanya menggeliat sedikit.
saat Ravael hendak membangunkan istrinya kembali pintu kamar hotel Ravael seperti diketuk dari luar Ravael langsung membukakan pintu Iksan berada di luar membawa koper.
ini pakaian tuan dan nona ucap Iksan.
sudah kamu pulang sana ucap Ravael, lalu menutup pintu.
Iksan hanya menghela nafas panjang, lalu berlalu meninggalkan hotel.
Ravael melihat istrinya masih tertidur memutuskan untuk mengganti pakaiannya.
namun baru saja handuk terlepas dari pinggangnya dia dikejutkan dengan teriakan Karina.
AAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!
kenapa kamu telanjang seperti itu ucap Karina lalu menutup wajahnya dengan selimut.
Ravael yang melihat tingkah laku istrinya tersebut memiliki ide jahil untuk menggoda istrinya tersebut.
sayang kenapa kamu harus teriak seperti itu, ini semua adalah milikmu ucap Ravael lalu mendekati ranjang masih tanpa sehelai benang pun.
Ravael jangan mendekat ucap Karina
sayang aku ini suami Kamu sekarang ucap Ravael memasukkan dirinya kedalam selimut yang dipakai Karina untuk menutupi dirinya, Karina menggulingkan dirinya menjauhi suaminya itu, setelah merasa berada di pinggir ranjang Karina langsung beranjak dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi.
Ravael tertawa melihat tingkah laku istrinya tersebut.
jantung Karina berdegup kencang karena ulah suaminya itu, gila mata gue udah nggak perawan lagi ucap Karina.
Karina lalu melepaskan seluruh pakaiannya karena memang sudah tidak nyaman lagi, Karina melepaskan sanggul rambutnya. lalu masuk kedalam bathtub untuk menenangkan diri, oh sungguh suami yang pengertian, sungguh menenangkan ucap Karina.
karena terlalu menikmati aroma terapi yang diteteskan suaminya di bathtub membuat Karina tertidur di bathtub.
satu jam berlalu, Ravael bingung mengapa istrinya, belum juga keluar dari kamar mandi, Ravael takut terjadi sesuatu pada Karina langsung membuka pintu kamar mandi yang tidak terkunci.
dan betapa terkejutnya dirinya menemukan istrinya tertidur pulas di bathtub, Ravael menggelengkan kepalanya dasar Tuti tukang tidur, ucap Ravael lalu mengangkat tubuh istrinya Karina merasa terusik membuka matanya dan AAAAAAAA!!!!!! apa yang kamu lakukan ucap Karina menutup bagian dadanya yang terpampang nyata.
sayang aku sudah melihat semuanya, kenapa harus ditutupi, ucap Ravael padahal jantung Ravael berdegup kencang, dan sesuatu dibawah sana sudah terbangun.
turunkan aku teriak Karina.
lalu Ravael menurunkan Karina.
Karina menutup wajahnya.
kamu ingin menggoda suamimu ini ya ucap Ravael. sambil tertawa melihat tingkah laku istrinya karena menutupi wajahnya dan membiarkan tubuhnya terbuka.
Karina tersadar lalu menutup bagian dadanya dan Miss V miliknya, wajahnya sudah seperti kerang rebus.
Ravael mendekati Karina,
namun terhenti karena handphone di sakunya berbunyi.
Ravael awalnya tidak peduli namun Karina menyuruh Ravael untuk mengangkat telepon tersebut.
aku harus melenyapkan penelpon ini ucap Ravael, namun saat melihat siapa yang menghubunginya dia menyesal mengucapkan kalimat sebelumnya karena yang menghubunginya adalah ibunya sendiri. kamu selamat sekarang sayang, lain kali aku akan melahap mu, cepat mandi ini ucap Ravael lalu keluar dari kamar mandi.
Karina akhirnya bernafas lega, sesungguhnya dia masih takut kalau harus melakukan hubungan suami-istri.
Karina keluar kamar mandi menggunakan daster, dengan rambut masih disanggul dengan handuk.
Karina melihat suaminya belum juga selesai berbicara dengan orang yang menelponnya tadi.
Karina mendekati suaminya, siapa sayang ucap Karina.
Ravael langsung memeluk istrinya.
oke bun kita akan kabarin besok pagi ucap Ravael lalu memutuskan sambungan telepon tersebut.
Karina mendongkakkan kepalanya melihat wajah Ravael, siapa sayang ucap Karina kembali.
Ravael bukan menjawab malah mengecup bibir istrinya singkat.
Karina mengerucut bibirnya dan hendak melepaskan pelukannya dengan Ravael tapi di tahan Ravael.
bunda sayang dia bertanya apa kita ikuti mereka pulang besok atau tidak ucap Ravael.
oh ucap Karina.
lalu membenamkan wajahnya di dada suaminya.
sayang aku ngantuk kita tidur yuk ucap Karina
Karina dan Ravael memutuskan untuk tidur. sambil berpelukan.