Dev apa kau sudah menghubungi orangtuaku? tanya sehan
"sudah tuan" jawab Dev
"jadi kapan mereka akan pulang? tanya sehan lagi
"mereka menolak pulang tuan" Dev menjawab dengan tegas, Sehan yang mendengar itu langsung menatap Dev dengan mata yang menyipit dan bingung pertanyaannya kenapa orangtuanya menolak ketika mendengar anaknya akan menikah padahal mereka sering bertanya kapan nikah?kapan punya cucu?
"kenapa? tanya sehan bingung
Dev menceritakan dengan detail kejadian waktu dia menelpon orangtuanya
flashback...
"selamat siang nyonya Kyle!
"iya Dev,ada apa? jawab nyonya Marta Kyle lembut
"maaf mengganggu,tuan Sehan menyuruh saya untuk memberitahu nyonya bahwa tuan Sehan akan menikah Minggu depan dan nyonya di harpakan pulang Minggu ini" jelas Dev yang tanpa berbasa basi.
bagaikan tersambar petir disiang bolong ibu Sehan terperangah menikah? menikah?Sehan? dengan siapa? pikiran nyonya marta
nyonya lalu tertawa terbahak bahak mengingat Sehan yang sama sekali tidak punya kekasih lalu dengan terburu burunya dia akan menikah
"hahaha Dev kenapa kau sekarang jadi pelawak apa Sehan memecatmu? bagaimana mungkin Sehan menikah dev, juga dengan siapa?selama ini tidak ada wanita yang Sehan ajak serius semuanya slalu dia campakkan,dia hanya setia padamu Dev, apa dia akan menikah denganmu? canda nyonya Martha
"tuan Sehan serius nyonya, dia akan menikah tapi bukan dengan saya, dan maaf nyonya saya normal tidak suka terong makan terong nyonya, emangnya Eyke apose cin? jawab Dev yang awalnya tegas jadi loyo (bisa bayangin lah ya)
nyonya Martha malah lebih tertawa mendengar yang Dev katakan
"sudah Dev sudah,aku sudah sakit perut terus tertawa,bilang pada Sehan ibu dan ayah gak akan pulang sebelum dia membawa calon istrinya kesini, ibu tau ini perang kan yang lagi hits itu? tebak nyonya Martha
"bukan perang nyonya tapi prank,baiklah nyonya jika jawaban nyonya seperti itu akan saya sampaikan"
flashback off...
" seperti itu tuan" jawab Dev
Sehan memijit kepalanya apa yang harus dia lakukan untuk menyakinkan ibunya
tiba tiba suara pintu diketuk dari luar kemudian sekretaris Diana masuk
"maaf mengganggu pak,rapat dengan pemegang saham yang di China lima menit lagi" kata sekretaris diana
"baiklah"....
waktu sudah menjelang malam dikamar Stella duduk di depan cermin memandangi dirinya yang sudah memakai dress dan begitu anggun, siapa yang akan aku temui?kenapa ayah menyuruhku memakai baju seperti ini? ibunya memegang pundak Stella yang berada di depan cermin itu
"kamu cantik sayang,anak sulung ibu begitu cantik bagaikan bidadari" puji ibunya
"hehe makasih Bu, siapa yang akan kita temui bu? mengapa ayah begitu ingin Stella terlihat cantik didepannya? tanya Stella penasaran
"enggak ko ah,Stella kan emang slalu cantik kapanpun dan dimana pun" jawab ibunya
dengan terburu buru Daniel si bocah nakal itu masuk ke kamar kakaknya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
"tamu....tamunya...." Daniel berkata dengan nafas terengah engah
"hey ketek naga bisa gak sih gausah ngagetin orang? teriak Stella yang memang terkejut akan kedatangannya tadi
"calon suamimu ganteng buanget ka" teriak Daniel
"isshh anak ini,mulutnya kaya lambe turah banget" geram ibunya
Stella melirik ibunya "apa maksudnya Bu?
"ah tidak ada,nanti kamu nurut yah apa yang dikatakan ayah,demi kebaikan kamu,jangan membantah apalagi didepan keluarga bos ayahmu" jelas ibunya
Stella hanya diam tidak menganggukkan kepala ataupun menggelengkan kepalanya dia ambigu apa maksudnya?....
diruang keluarga haydar yang sederhana ini Sehan datang dengan kedua orangtuanya yang berkharisma dan sangat berwibawa apalagi ibunya begitu cantik dan awet muda pantas saja anaknya tampan juga didampingi sekretaris dev
mereka berbincang bincang namun sehan celingak celinguk mencari Stella yang tak kunjung datang dimana wanitaku?
