Chereads / Vika's Story / Chapter 40 - Teletubbies

Chapter 40 - Teletubbies

"Vika" itu robot, robot yang tadi

"Emh...ada apa?" tanya Vika seraya membuka matanya

"Mereka sudah pulang" seru robot itu

"Jam berapa ini?" tanya Vika kembali

"Jam 2 siang" balas robot itu

"Baiklah, terimakasih, Fu, aku akan keluar" balas Vika seraya berjalan melewati pintu itu, ia keluar, lalu menuju ke depan

"Mereka berpisah, cih" seru Vika pelan, ia kemudian pergi ke dapur, "Mereka makan tanpa gue? Well, that's my fault, so it's okay, lagipula gue gak lapar" batin Vika, ia pergi ke kamar mandi di kamarnya, lalu keluar menuju ruang keluarga, "Ayolah, lama sekali mereka berpisah" batin Vika seraya memasangkan earphone ke telinganya dan mulai memainkan sebuah lagu dari hpnya

"Puas?" tanya Elvin yang tiba tiba datang

"Sorry, gue ketiduran" seru Vika tanpa dosa

"Kalo ada tamu gitu sikap lo? Iya?" tanya Elvin, hm, Vika dimarahin di depan teman temannya

"Hm, gue salah" seru Vika acuh tak acuh

"Vika, lepas earphone lo, dengerin gue" seru Elvin dingin

"Gue bisa denger lo sekarang, bicaralah" seru Vika seraya tetap memejamkan matanya

"Vik, lo gak sopan, mereka tamu, kenapa ditinggalin?" itu Aaron suaranya pelan, namun terdengar sinis

"None of your business" balas Vika seraya membuka matanya namun tidak melihat ke arah Aaron

"Vika" itu Ethan

"Mck" Vika berdecak, ia kemudian pergi ke atas

"Malam ini lo gak boleh makan bareng kita" seru Elvin dingin

Vika tidak menjawab, memangnya dia peduli? Tidak.

Vika pergi ke ruang musik, merebahkan dirinya disana, lalu berbicara dengan robotnya melalui suatu alat

"Menyebalkan sekali" seru Vika

"Sabarlah, Vika, kau tak seharusnya marah" balas Fu

"Ayolah, aku tidak marah, hanya kesal, oke?" seru Vika

Robot itu tertawa layaknya manusia

"Fu" panggil Vika

"Ada apa?" tanya robot itu

"Aku mencintaimu, kau robotku yang paling sempurna" seru Vika seraya tersenyum hangat

"Aww, terimakasih, Vika" balas Fu

Mereka berbincang selama 30 menit, sampai akhirnya Vika mematikan hubungan perbincangan mereka. Dia sekarang menatap langit langit, lalu memejamkan mata

"Lapar..." gumam Vika, "Sakit..." kali ini dia berseru, suaranya terdengar jelas, begitu pula dengan isakannya

"Itu bukan salahnya...kan...?" tanya Liona ragu

"Itu salahnya, sikapnya harusnya tidak seperti itu" balas Ethan

"Tapi...dia seperti habis bangun dari tidur, harusnya kalian tidak memarahinya" seru Liona

"Dia pantas dimarahi" balas Elvin dingin

Mereka lalu berpencar, melakukan kegiatan masing masing

"Kenapa sakit sekali? Gue bahkan jadi cengeng" gumam Vika, air matanya masih mengalir, dia akhirnya guling guling gak jelas

"Aneh, cengeng" itu Liona

"Sakit bego!" balas Vika

"Ya ya, serahlah" seru Liona seraya duduk di kursi piano

"Ada apa tadi?" tanya Vika

"Ya, kita ngelakuin hal seru, kakak kakak itu menyenangkan" balas Liona

"Lo tau gue gak mau dengar kata kata itu, kan?" seru Vika dingin

"Gue tau, gue cuma berbicara apa adanya, oke?" seru Liona

"Hm" balas Vika

"Kenapa nangis?" tanya Liona kemudian seraya menekan tuts piano

"Diamlah, padahal kau hanya menekan satu tuts, tapi rasanya telinga ku akan meledak" seru Vika

"Woy njing! Lo kenapa sih? Kok gaya bicara lo kayak gitu?" tanya Liona yang mulai bingung

