Ji Hanjiang akhirnya pergi. Ling Yunhuan menghampiri Yan Yiren menyuruhnya makan.
Yan Yiren merasa sahabatnya lebih bisa diandalkan daripada kekasihnya yang membuatnya merasakan emosi yang mendalam.
Ling Yunhuan terkikik sambil menutup mulutnya, "Sekarang kau tahu aku sudah baik padamu berkali-kali, ya? Nanti kau juga harus baik padaku, mengerti?"
Yan Yiren mencubit dagu Ling Yunhuan, lalu menolehkan kepala wanita itu ke kanan dan ke kiri, "Nanti aku menikah denganmu, oke?"
"Jangan... jangan... jangan…. Hahaha" Ling Yunhuan melepaskan dagunya dari cubitan Yan Yiren, "Aku takut Ji Hanjiang akan menghabisiku. Mana berani aku merebut kekasihnya?!"
"Yunhuan, kau perlu dihajar!" Yan Yiren meletakkan mangkuknya, lalu menggelitik Ling Yunhuan sampai tertawa.
Mereka berdua pun saling bercanda sampai akhirnya bersama-sama berbaring di tempat tidur. Ketika mata Yan Yiren melihat waktu yang sudah tidak pagi lagi, ia menyenggol-nyenggol Ling Yunhuan, "Sudah jam berapa ini? Kau tidak berangkat kerja?"
Ling Yunhuan menutupi kedua matanya. Suaranya berat dan mengeluh, "Apakah itu pekerjaan manusia? Belum lagi beban pekerjaan. Aku harus menemani bos ke acara sepanjang hari. Kata bagusnya, kami adalah karyawan pemerintah, kata jeleknya, aku perempuan yang hanya menemani bos untuk minum bir."
Yan Yiren menoleh menatap Ling Yunhuan, "Ji Hanjiang tidak membantumu menyelesaikan masalah ini? Apakah keadaannya sekarang tidak semakin membaik?"
"Bagaimana mau mengatasi masalah? Ini bukan masalah mengenai ada orang yang membantuku atau tidak, bosku seperti punya seseorang di belakangnya. Alhasil, bagaimana aku bisa merasa nyaman?" Ling Yunhuan tiba-tiba mendesah, meletakkan tangannya di bawah matanya. Ia sedih, "Akhirnya, orang yang tidak punya latar belakang yang baik seperti aku, tidak peduli di manapun, aku selalu ditindas. Dari dulu aku tidak ingin melakukannya. Pada waktunya, aku tidak perlu menulis surat pengunduran diri, cukup bebaskan aku."
"Kau tidak berpikir untuk bekerja di kantor tempatku bekerja?" Ujar Yan Yiren. "Kalau aku merekomendasikan kamu kepada Presdir Chen, seharusnya tidak masalah."
Apalagi Ling Yunhuan dan Yan Yiren satu jurusan. Jika bekerja di perusahaan iklan, ilmu mereka cocok di perusahaan itu. Alhasil, ia tidak terlalu susah mengerjakan pekerjaan di perusahaan itu.
Bagi departemen kerjasama, menemani bos berpesta bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.
Jika waktu itu Ling Yunhuan tidak sepenuh hati ikut ujian pegawai negeri, pasti dia tidak akan masuk ke instansinya sekarang ini dan bekerja sekeras ini.
Gajinya juga rendah. Kalau mau menaikan gaji, susah sekali seperti mendaki langit.
Walaupun pekerjaan ini sama seperti menjadikannya menjadi karyawan selamanya, tapi masa depan tentu tidak ada yang tahu. Berapa banyak pesaing muda yang bisa dilawan seorang perempuan?
Ling Yunhuan tersenyum, lalu tertawa, "Tak usah mengkhawatirkanku. Masalah pekerjaan ini akan kupikir-pikir lagi. Aku suka pekerjaan yang penuh tantangan. Masuk ke perusahaan iklan bukanlah pilihan pertamaku."
Satu jam berlalu, dua perawat yang diminta Ji Hanjiang untuk menjaga Yan Yiren pun datang. Ling Yunhuan mengusir mereka, "Kalian tak perlu kemari, aku akan menjaga Yiren."
"Tapi, Tuan Muda Ji sudah membayar kami, jadi..." Wajah mereka terlihat dilema.
"Tak apa, ambil saja uangnya, kalian tidak perlu melakukan yang ia minta."
Kedua perawat itu masih dilema, mereka pun lebih baik bertanya pada Yan Yiren "Nona Yan, bagaimana menurut Anda...?"
Tubuh Yan Yiren masih lemah. Setelah sarapan, matanya terasa berat, "Seperti apa yang dikatakan Yunhuan saja. Kalian silakan pergi."
Melihat kedua perawat itu keluar dan menutup pintu, Ling Yunhuan mengatur suhu AC senyaman mungkin, lalu menyelimuti Yan Yiren, "Tidurlah, aku menemanimu di sini."
*****
Akhirnya senja telah tiba, Ji Hanjiang baru selesai bekerja dan langsung menuju rumah sakit.
Ketika membuka pintu ruangan, ia melihat Yan Yiren sedang berbicara dan tertawa bersama Ling Yunhuan. Ekspresinya benar-benar berbeda dengan tadi pagi.
Hati Ji Hanjiang sangat kesal. Setelah melepas gagang pintu, ia pun masuk, "Yiren, tubuhmu sudah merasa lebih baik?"