"Penat sekali malam ini. Sepertinya aku harus menghibur diriku." ucap Bara dalam hati kemudian memutuskan untuk keluar dari rumah. Dia sudah berada didalam mobilnya, dan dibenaknya sudah ada tempat tujuan yang akan ia datangi pada malam hari itu.
Mobil hitam itu sudah melaju cepat dimalam yang kian sunyi. Sambil mengemudi Bara menatap kearah layar ponsel yang menggantung pada sisi dashboard mobil. Dia berusaha untuk menghubungi ayahnya, dan meminta kejelasannya.
"Bara, ada apa kau menelponku malam-malam?" ucap Ikhwan, baru saja mengangkat telepon putranya.
"Kenapa ayah dan ibu bertengkar. Apa harus membawa masalah pekerjaan ke rumah?" sindir Bara kesal.
"Ohh, mengenai itu. Sebenarnya ayah juga tidak ingin membahas masalah pekerjaan. Tapi entah bagaimana ibumu bisa tahu jumlah hutang perusahaan kita," suara Ikhwan terdengar lesu.
"Seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Untung saja Hany dan Sari tidak dirumah. Sekarang ayah dimana?"