"Entah" balas Vika acuh tak acuh

"Diem lo, lo ngomong gitu lagi, gue pasti bakal ikutan, dan gue benci cara bicara orang yang kayak gitu" seru Liona

"Gue coba" balas Vika

"Lo belum balas pertanyaan gue, kenapa nangis?" ulang Liona

"Gue udah bilang sakit kan?" balas Vika

"Ayolah, eh- liat kan?! Gue jadi ngomong kek gini njir!!" seru Liona tak terima

"Bodo amat" balas Vika acuh tak acuh

"Maskeran yuk, Vik" seru Liona

"Kuy!" balas Vika yang langsung berdiri

Mereka berdua turun kebawah pergi ke kamar Vika lalu memakai masker, diem dieman lah, ngomong, retak, mampus :(

30 menit lebih, mereka melepas masker itu

"Seger njir masker lo" puji Lili

"Woiya donk" balas Vika bangga, "Lo pulang jam berapa Li?" tanya Vika kemudian

"Gue tetep disini, masih marahan ama abang" jelas Liona

"Cerita cepet" seru Vika

"Gak besar sih...gue kemarin cuma pengen ditemenin doank, mereka ngegas bilang sibuk, yaudah gue ngambek" seru Liona

"Oalah anak kecil, baikan lo sana!" seru Vika tak terima, masa persoalannya sekecil itu?

"Ish, jaat" seru Liona

"Serah lo dah, klo 2 insan lagi pulamgnya kapan?" tanya Vika

"Jam 7" balas Liona

"Lo gue yang antar pulang" seru Vika

"SIM lo mana bege? Kita aja yang pas ke cafe deg deg an" seru Liona

"Mwehehe, tenang, gue dah punya, udah diurus ternyata ama bang Elvin, KTP juga udah" seru Vika

"Sip lah" balas Liona seraya mengacungkan jempolnya

Jam 16.00, Vika mandi, lalu memakai baju oversize warna hitam dan hot pants warna putih, dia mau makan diluar, jam 16.37 dia keluar dari kamar

"Mau kemana Vik?" tanya Aaron

"Jalan jalan" seru Vika

Aaron tersontak, "So-sorry Vik, gue lupa, tungguin gue bentar ya?" seru Aaron seraya berdiri karena kaget

"Gak papa, gue mau jalan sendiri, klo mau pulang telepon gue ya" seru Vika seraya pergi keluar

"Please tungguin gue, 5 menit aja" seru Aaron

"Gausah, gue ada janji sama temen" seru Vika berbohong

"Cewek apa cowok?" tanya Elvin

"Cowok" balas Vika

"Lo pergi sama Aaron" seru Elvin dingin

"Gausah bang, gue janjian nya cuma berdua doank" balas Vika

"Gue yang nyuruh" tekan Elvin

"Ayolah bang, gue udah besar, udah 17 tahun, gue berangkat, see ya" seru Vika seraya keluar dari rumah itu

Vika udah sampai ditujuan, dia pergi ke cafe bang Jimin, pas masuk cafe, dia kaget tuh, semua abang Liona berkumpul dan wajahnya terlihat cemas, Vika pura pura gak tau, dia duduk di pojokan, memesan makanan dan minuman, lalu memainkan hp seraya menunggu pesanannya datang

"Udah ketemu dek?" tanya Jimin yang kelihatan khawatir

Vika meliriknya, lalu tidak mempedulikannya

Yoongi kemudian menarik kerah Vika, "Dimana dia?" tekan Yoongi

"Wow...santai...kenapa peka sekali? Tenang aja, dia aman" seru Vika seraya menyeringai

"Vik...?" Jungkook terlihat tidak percaya, "Lo tau dia dimana?" tanya Jungkook

"Hm" Vika terlihat acuh

"Gue bakal kasih lo seberapa banyak yang lo mau! Please, balikin dia!" itu bang Jin

"Well, I want 500 billion, may I?" seru Vika dengan wajah menyebalkannya

Yoongi mengangkat tangannya, bersiap untuk menampar Vika

"Stop" seru Jin

Semua mata mengarah padanya

"Jadi gue bener, huh? Lo berteman sama dia cuma buat uang kan?" seru bang Jin dingin

"Vik...? Dia bener...?" itu Jungkook, sepertinya orang itu menahan tangisannya

"Ayolah bang, menurut lo kenapa gue berteman sama dia?" tanya Vika

Sekali lagi, tangan Yoongi terangkat, kali ini mendarat tepat di pipi Vika

*Plak!

