Chereads / Bintang Saksi Hidupku / Chapter 48 - Tidak Salah Mencintai Seseorang

Chapter 48 - Tidak Salah Mencintai Seseorang

Alasan Ji Hanjiang tidak mengangkat telepon membuat Yan Yiren sedih. Yan Yiren juga menghentikan Ji Hanjiang untuk membalas dendam pada Yan Shudan dan Ruan Yufeng.

Melihat kekasihnya yang merasa sedih, Ji Hanjiang mencoba berjalan ke tempat tidur dan duduk di sana untuk memeluk Yan Yiren, "Aku juga ingin menyelesaikan masalahmu. Hal yang terbaik adalah menggunakan cara yang membuat mereka tidak bisa melakukan apapun lagi padamu."

Yan Yiren sudah tidak ingin bicara apapun. Jika bicara dengan orang yang tidak satu frekuensi dengan kita, maka apapun yang kita bicarakan, orang itu tidak akan memahaminya.

Seperti debat, siapapun tidak akan ada yang mau membujuk lawannya untuk setuju dengan pendapatnya.

Hal itu sama seperti Ling Yunhuan yang tidak memahaminya, yang malah menyuruhnya membawa nenek Yan untuk tinggal bersamanya.

"Hanjiang, aku lelah." Yan Yiren perlahan melepaskan diri dari pelukannya dan berbaring.

Ji Hanjiang perlahan mengepalkan tangan. Beberapa lama kemudian, kepalan itu terbuka, "Oke, istirahatlah dulu, kucarikan dua perawat untuk menjagamu. Malam hari setelah aku bekerja, aku akan menjengukmu lagi."

Yan Yiren tidak mau terlalu berurusan dengan janji itu. Ia hanya menjawab ringan, lalu menutup mata.

Ji Hanjiang menunduk, mengecup bibir merah Yan Yiren dan pergi seketika. 

Di koridor, ia bertemu Ling Yunhuan. Tanpa ragu, Ling Yuhuan menunggunya berjalan semakin dekat, lalu mengatakan, "Kenapa cepat sekali? Ku kira kau akan menemaninya, apalagi sakitnya tidak ringan."

Ji Hanjiang hanya melirik Ling Yunhuan lalu masuk ke elevator. Ling Yunhuan pun berbalik badan mengikuti Ji Hanjiang.

Sambil melihat angka di layar elevator turun, wajah Ji Hanjiang terlihat muram, "Dia tidak mau melihatku."

Ling Yunhuan menggandeng lengan Ji Hanjiang, lalu tersenyum, "Hal Itu sudah biasa. Siapapun akan berubah ketika marah."

Ji Hanjiang memandang tajam, mengisyaratkan Ling Yunhuan untuk diam.

"Sebenarnya aku bisa memahami perasaan Yiren kemarin malam. Aku membayangkan, kalau itu terjadi padaku, aku juga akan berharap orang yang kucintai muncul di sampingku." Ujar Ling Yunhuan, suaranya semakin mendalam.

Ji Hanjiang mencibir kata-kata Ling Yunhuan itu, "Ternyata kau sangat perhatian dengan sahabatmu itu. Tapi saat kau tidur denganku, kenapa seperti tidak ada Yiren di hatimu?"

Pertanyaan itu, mengangkat mata Ling Yunhuan. Rasa terkejut tersirat dalam bola matanya. Seketika wajahnya muram, sambil melangkah mundur sampai pada dinding elevator. "Mencintai seseorang itu tidak salah. Jika salah, salahnya ada pada aku dan Yiren yang mencintai lelaki yang sama. Tiap orang dewasa punya kebutuhan mental, jadi aku memberikan kehormatanku untuk lelaki yang kucintai, dan itu tidak salah. Aku juga tidak berpikir untuk bertengkar dengan Yiren. Aku juga tidak memikirkan identitasku saat bersamamu. Setelah kalian menikah, aku akan meninggalkan Ningcheng, dan tidak akan muncul lagi di depan kalian."

Ketika pintu elevator terbuka, Ji Hanjiang memandang Ling Yunhuan dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Kemudian ia melangkah pergi.

Setelah melihat Ji Hanjiang pergi, Ling Yunhuan pun kembali ke lantai atas.

Di ruang pasien, Yan Yiren tidak tidur. Matanya terbuka memandangi langit-langit, hatinya seperti terasa berat.

Ling Yunhuan menghampirinya dan memandang ke mangkuk bubur yang belum dimakan Yan Yiren, "Yiren, makanlah dulu lalu tidur. kau tidak boleh kelaparan."

"Aku tidak nafsu makan."

Ling Yunhuan membantu Yan Yiren duduk dan meletakkan bantal untuk bersandar, "Kalau tidak nafsu makan, kau harus tetap makan walau sedikit. Aku sudah susah-susah antri membeli bubur ini. Ayo, makan sedikit saja."

Yan Yiren menatap Ling Yunhuan. Ling Yunhuan pun tersenyum, "Atau mau disuapi saja?" Ling Yunhuan menawarkan dengan manja.

"Tidak usah." Yan Yiren mengambil sendiri mangkuk itu dan memakannya dengan malas, "Kurasa, kau terlalu baik padaku."

Sama seperti kala itu, setelah Yan Yiren menghubunginya, Ling Yunhuan langsung datang.