"Sampai kapan kamu akan menjomblo, Langga?"
Erlangga mengalihkan perhatiannya dari iPad yang sedang menampilkan gambar desain pesanan klien-nya dan memilih menatap sang Papa yang berdiri di depan pintu lengkap dengan segelas kopi di tangannya.
Erlangga terkekeh. "Kapan-kapan, Pa. Kenapa?"
Papanya-Revan hanya bisa menghela napasnya dengan berat. "Kamu itu sudah 29 tahun, Langga. Tapi sampai sekarang ini, kamu belum juga bawa wanita ke hadapan Papa."
"Langga belum ada calon, Pa. Lagian kenapa kayaknya Papa ngebet banget hm?"
Revan berjalan ke arah sang anak dan membelai rambutnya dengan lembut. "Papa pengin kamu bahagia, Mas. Papa juga pengin lihat kamu menikah dan mempunyai anak seperti Bima."
Semuanya bermulai dari keinginan sang Papa yang menginginkan Langga menikah dan segera mempunyai anak. Laki-laki 29 tahun itu memilih pergi ke kota Gudeg-Yogyakarta-untuk menemukan tambatan hatinya.
••••