Yan Xiruo pun menoleh. Ternyata ia melihat Lili yang mengenakan gaun berwarna hijau kebiruan. Gadis itu langsung berjalan mendekatinya. Seketika alis Yan Xiruo pun mengerut.
Di belakang Lili juga diikuti oleh beberapa gadis yang sama-sama cantik dan memiliki postur badan yang menawan. Tatapan mereka terhadap Yan Xiruo seperti menghina dan merendahkan.
Acara kapal pesiar yang dihimpun para orang kaya kalangan atas ini, apa masih ada perempuan yang tidak tampil cantik dan mempesona? Hanya Yan Xiruo yang masih mengenakan baju kemeja bergaya pria, dan di bawahannya juga menenakan celana jeans yang tidak bermerek. Penampilan Yan Xiruo sungguh dipandang sebelah mata oleh teman-teman Lili.
Kekasih Lu Jingchen terlalu banyak, Yan Xiruo tidak mungkin mengingatnya satu-satu, namun ia masih ingat dengan Lili ini karena dua tamparan yang ia lakukan kemarin.
"Waduh, Nyonya Muda Lu, kok kamu berpakaian seperti ini di sini? Bagaimanapun kamu juga Nyonya Muda Keluarga Lu, hanya sebuah gaun saja tidak mampu membelinya?" Lili memandang Yan Xiruo dari atas ke bawah, dan ia seolah jijik melihatnya. Walau Lili menilai bahwa wajah Yan Xirou terlihat sangat cantik, namun Yan Xiruo sama sekali tidak terlihat feminim.
Sebaliknya, Yan Xiruo tidak mengerti asal kesombongan Lili tersebut. Yan Xiruo kesal karena Lili yang bagaikan sebuah bunga murahan yang berkeliling di sekitar para pria, ada hak apa ia menyindirnya?
Melihat tatapan Lili yang berniat tidak baik, wajah Yan Xiruo pun tampak dingin. Saat menghadapi kekasih Lu Jingchen ini, ia tidak mungkin bisa tersenyum ramah dengannya, "Aku mampu membeli atau tidak, sepertinya tidak ada hubungannya denganmu. Daripada kamu hanya akan membuang waktumu bersamaku, sebaiknya kamu memberikan waktumu untuk memancing para generasi kedua orang kaya yang mau menikahimu."
Awalnya Lili masih berpikir bahwa seorang perempuan yang baru menikah, justru suaminya sudah berfoya-foya dengan gadis lain. Parahnya, hal yang bisa dilakukan istrinya hanyalah menangis dan mengeluh. Apalagi saat menghadapi kekasih suaminya yang menyindir tajam seperti ini, pasti akan menderita dan susah menyembuhkan luka batinnya. Namun Yan Xiruo tidak merasa demikian, ia tetap menatapnya dengan tajam, ucapannya pun tidak kalah tajam dengan Lili.
Saat mendengar dirinya disebut sebagai bunga murahan dan menyindirnya bahwa tidak akan bisa menikah dengan keluarga kaya sepertinya!
Lili merasa sangat marah, ia mengepalkan kedua tangannya dan berjalan mendekati Yan Xiruo. Tinggi badan Lili tidak pendek, ditambah lagi dengan mengenakan sepatu hak tinggi berukuran tujuh inci. Alhasil, sekarang ia setengah kepala lebih tinggi daripada Yan Xiruo. Ia pun juga menghina dan menggertakkan giginya, "Nyonya Muda Lu, aku dengar bahwa Tuan Muda Lu tidak pernah menyentuhmu sama sekali. Kamu hanyalah memiliki status Nyonya Muda Lu, namun tidak nyata." Sambil mendekat ke telinga Yan Xiruo, ia berkata lagi dengan suara yang hanya bisa didengarkan mereka berdua, "Apa kamu tahu? Kemarin malam Tuan Lu bercinta denganku dari malam hingga subuh."
Yan Xiruo yang mendengar kata-kata tidak tahu malu itu pun menjadi marah. Dadanya pun seakan menjadi sesak. Mendengar perilaku Lu Jingchen yang bercinta dengan perempuan lain, hatinya tetap akan merasa sakit.
Mengambil napas dalam-dalam, dengan cepat Yan Xiruo memulihkan ketenangan dan ketidakpeduliannya. Ia menatap balik ke Lili yang merasa puas dengan sindirannya terhadapnya, Yan Xiruo mengangkat sudut bibirnya pada sudut yang pas, yang mencerminkan arogannya, "Walau dia tidak menyentuhku, apa kamu bisa mengubah nama di sebelah akte nikahnya menjadi namamu? Tidak peduli seberapa baik kamu melayani Lu Jingchen, kamu hanyalah alat yang digunakannya untuk membuang nafsunya saja!" Kemudian Yan Xiruo juga meniru tindakan Lili, menempelkan kepalanya ke telinganya dan berbisik, "Apa kamu tahu di dalam hatiku ini, kamu kuanggap sebagai apa? Ya, Ayam bersepatu…"
Muka Lili menjadi merah pekat, kedua tangan yang ada di samping pinggangnya berubah dari kencang kemudian longgar dan dari longgar kemudian kencang lagi. Ketika Yan Xiruo hendak berbalik dan pergi, Lili menggenggam pergelangan tangan Yan Xiruo dan berkata dengan marah, "Yan Xiruo, apa masalahnya bila aku adalah ayam bersepatu? Setidaknya aku masih bisa naik ke tempat tidur suamimu. Sedangkan kamu, dia tetap tidak akan menyentuhmu walau kamu sudah telanjang di hadapannya." Dengan bangga ia mengangkat-angkat kedua payudaranya yang besar, "Suamimu telah mengatakan kalau dia hanya menyukai dada berukuran e-cup, apa kamu punya?"