Kedua mata Kinasih melebar dengan cepat, dia segera melepaskan diri dari dekapan Bara. Sambil merapikan pakaiannya, dan menatap kesal kearah suaminya.
"Ingat, Mas Bara harus fokus pada kesehatan. Jangan pikirkan hal lain selain kesehatan Mas Bara," Kinasih berlaga bersikap galak.
Padahal Kinasih berusaha untuk menutupi perasaan canggungnya. Dia berusaha untuk menenangkan diri dari hasrat yang sempat bergejolak saat dua bibir bertemu.
Bara hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang menggemaskan. Dia merasa jika Kinasih sedang menunjukkan sifat manjanya.
"Bagaimana…" Kinasih tampak berpikir mencoba mencari topik pembicaraan lainnya.
"Bagaimana jika kita makan dulu. Kebetulan aku membawakan roti kesukaan Mas Bara," ide untuk makan itu muncul dan Kinasih segera membuka barang bawaan belanjaannya.
Bara menatap bingung saat dia melihat ada banyak roti serta camilan lainnya dari dalam kantong belanjaan Kinasih.
"Kenapa kau membeli makanan yang terlalu banyak?"