Seketika, mereka menjadi pusat perhatian

"Em...permisi...ini pesanan anda..." seorang pelayan datang

"Ah, iya, makasih" seru Vika seraya tersenyum

"Bang, lo mau jadi pusat perhatian?" tanya Vika dingin setelah pelayan tadi pergi

"Gue gak peduli, balikin adek gue sekarang" titah Yoongi

"Tenang aja, gue udah bilang dia aman kan? Lagipula gue sahabatnya" seru Vika enteng

"Masih berani lo nyebut diri lo sahabatnya?!" Jin setengah berteriak

"Of course, gue emang sahabatnya" seru Vika membela dirinya

"Kembaliin dia, sekarang!" tekan Jimin

Vika terdiam, "Aduh...kelewat baik gue jadi sahabat lo Li, pengen ngasih tau, nanti gue dicincang" batin Vika yang mulai panik

"Balikin sekarang, atau gue bakal buat perusahaan abang lo hancur" ancam Tae

"Anjir...dia pikir gue bakal bunuh Liona gitu?" batin Vika

"Kenapa diam? Takut?" seru Yoongi dengan nada menantang

"Liat wajah saya sekali lagi, apakah saya terlihat takut?" Vika menunjukkan wajah yang super duper menyebalkan

"Gue bisa ngancurin sekarang kalau lo gak mau ngasih Liona sekarang" seru Tae

Vika melihat Namjoon, kemudian berseru, "Lihatlah, bang, saudaramu gegabah sekali, memang ada pencuri yang menunjukkan dirinya secara langsung?"

"Vik! Lo tinggal nyerahin dia! Gak ada susahnya tau gak?!" seru Jungkook setengah berteriak

Drrtt...drrttt...

Hp Vika, mereka semua melihat, penelepon itu adalah Liona, Vika langsung mematikannya

*Ting

Kali ini notif

"Shit...dia gak peka banget sih..." batin Vika, ia kemudian mengambil hpnya, melihat isi wa itu

Lili-pan

Lili-pan : Woy, jawab napa et dah! Gue mau bilang klo ketemu abang gue jangan kasih tau tentang gue ya!!

Vika : Makanya gue matiin bego!! Gue barusan ditampar ama abang lo gara gara gak ngasih tau lo dimana!!"

Lili-pan : Bahahah!! Sabar ya kamyu

Vika : Kasih tau enak nih kayaknya

Lili-pan : Jangan njing!! Musuhan kita kalo lo kasih tau!!

Vika : Bacot

Read

***

"Just di read, i'm fine" batin Vika

"Jadi?" tanya Tae

"Gue gak tau dia dimana, oke?" seru Vika

"Ayolah Vik, lo udah ketahuan" timpal Jungkook

"Oke oke, gue balikin jam 7, sekarang minggir, gue mau makan" seru Vika

"Kami tunggu" balas Jin seraya pergi menjauh dan diikuti oleh yang lain

"Bang!" panggil Vika

Mereka menoleh

"Makan bareng kuy?" tanya Vika

"Kuy!" jawab mereka semua, mereka akhirnya makan bareng, jam 18.30 Vika pulang, setelah bayar tentunya dan sampai di rumah pada jam 18.55

Vika memasuki rumah itu, lalu langsung memasuki kamarnya, diikuti oleh Liona

"Lo gak papa Vik?" tanya Liona

"Sakit anjir! Bang Yoongi tega!! Gue bunuh adeknya mampus!!" rengek Vika

"Ish, nanti gue suruh dia minta maaf deh" ucap Liona berusaha menghibur

"Bodo ah" balas Vika, "Btw bang Tae juga ngeselin,  dia ngancam nya bakal ngancurin perusahaan abang gue" adu Vika kembali

"Sabar ya kamu, thanks gak ngasih tau mereka, jadi sayang dech" seru Liona

"Jijik anjir!" balas Vika, mereka kemudian keluar

"Seneng jalan jalannya?" tanya Aaron

"Mayan" balas Vika

"Gak ada masalah di jalan?" tanya Ethan

"Puji Tuhan enggak" balas Vika

"Duduk sini" seru Elvin seraya menepuk pahanya, dia duduk di karpet lagi pula

"Buat?" tanya Vika kebingungan

"Gue bilang duduk sini" tekan Elvin

Vika cuma menuruti, mereka akhirnya mengobrol seraya bercanda bersama, saat Vika tertawa, tangan Elvin mengelus perutnya, sontak, ia memegang tangan abangnya

