Chereads / Mengumbar Cinta: Istri Sebatas Status / Chapter 19 - Berkelahi demi Yan Xiruo (2)

Chapter 19 - Berkelahi demi Yan Xiruo (2)

Feng Chengxi mengepalkan tangannya dengan kuat, suara renyah dari tulang tangan pun terdengar. Beberapa tahun ini, ia mengikuti latihan taekwondo dengan keras. Tujuannya cuma satu, ia ingin bisa mengalahkan Ye Juemo suatu hari nanti.

Ye Juemo hanya sembilan tahun lebih tua darinya tetapi kenapa ia selalu mengatur segalanya dalam kehidupannya? Feng Chengxi tidak diizinkan melakukan apapun sesuai keinginannya. Andaikan ayahnya masih hidup, ia pun tidak akan bertindak begitu kepadanya.

Tinjuan Feng Chengxi dengan cepat menyerang Ye Juemo. Sayangnya tinjunya ini mudah ditangkap oleh tangan Ye Juemo. Kecepatan tangan Ye Juemo dalam merespons serangan Feng Chengxi terlihat lebih cepat. Wajah Ye Juemo pun terlindungi dari tinjuannya. 

Sebaliknya, Feng Chengxi justru mendapat serangan balik tanpa sepengetahuannya. Saat tangannya ditahan oleh cengkraman Ye Juemo, ternyata cengkaraman tangannya begitu kuat. Feng Chengxi pun mendengar suara "Krek!" yang dikeluarkan oleh tangannya sendiri. Alhasil Feng Chengxi berteriak kesakitan. 

Permulaan yang buruk bagi Feng Chengxi. Belum sempat menyentuh Ye Juemo, tulang pergelangan tangannya sudah patah.

Dalam beberapa tahun ini, ia sudah melatih taekwondo dengan keras hingga level tali hitam, namun tetap saja tidak bisa menyentuh Ye Juemo bahkan satu helai rambutnya.

Muka Feng Chengxi yang tampan terlihat begitu kesakitan, keringat dinginnya yang ada di dahinya menetes bersamaan dengan hujan malam ini. Teriakan yang tidak terkendali dari mulutnya itu terdengar panjang. "Aaaa!!!"

Ye Juemo melihat ke Feng Chengxi yang seharian hanya bisa berkeliaran dan menghabiskan waktunya tanpa ada gunanya. Tatapan matanya pun menjadi menyeramkan saat memandang Feng Chengxi.

Feng Chengxi melihat Ye Juemo yang menatapnya dengan suram dan seram. Seketika ia merinding, membuka mulutnya dan berniat mengatakan sesuatu namun mulutnya kesulitan menyampaikan pikirannya. 

Ye Juemo berjalan mendekati Feng Chengxi, dengan suara yang dingin ia berkata, "Masih mau dilanjutkan?"

Feng Chengxi menatap marah ke Ye Juemo, gelombang kemarahan seketika meledak di dalam tubuhnya. Ia berbalik dan melihat ke teman-temannya yang masih berdiri di belakangnya, "Kalau ada yang bisa mengalahkannya, akan saya kasih hadiah satu juta!"

Sayangnya, teman-temannya itu masih muda dan mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Saat mendengar ada hadiah satu juta, mereka pun menyiapkan diri untuk melawan Ye Juemo.

Ye Juemo sama sekali tidak mengacuhkan segerombolan anak muda ini. Namun, perilaku Feng Chengxi semakin keterlaluan, kalau tidak memberinya pelajaran, Feng Chengxi tidak akan bisa mengingat pembelajarannya.

Feng Chengxi mulai melawan lagi dan meninju Ye Juemo bersama teman-temannya itu.

Namun hasilnya sama seperti Feng Chengxi tadi, mereka belum bisa menyentuh tubuhnya. Sebelum tersentuh, Ye Juemo sudah menendang mereka berenam hingga terbang. Mereka bahkan belum sempat melihat aksinya dan sudah ditendang ke bawah lantai.

Pria ini terlalu kuat, mereka sama sekali bukan lawannya.

Ye Juemo melihat mereka berenam yang berbaring di jalan pedestrian ini sambil mengeluarkan suara kesakitan. Dengan dingin ia berkata kepada Feng Chengxi, "Mulai hari ini aku akan memblokir semua kartu bank milikmu. Setelah kamu kembali bersekolah, kamu boleh meminta padaku."

Melihat Ye Juemo berjalan pergi menuju mobil Lamborghininya, Feng Chengxi mengamuk dan berteriak, "Ye Juemo, kalau bukan karena ayahku, mana mungkin kamu bisa hidup mewah seperti sekarang? Segala sesuatu yang kamu miliki sekarang adalah milikku. Tunggu saja, suatu hari aku akan mengalahkanmu….."

Ye Juemo tidak menolehnya sedikitpun. Ia pun melanjutkan langkahnya kembali ke mobilnya.

*****

Yan Xiruo yang duduk dimobil, melihat Ye Juemo mengalahkan enam orang itu dalam waktu yang singkat, ia merasa sedikit terpana olehnya.

Pria ini bukan hanya bersikap dingin, secara fisik pun juga begitu kuat. Kalau suatu hari Yan Xiruo dengan tidak sengaja menyinggungnya, apa Ye Juemo juga akan menendangnya seperti tadi? Hanya dengan memikirkannya sudah membuat Yan Xiruo merasa ketakutan.

Sebelum Ye Juemo membalikkan badannya dan menjalan menuju mobilnya, Yan Xiruo secara diam-diam membuka pintu mobil. Ia sudah bersiap menyelinap pergi sebelum Ye Juemo menyadarinya. Namun ketika kedua kakinya baru melanda ke tanah, matanya yang bagaikan burung elang menatap dingin ke arahnya.

"Hei, sepertinya kurang baik kalau kamu pergi begitu saja setelah aku membereskan mereka untukmu, bukan?"

Yan Xiruo membatu beberapa detik dan kemudian berlari dengan kecepatan penuh. Sayangnya sebelum ia menjauh dari mobil itu, pinggangnya yang kecil sudah ditangkap oleh lengan tangan yang kuat dan memeluknya.