Bibir Arimbi begitu dekat dengan bibir Bara. Dia memang sengaja melakukan hal itu, ingin mengetahui bagaimana reaksi Bara, apakah dia akan terus menghindarinya?
"Apa yang kau inginkan?" tanya Bara menahan kesal.
Andai saja dia bisa menggunakan kedua kakinya, sudah pasti Bara akan menghindari Arimbi dengan mudah.
"Ohh, Bara? Dulu sekali kau begitu mudah mengatakan cinta padaku. Dulu sekali… kau begitu menggilaiku. Tapi kenapa semua hal itu dengan cepat berubah. Apakah semua karena Kinasih? Apa dia lebih hebat dariku jika berada diatas ranjang?" tanya Arimbi, dan masih dengan dua wajah yang masih berdekatan.
"Kau tahu kita tidak bisa bersatu saat itu. Hubungan kita sudah berakhir, dan jangan libatkan Kinasih. Aku mengenalnya tanpa tahu kau adalah ibu sambungnya," ucap Bara menjelaskan.