disebelahnya ibu Sehan membisikan sesuatu pada anaknya
"sabar bidadarimu baru saja turun tuh" bisik ibunya langsung saja Sehan memandang kearah Stella dan ibunya yang turun dari tangga
"dia cantik banget sehan" bisik ibunya lagi
Sehan sama sekali tidak menanggapi ibunya dia terus menatap ke arah Stella yang memang sangat cantik malam ini dia bahkan tak bisa berkedip sedikitpun
Sehan berkata dalam hati"calon istriku"
berbeda dengan Stella justru dia terkejut ternyata benar dugaannya bahwa pria mesum menyebalkan itu ada disini apa tujuannya? Stella terus memandang Sehan dengan rasa takut akan ucapannya waktu itu pada Sehan
"ini dia putri saya namanya Stella haydar dan juga ini anak laki laki saya Daniel haydar"jelas ayahnya
"duh cantik dan ganteng yah kaya ibu dan ayahnya" puji ibu Martha
"ah bisa aja ibu Martha ini" Jawab ibu Stella
"katanya Stella mahasiswa kedokteran yah"
"mhehe,iya tante" jawab Stella
"udah cantik,pinter pula senangnya" ibu Martha begitu ramah
kemudian ayah dari Sehan mengutarakan maksud dan kedatangannya kesini untuk melamar stella.
Stella yang mendengar maksud dan tujuan ayah Sehan tentu hanya melongo apa apaan ini? ketemu satu kali langsung dilamar?apalagi calon suamiku nyebelin banget,oh tuhan kutukan apa ini? hiks hiks apa ini kutukan untuk bawang merah ya?hiks hiks
ayahnya memberikan kode mata untuk mengatakan iya pada Stella
namun Stella menatap ayahnya kembali dengan wajah yang ingin dikasihani dan menggelengkan kepala pelan,namun ayahnya malah memelototinya dan menganggukkan kepalanya
"maaf om sebelumnya,bukan Stella tidak menyukai Sehan,hanya saja Stella masih kuliah" jawab Stella dengan takut
"emang kuliah gak bisa nikah" jawab Sehan memandang Stella tajam
"iya stella, Sehan sudah berusia 28 tahun sekarang sudah waktunya ibu gak mau Sehan nikah terlalu tua" jelas ibunya
"tapi Bu.....
"sudah sudah, jadi kapan rencana pernikahannya dilaksanakan? tanya ayah Stella
"rencana kami sekeluarga sih,Minggu ini tapi bapak gak usah khawatir semuanya kami yang atur,bagaimana Stella? jawab ibu Sehan
Stella menarik nafas dalam
"Stella terima om lamaran Sehan" jawab ragu Stella
Sehan tersenyum menang pada Stella
awas kau bajingan mesum akan ku pisahkan dagingmu dan tulangmu bisa bisanya mempermainkan aku,stella mengepalkan tangannya,akhirnya pertemuan mereka selesai maksudnya lamaran hehe
"tunggu om,apa Stella boleh bicara dulu sama Sehan? tanya Stella
"duh sepertinya calon pengantin wanita udah gak sabar nih Sehan" peluk ibu Martha
semua keluarga tertawa kecuali Stella gak sabar apaan,gak sabar pengen nimpuk iya
mereka akhirnya pergi tinggal Stella dan Sehan disana.....
Stella menaiki mobil Sehan
"maksud kamu apa tuan muda Sehan William Kyle? tanya Stella dengan penuh penekanan
"menepati janji" jawab singkat Sehan
jawaban apaan itu bahkan jawaban itu lebih pendek daripada pertanyaanku
"maaf ya tuan muda sehan, waktu itu aku terpaksa orang kamu yang maksa ko, lagian yah asal kamu tau aku sudah punya pacar" teriak Stella
"putusin" jawab Sehan
apa apaan yang putusin seenak jidatnya
"ihhhhh susah yah ngomong sama orang yang EDI!!!!! teriak Stella sambil melipat. tangannya di dada
langsung diajawab oleh Dev yang sedari tadi memperhatikan mereka "Edi itu apa nona? tanyanya sambil melirik ke belakang kemudi
"EDIOT, kaya dia,pokonya aku gak mau tau,aku gak mau nikah sama kamu titik ga pake koma" teriak Stella
Dev yang berada di depan benar benar tergelak tertawa mendengar Stella memaki Sehan dengan panggilan idiot
Sehan langsung melirik stella menarik dagunya dengan keras sampai Stella meringis
"kamu mau menikah sekarang atau mati sekarang? tanya sehan dengan tatapan tajam mematikan membuat Stella diam seribu bahasa bagaimana tidak dia tau betul bagaimana Sehan terkenal di kota ini setiap kata yang dia lontarkan jangan pernah membantah atau kemalangan yang akan menimpamu....