"Apa apaan?" tanya Vika seraya berbisik

"Diamlah" balas Elvin pelan

"Woy Vik" itu Dimas

"Paan?" tanya Vika sesantai mungkin

"Gak papa, cuma manggil" balas Dimas

"Ngajak gelud?" tanya Vika

"Males ah" seru Dimas

"Eh, keluarga kita dresscode hari pertama apa? Gue lupa" tanya Liona tiba tiba

"Liat aja di grup" balas Vika

Jadi kawan kawanku, setiap event di sekolah, mereka bagi perkeluarga, jadi kelas a sama kelas a, dari kelas 10 sampai 12, setiap ada event mereka pasti punya dresscode masing masing ama yel yel buat nyemangatin 'keluarga' mereka yang lomba

"Males buka" balas Liona

"Bego banget sih lo nanya nya" komentar Dimas

"Lah? Napa?" tanya Liona

"Kita kan pake baju osis" balas Dimas

"Oh iya ya...lupa njing, gosah ngegas" seru Liona

"Lo yang ngegas, ngaca gih" seru Vika

"Males ah, mager" seru Liona

"Depan lo kaca bego" seru Aaron yang mulai kesal

"Males liat, terlalu cantik, mata gue sampai sakit liatnya, terlalu terang sih" seru Liona

"Iya terang, soalnya mau dipanggil Tuhan" balas Vika

"Anjir lo!" seru Lili tak terima

Mereka mengobrol kembali, sekarang udah jam 19.00

"Eh, Gue ama Dimas pulang ye?" seru Aaron

"Wokie" balas Vika seraya berdiri, "Cepet Li, biar gue anter" seru Vika

"Key" balas Liona seraya memasuki kamar Vika bersama 2 insan yang lain

7 menit kemudian mereka keluar

"Pamit ya bang" seru 3 manusia itu kompak

"Yoi dek" balas Evan

Vika mengantar Liona pulang

"Ini udah jam 7" seru Tae

"Sabarlah" seru bang Jin

15 menit kemudian

"Kita sudah lama menunggu, bang! Biar gue ancurin!" seru Tae

"Jangan, goblok!!! Yang salah itu kalian tau gak?! Jangan nyalahin orang lain!!" Liona nyelonong masuk gitu aja, kebetulan pintunya gak dikunci, Vika berjalan di belakang Liona

Terjadilah scene teletubbies...

"Gosah peluk peluk! Minta maaf kalian ama Vika!!" titah Liona

"Kenapa harus? Bukannya dia yang nyulik lo?" seru Jungkook

Satu jitakan keras mendarat di kepala Jungkook, "Kalian yang buat gue kabur!" seru Liona

"Emang kenapa sih dek?" tanya Jimin

"Ya kan kalian sibuk kemarin, yaudah gue pergi lah, lagi pula kan ini hari minggu" seru Liona

"Gue minta maaf, Vik" seru Yoongi

"Gak diterima" balas Vika

"Please, maafin kita" seru Namjoon

"Tamparannya bisa diambil balik gak? Enggak kan? Yaudah!" seru Vika, "Eh tapi...yaudah deh, dimaafin" sambungnya

"Thanks dekkk" mereka semua berlarian ke arah Vika seraya melebarkan tangan masing masing, iya, termasuk Yoongi, kebayang? Tidak? Yawudah

"Nope, jangan peluk peluk" seru Vika seraya menghindar

"Ayolahhh" seru Jungkook

Vika berpikir sejenak, lalu membuka tangannya, lagipula, dari kecil ia selalu berpelukan dengan mereka ketika merasa sedih

"Ish, aku iri" cibir Liona

Mereka langsung meluk Liona semua, termasuk Vika

"Udah ya, gue pulang" seru Vika

"Byee" seru Liona

"Babayy" balas Vika seraya melajukan motornya

Jam 20.00, dia sampai di rumah, abangnya masih setia dengan tv, eh, salah, tv nya masih setia dengan abangnya

"Ngapain dihidupin kalo gak ada yang nonton?" tanya Vika seraya mengambil remote TV dan mematikan TV itu

