Ketua Fang melangkah ke ruangan Fang Muxiu setelah yakin Choi Jiho sudah turun. Han Yexi tidak langsung memberi hormat, wanita malang ini tampaknya masih terkejut dengan apa yang Choi Jiho lakukan padanya.
Barulah ketikan Ketua Fang membuat suara, Han Yexi menyadari kehadirannya. "Tuan Fang ada yang bisa saya bantu?"
"Aku hanya ingin mengunjungi Fang Muxiu." Mata Ketua Fang menyortir Han Yexi, melihat apakah Choi Jiho meninggalkan jejaknya. Tidak ada yang salah, kecuali sikap Han Yexi yang tampak gugup. Rupanya Choi Jiho masih bisa menahan dirinya.
Fitur Han Yexi memang menarik, jika Ketua Fang berada pada usia Choi Jiho dia juga akan mengejar wanita seperti Han Yexi ini. Gayanya berkebalikan dari Fang Muxiu yang tampil memikat dengan gaya trendi yang cenderung provokatif. Han Yexi punya pesona tersendiri dalam balutan gaya konservatifnya.
Jika saja Han Yexi lebih sedikit… terbuka. Mungkin sudah sejak lama Choi Jiho menerkamnya. Fang Muxiu seharusnya memoles Han Yexi dengan lebih baik jika dia mengharapkan wanita ini untuk menggoda Choi Jiho atau mungkin… yah, tidak perlu.
Mengingat apa yang Choi Jiho lakukan tadi. Ketua Fang menyadari kalau Han Yexi adalah wanita yang tepat untuk membantunya menyingkirkan Choi Jiho dari putrinya.
Ketua Fang masuk ke ruangan putrinya.
"Ayah…"
"Kenapa kamu terlihat lesu seperti itu? Apakah ada masalah?" Ketua Fang mendekati meja Fang Muxiu.
Ada sebuah undangan tergeletak di atas meja kerjanya. Ketua Fang mencoba menebak penyebabnya.
"Tidak apa-apa kalau kamu tidak ingin datang ke acara itu, kirimkan saja hadiah seperti tahun lalu." Ketua Fang tahu keluarga Wang cukup berpengaruh tapi bukan berarti mereka tidak bisa diabaikan.
"Aku akan datang, yah." Fang Muxiu mengatakannya seakan itu bukan masalah. "Choi Jiho juga diundang dan dia ingin aku datang untuk menemaninya di pesta itu."
Cih! Pria itu adalah masalah sesungguhnya. Ketua Fang selalu tahu itu.
"Jadi kamu akan pergi karena tidak bisa menolak Choi Jiho?"
Fang Muxiu tak perlu menjawab ayahnya. Ketua Fang tahu putrinya tidak pernah menolak permintaan Choi Jiho, entah seberapa jauh dan bodoh permintaan itu.
"Kalau begitu bawalah nona Han bersama kalian," saran Ketua Fang.
"Han Yexi? Untuk apa?" Fang Muxiu tidak bisa membayangkan mereka pergi bertiga.
"Bukankah dia menghadiri pesta Nyonya Wang tahun lalu? Dia mungkin bisa berguna disana." Ketua Fang tahu kalau putrinya mengirim Han Yexi bersama hadiahnya tahun lalu dan juga Ketua Fang punya sesuatu di kepalanya setelah melihat Choi Jiho hari ini.
"Ya, dia mungkin bisa menangani Nyonya Wang untuk kami. Aku hanya tidak yakin Choi Jiho akan setuju untuk membawanya."
"Kenapa tidak?"
"Choi Jiho tidak akan senang dengan ide itu." Fang Muxiu begitu yakin karena Choi Jiho selalu mengomel kalau Han Yexi ada diantara mereka.
Yah, walaupun akhir-akhir ini agak sedikit berbeda. Choi Jiho secara perlahan mulai menerima keberadaan Han Yexi, atau mungkin dia hanya sudah terbiasa karena Fang Muxiu selalu membawa Han Yexi kemanapun dia pergi.
Fang Muxiu sepertinya masih belum menyadari perkembangan rencananya dan seberapa jauh pesona Han Yexi telah mempengaruhi Choi Jiho. Ketua Fang bisa saja mengatakan apa yang telah Choi Jiho lakukan pada Han Yexi hari ini. Apakah putrinya sudah siap menerimanya? Fang Muxiu mungkin akan terkejut atau mungkin akan terluka.
Ketua Fang masih belum yakin kalau Fang Muxiu bisa melepaskan Choi Jiho. Pasangan ini, mereka berdua adalah anak-anak yang keras kepala. Sesuatu harus menghantam mereka kuat agar mereka sadar. Jadi Ketua Fang memilih untuk menyimpan kenakalan Choi Jiho untuk dirinya sendiri.
"Cobalah tanyakan pada Choi Jiho. Aku yakin dia tidak akan keberatan kali ini. Jika dia tidak setuju, kamu bisa menyebutkan Han Yexi sebagai syarat keikutsertaan-mu atau buatlah sebuah alasan yang bagus supaya gadis itu bisa ikut bersama dengan kalian."
"Kenapa ayah ingin sekali Han Yexi ikut ke pesta itu dengan kami. Apakah ayah punya sebuah rencana?" Fang Muxiu bisa merasakannya.
"Bukankah itu adalah rencanamu untuk membiarkan Choi Jiho jatuh kepelukan asisten kecilmu itu? Berilah Nona Han sebuah pakaian yang bagus dan dandani dia dengan baik, Choi Jiho mungkin akan terpesona dengannya. Begitu dia terpesona maka akan semakin cepat kalian berpisah."
Oh! Itu memang ide Fang Muxiu. Kedengarannya bagus, mungkin ayahnya benar.
…
Dan… Ketua Fang memang benar. Choi Jiho langsung setuju saat Fang Muxiu mengatakan dia berencana membawa Han Yexi bersama mereka sabtu ini.
"Benar tidak apa-apa dia ikut?" Fang Muxiu bertanya sekali lagi
"Ya, tidak masalah." Choi Jiho berbicara seperti orang yang tidak peduli. Semoga saja tidak kelihatan kalau dia memang sengaja membiarkan Han Yexi ikut.
Mereka pulang berdua hari ini. Saat Choi Jiho datang menjemput Fang Muxiu, dia tidak menemukan Han Yexi. Wanita itu melarikan diri, padahal hari ini Choi Jiho sudah sengaja membawa mobil besarnya agar Han Yexi bisa ikut menumpang.
Choi Jiho segera kehilangan moodnya karena tidak bisa bertemu Han Yexi. Malam masih panjang tapi dia langsung mengantarkan Fang Muxiu pulang. Padahal mereka masih bisa pergi makan malam atau menghabiskan malam di club. Tak satupun dari ide itu terdengar menarik malam ini. Yang Choi Jiho inginkan hanyalah Han Yexi dalam genggamannya.
Apakah wanita itu semua wanita di dunia ini ingin selalu dikejar oleh para pria?
Choi Jiho ingat bagaimana sikap angkuh Fang Muxiu saat mereka berkenalan. Choi Jiho berpikir Fang Muxiu memang bersikap seperti itu karena nilai punya nilai unggul untuk ditawarkan.
Sedangkan Han Yexi ini apa yang bisa dia sombongkan? Wanita itu akan jatuh ke tangan Choi Jiho bagaimana pun caranya.