Ye Juemo tidak lagi melihat Yan Xiruo, ia langsung meninggalkan kamar setelah mengambil blazernya yang diletakkan di tempat tidur.
Yan Xiruo melihat bayangan punggung Ye Juemo yang tinggi dan tegap. Ia pun berpikir, 'Apa Ye Juemo bermaksud meninggalkan kamar ini? Hmmm… dia sebenarnya tidak jahat juga!'
Yan Xiruo menggelengkan kepalanya, ia berkata kepada dirinya sendiri tidak boleh memikirkan pria ini lagi. Ye Juemo dan Yan Xiruo, hanyalah seorang tamu di kehidupan yang sama. Walau telah terjadi sesuatu yang tidak bisa dihapuskan, namun ia merasa cukup sampai di sini saja.
Yan Xiruo mengambil bajunya yang ada di karpet lantai, melihat T-shirtnya yang bagaikan sebuah kain sobek, ia terdiam. Seketika dalam hatinya juga mengutuk Lu Jingchen dan Ye Juemo.
Satu baju yang bagus sekarang menjadi sobekan kain, bagaimana caranya bisa meninggalkan kamar ini esok harinya?
Dengan suasana hati yang buruk, Yan Xiruo duduk di sofa. Tiba-tiba perutnya terasa sakit dan ia merasa sepertinya ada cairan panas yang akan mengalir keluar.
Ia langsung berlari menuju kamar mandi, melihat menstruasinya telah datang, ia ingin menangis.
Minggu ini Yan Xiruo sangat sibuk dengan urusannya di kampus dan juga masalah pekerjaannya. Ia sama sekali tidak memperhatikan tanggal menstruasinya.
Di kapal pesiar ini seharusnya tidak ada yang menjual pembalut, kan?
Tubuh Yan Xiruo pun tiba-tiba terasa lemas, tidak lama kemudian ia tidak tahu cara menangani semua ini. Berada di kamar mandi beberapa saat, tiba-tiba ia teringat dengan Chu Keren, mungkin saja perempuan itu bisa membantunya?
Yan Xiruo langsung ke kamar dan menelpon Chu Keren dengan telepon kamar, namun tidak ada yang mengangkat.
Setelah menutup teleponnya lagi, Yan Xiruo membuka lemari baju dan mengambil kemeja hitam Ye Juemo. Ye Juemo terlalu tinggi, sehingga membuat Yan Xiruo terlihat seperti anak kecil yang memakai baju orang dewasa.
Walau terlihat lucu dengan pakaiannya, namun ia harus pergi mencari Chu Keren.
Menggulung lengan baju hingga siku tangannya, ia pun juga mengikat sudut bawah kemejanya. Setelah itu, Yan Xiruo melihat ke cermin dan melihat kesiapan penampilannya. Merasa sudah cukup pantas, ia pun keluar dari kamar.
*****
Acara diadakan di lantai empat kapal pesiar, sebagian besar pengusaha juga akan menghadiri acara ini. Yan Xiruo memperkirakan bahwa Lu Jingchen dan Chu Keren juga pasti ada di dalam.
Lagi pula, Lu Jingchen lah yang membawa Chu Keren ke kapal pesiar ini. Pikiran Yan Xiruo pun berusaha menghindar dari perkiraan buruk mengenai hubungan mereka berdua. Walau ia sadar bahwa dua orang tersebut adalah suaminya dan istri kakaknya sendiri. Yan Xiruo masih meyakinkan diri dengan pikiran Lu Jingchen bahwa ia hanya mengajak sekretarisnya untuk membahas tentang bisnis saja.
Sampai di depan pintu acara yang ada di lantai empat, Yan Xiruo dihalangi oleh petugas keamanan yang ada di luar, "Maaf Bu, acara malam ini hanya bisa masuk dengan berpakaian formal."
"Aku cuma mau mencari orang."
"Tidak bisa, Bu. Hal ini adalah peraturan acara ini."
Yan Xiruo melihat ke pakaian yang dikenakannya sekarang, mau kemana ia mencari gaun formal sekarang? Kakek Lu memang menyediakan gaun untuknya, tetapi gaun itu sekarang ada di kamar Lu Jingchen.
"Baiklah, aku tidak akan masuk, tapi boleh aku minta tolong? Tolong bantu panggilkan seorang perempuan bernama Chu Keren?"
"Maaf Bu, tugasku adalah selalu berada di pintu masuk ini."
Yan Xiruo menggigit bibir bawahnya, ketika ia membalikkan badan untuk pergi, Petugas penjaga pun dengan ramah memberitahukan kepadanya, "Ibu, kalau mau, di lantai tiga ada tempat yang menyediakan gaun dan makeup. Anda bisa mengunjungi tempat itu."
Yan Xiruo tidak menyangka ternyata di kapal pesiar ini telah menyediakan tempat berjualan gaun.
Kemudian Yan Xiruo turun ke lantai tiga, ia berencana melihat toko yang menyediakan gaun formal dan mewah itu. Namun, ia seketika termenung. Ia lupa menyadari bahwa gaun-gaun ini harus dibeli pakai uang, kan?
Sedangkan saat ini, bahkan tasnya saja masih di dalam kamar Lu Jingchen. Walaupun sekarang Yan Xiruo memiliki uang, ia juga tidak akan membayar mahal hanya untuk sebuah gaun.
Tetapi, tanpa gaun formal, Yan Xiruo tidak akan bisa mencari Chu Keren. Apa ia harus meminjam baju pelayan agar bisa masuk ke ruang perjamuan tersebut?
Ketika alis Yan Xiruo mengerut dan tenggelam dengan pikirannya untuk mencari solusi lain, ada sebuah suara mencibir terdengar oleh Yan Xiruo, "Ya, bukankah ini adalah Nyonya Muda Lu?"