Chereads / Mengumbar Cinta: Istri Sebatas Status / Chapter 43 - Dekatan yang Mesra

Chapter 43 - Dekatan yang Mesra

Yan Xiruo melihat ke pandangan matanya yang dingin, dengan suara kecil ia berkata, "Apa maumu?" Ia berusaha keras untuk melepaskan tangan Ye Juemo yang menekan pintu kamar ini. Sayangnya, pergelangan tangannya malah ditangkap oleh Ye Juemo.

Telapak tangan Ye Juemo terasa hangat dan kuat, membuat hatinya meloncat sejenak.

Namun ketika Yan Xiruo membuka mulutnya dan bermaksud mengatakan sesuatu, ia sudah terlempar dengan keras ke sofa lagi. Ia terlempar begitu cepat sehingga membuatnya tidak sempat bereaksi.

Walau sofa tersebut sangat empuk, namun kepalanya tetap merasa pusing sejenak.

Badan Ye Juemo yang tinggi besar pun menunduk dan menekan badannya di sofa. Hal itu membuat bayangan besar Ye Juemo menutupinya dari atas. Satu tangannya yang besar mengangkat dagunya yang kecil. Tangan yang satunya lagi menahan di atas sandaran sofa ini. Dalam posisi seperti itu, matanya yang gelap tampak menyipit dan melihat Yan Xiruo dari atas, "Sudah lama tidak ada yang berbicara denganku menggunakan nada seperti ini!"

Hati Yan Xiruo mendesak

Dari penampilan dan aura yang dikeluarkan pria ini, sudah jelas kalau ia bukanlah orang yang bisa dilawan. Saat kepala Yan Xiruo benar-benar terbentur tadi, dirinya merasa menyesal, 'kenapa harus mengatakan hal-hal seperti itu kepadanya?!'

Setelah melihat mukanya yang menyeramkan saat ini, Yan Xiruo baru merasa ketakutan.

Yan Xiruo pun menundukkan muka dan matanya. Ia mengatakan pada diri sendiri untuk tidak boleh membangkitkan emosi Ye Juemo lagi. Bila tidak, ia mungkin akan dicabik-cabik menjadi serpihan kertas oleh Ye Juemo.

"Pak, kalau kata-kata yang aku katakan tadi telah menyakiti harga dirimu, aku minta maaf kepadamu. Bila memang ada yang kurang nyaman, kita bisa membahasnya lebih dulu. Sebaiknya kamu mundur dan biarkan aku berdiri dulu, bisakah?"

Walaupun sekarang Yan Xiruo menundukkan kepalanya dan tidak bisa melihat mimik wajah Ye Juemo sekarang. Namun badannya yang gemetaran telah mengkhianati isi hatinya.

Perempuan ini, ia takut pada Ye Juemo yang berbadan tinggi dan gagah. Dalam arti lain, ia memang tidak memiliki perasaan berani padanya.

Heh...

Ye Juemo mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum dengan misterius.

Melihat senyumannya, punggung Yan Xiruo pun merinding.

"Perutku tidak nyaman, ingin ke kamar mandi, lepaskan aku dulu!" Kedua tangan Yan Xiruo menahan dada Ye Juemo. Ia bermaksud mendorongnya, namun Ye Juemo menangkis tangannya. Badannya yang berotot keras pun mendekatinya lebih dekat lagi.

Yan Xiruo langsung menahan napasnya. Ia merasa sangat malu dan panik.

Walaupun sudah menikah, namun Yan Xiruo masih merasa lugu dan polos. Ia tidak bisa tenang bila didekati oleh pria lain yang melewati batas privasinya.

Menatap ke pupil matanya yang gelap bagaikan berlian hitam, Yan Xiruo sangat panik. Ia menggerakkan badannya untuk melakukan perlawanan. Anehnya, bunyi yang dikeluarkan dari gesekan baju mereka berdua pun justru terdengar intim. Napas Ye Juemo juga terasa liar saat bersentuhan dengan kulit Yan Xiruo.

"Jangan bergerak!" Kata Ye Juemo dengan nada yang rendah dan serak

Yan Xiruo hanya memikirkan cara agar dirinya bisa terlepas dari dominasi Ye Juemo. Ia sama sekali tidak menduga bila badannya yang bergerak terus telah membuat seorang merasakan godaan yang menggairahkan.

Setelah mendengar nada suaranya, ia pun mengerti perbuatan yang telah dilakukannya kepada Ye Juemo. Yan Xiruo jadi terdiam tegang bagaikan batu, ia tidak berani menggerakkan badannya lagi.

Pupil mata Yan Xiruo yang jernih menyusut, tangan kecilnya yang masih di pundaknya juga terlihat gemetaran.

Mukanya yang cantik dan bersih, pelan-pelan dihiasi dengan awan merah.

Situasi dalam ruangan menjadi hening, hanya terdengar suara napas Ye Juemo yang berhembus penuh gairah. Selain itu, juga terdengar suara keras hati kedua orang ini yang berdebar kencang.

Di bawah lampu kuning, ekspresi wajah Ye Juemo terbaca kalau dirinya sedang berusaha menahan sesuatu. Tepat di matanya yang hitam bagaikan tinta dilapisi dengan aura yang berbahaya bagaikan binatang buas. Perilakunya ini seakan menjelaskan bahwa jika Yan Xiruo berani menggerakkan badannya lagi, maka ia akan melahap habis Yan Xiruo.

Ye Juemo menangkap kerah baju Yan Xiruo, mendekatkan wajahnya yang tampan ke hadapannya. Setelah itu suaranya yang serak rendah dan berbahaya itu kembali berbicara, "Tahu tidak, kalau menyenggol badan di bagian bawah badan pria itu adalah tanda menggoda?"

Muka Yan Xiruo memerah pekat, ia dengan malu dan marah membentak kepadanya, "Aku tidak menggodamu, kamu jangan merasa terlalu percaya diri!" Dalam hati Yan Xiruo juga memprotes, 'Pria ini, sungguh tidak tahu malu!'