"Mager ngambil" seru Elvin

"Remote nya disamping lo bang, plis" seru Vika dengan raut wajah kesel

"Bacot" balas Elvin

Vika cuma ngelus dada lalu ke kamar mengganti baju dan memainkan hp nya di samping abangnya

"Baca apa lagi lo?" tanya Evan

"Beda cerita" seru Vika

"Tapi inti sarinya sama" balas Ethan

"Kok tau?" tanya Vika

Mereka langsung menatap tajam ke arah Vika

"Bercanda doank elah" seru Vika kemudian

*Ting

Vika langsung buka dah tuh notif, pas dibuka muncul 4 pesan lagi

Edtrgntg😚

Rio : Congratulations! Bla bla bla...

Rio : Congratulations! Bla bla bla...

Rio : Congratulations! Bla bla bla...

Rio : Congratulations! Bla bla bla...

Rio : Woe anjer!

Vika : Apa sih? Sirik bae lo!

Rio : Aelah cuy! Gue cuma mau bilang selamat elah, 5 miliyar lho, ck ck ck

Vika : Terus? Gue harus bilang wow gitu?

Rio : Uang lo gue ambil.

Vika : Ehhh, iya iya, sorry editor ku yang gantenggg, makasih udah mau bantuin yakk

Rio : Y

Vika : Ish, ngambekan

Read

***

"Oke, I'm fine" batin Vika

***

Vika : Maap elahhh, gitu banget sih ama anak kiyut

Rio : Jjq

Vika : Iyain, maapin ya?

Rio : Hm

Vika : Hm apa

Rio : Hm, jelek

Vika : Bodo ah, baikan kan?

Rio : Iya

Vika : Bener ya?

Rio : Off

Read

***

"I'm fine part two" batin Vika

"Napa lo?" tanya Elvin

"Gak papa, emang muka gue napa?" tanya Vika

"Jelek" balas Elvin

"Bodo ah, oh iya abang abang ku" seru Vika, mereka melihat ke arah Vika, "Ada yang mau tidur ama saya malam ini?" tanya Vika kemudian

Mereka melihat satu sama lain, lalu kembali ke hp masing masing

"Tidur aja bareng ayah dari anak lo" seru Evan

"Aaron?" seru Vika asal nyeplos, seketika, semuanya menatap Vika dengan tatapan tidak percaya

"Lah? Kok gue bilang Aaron?" batin Vika, "Otak gue konslet?" tanya nya lagi dalam hati

"Lo beneran main sama dia tadi pagi?!" tanya Elvin gak nyante

"Eh, e-enggak, tadi tiba tiba keluar nama itu, jadi..." seru Vika jujur

"Lo cinta sama dia?" tanya Avan

Hening sejenak

"Entah" balas Vika

Mereka kemudian melihat satu sama lain

"Vik, kalo misalnya lo hamil diluar nikah, lo harus ngasih tau ke kita dulu, ngerti?" seru Ethan

"Hah...?" Vika masih gak nyambung, "Gak mungkin lah! Gue cewek baik baik tau!" seru Vika membela diri

"Gue tau, maksudnya kalo lo sampe diculik, terus..." seru Evan

"Gak bakal elah, kenapa sih? Ada masalah?" tanya Vika menatap lekat keempat abangnya

"Enggak kok" balas Avan

Vika berdiri, "Adek tidur" serunya

"Tidur sama gue aja" tawar Elvin

"Serius?!" tanya Vika tak percaya

Elvin cuma ngangguk gak niat lalu berseru, "Masuk ke kamar kalian masing masing" titahnya

"Ish, mentang mentang paling tua lo! Padahal kita cuma beda 10 menit njing!" seru Evan tak terima

"Diem lo" balas Elvin

"Iya abang" balas Evan dengan nada menyindir

Mereka kemudian naik ke atas

"Lampu ama AC lo dah mati kan?" tanya Elvin

"Udah" balas Vika

Elvin membuka pintu kamarnya, lalu masuk dan menyuruh Vika menutup pintu

Setelah itu Vika minum, lalu tanpa basa basi tidur di samping Elvin dan membelakangi nya

.

.

.

.

.

.

Maap ya syng klo bosen, kamu yang sabar ya nunggu nya, kamu harus setia :)

:v

Maap klo ada typo :')