dia diam sambil menitikkan air mata apa yang harus aku lakukan neraka seperti apa yang akan aku masuki sekarang,aku membencimu Sehan Kyle
Stella tiba di depan sebuah rumah yang sangat besar bagaikan istana begitu megah dan mewah jarak dari gerbang utama menuju pintu saja jaraknya bermeter meter yang disepanjang jalan di iringi lampu lampu taman yang indah,
rumahnya indah sekali tapi penghuninya sampah, hah apa yang aku pikirkan kenapa aku bisa sampai disini? ah ini tidak benar aku harus pulang
"tuan Sehan sepertinya aku salah rumah,ini bukan rumahku" keluh Stella
"mulai saat ini kamu tinggal disini,pernikahan kita juga 2 hari lagi ini akan jadi rumahmu juga" jawab Sehan
hah apa apaan dia ini menyuruh orang dengan seenak jidatnya dia emang Edi banget issh
"turun!!! titah Sehan
dengan mata yang memelas" aku ingin pulang' kata Stella
"aku gak suka dibantah" jawab sehan,yang dengan terpaksa membuat Stella turun dan masuk kedalam rumah dan disambut dengan ibunya dan ayahnya Sehan mereka begitu senang ketika calon menantunya ini datang kerumah apalagi ibunya Sehan dia begitu antusias
"sayang kalian serasi banget sih,cantik dan ganteng,yuk buruan masuk" ajak ibu Martha
mereka memasuki kamar tamu yang kebetulan bersebelahan dengan Sehan
"ayo dong cerita sama ibu,gimana kamu bisa menaklukan singa hutan itu? tanya ibu Martha
"maksudnya Bu? tanya Stella
"ya tentu calon suamimu si singa jantan itu, ibu sudah menyuruh dia menikah dari dulu,sudah menjodohkannya namun semuanya ditolak,dari mulai orang Asia,bule,juga orang blasteran semuanya gak ada yang cocok katanya semuanya kecoa" jelas ibu Martha
gimana bisa jelasin orang aku juga gak ngerti dia cinta aku atau enggak juga aku gak tau,kita ketemu satu kali malah langsung nikah
"kecoa apaan Bu?
"jadi bagi Sehan mereka semua menjijikan katanya cuman mau lihat tampang sama harta,awalnya ibu takut dia suka sama Dev soalnya kemana mana slalu bersama" jawab ibu Martha
menjijikan apaan dia slalu bermain dengan wanita waktu itu saja aku melihat dia dikerumuni wanita wanita cantik apanya yang menjijikan
"mhehe,Stella gak tau spesifiknya Tante hanya mengalir begitu saja,tapi yang Stella ingat Sehan begitu mengemis cinta Stella sampai berlutut gitu tante, padahal Stella udah nolak berkali kali dia sampe nangis nangis di kaki stella, karena Stella merasa kasihan mungkin gak ada wanita yang mau bersamanya akhirnya Stella mau" jawab Stella berbohong hanya ingin merendahkan Sehan
"benarkah,kamu nurut aja ya sama dia sebenarnya dia baik banget dan berhati lembut,kamu istirahat yah,nanti pelayan disini akan mengantarkan baju untukmu" belai ibu Martha lalu mencium kening Stella
tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat dan mendengar mereka berbicara dia adalah Sehan dia tersenyum mendengar apa yang Stella katakan ibunya yang melihat dia menguping ingin berteriak namun sehan memberi isyarat untuk dia diam, ibunya mengangguk pelan dan meninggalkannya
"anakku sungguh jatuh cinta" gumamnya
Sehan meninggalkan tempat itu dan menuju ruang kerja dengan terus tertawa tersenyum Sehan tak menyadari Dev sudah berada di sisinya
"tuan muda,ini rancangan gaun yang disiapkan designer Monica"
Sehan kaget dengan suara Dev yang mengagetkannya
"hmm"
"oh tuan saya ingin bertanya bagaimana bisa tuan meyakinkan ibu Martha dan pak Kyle untuk datang?
"kepo banget kamu,kaya reporter gosiip" jawab Sehan
"aku bilang kalau mereka gak pulang aku akan menikah denganmu" tambahnya lagi
Dev yang sedari tadi akan melangkah pergi tiba tiba kembali dengan menutup kedua mulutnya
"ah Eyke jadi takut,apa selama ini tuan muda menyukai Eyke? jawbanya dengan gemulai
"kamu pergi atau aku pindahkan ke Afrika?
Dev buru buru pergi meninggalkan Sehan sendiri