Chereads / wedding dream / Chapter 3 - jebakan mouren

Chapter 3 - jebakan mouren

didepan cermin seseorang mengagumi kecantikannya sendiri

"aku lebih cantik darimu dan lebih sexy kenapa kamu lebih beruntung dariku hah? teriak mou

"aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan,kau tak berhak bahagia ketika aku tak bahagia Stella" teriak mou lagi

terdengar suara ponselnya bergetar dan itu adalah Hayden

"hallo sayang" kata mou

"gimana rencana kita?kamu mau berangkat sekarang? tanya Hayden

"iya sayang,nanti aku kabarin yah" kata mou

mou berjalan kaluar dari kamarnyamenuju garasi mobil

"mau kemana ka? tanya gadis kecil itu

"kakak mau ke rumah ka Stella yah,kamu sekolah dianterin mang Ujang yah" kata mouren yang memeluk adiknya

mou melajukan mobilnya menuju rumah Stella karena Stella sama sekali tak bisa dihubungi setengah jam kemudian dia sampai dirumah Stella yang tak terlalu besar itu

"permisi,Stella nya ada? kata mouren yang disambut ibunya

"oh mouren yah,ada yuk masuk" ajak ibunya

"apa kabar kamu sayang,tambah cantik aja" puji ibunya

"baik Tante, tapi keluarga mou tetep aja gak baik baik aja" kata mou

"jangan kaya gitu,Tante kan juga mamah kamu,kamu masih punya segalanya kok" peluk ibu Stella

"makasih Tante" jawab mou

mouren menuju ke kamar atas dimana Stella berada terlihatnya Stella sedang menangis diatas kasur dengan dengan tersedu sedu

mou langsung memeluk Stella dan berpura pura menangis

"Stella kamu kenapa?jangan sedih aku disini untukmu" kata mou so perhatian

"ahhh mou,,hiks,hiks aku...aku gak mau nikah sama pria mesum itu mou" kata Stella

"maksud kamu Sehan Kyle,kamu tidak mencintainya? tanya mou

"enggak mou hiks hiks bagaimana mungkin aku mencintai pria lain ketika hatiku dimiliki Hayden dan sekarang dia salah paham padaku,tolong aku mou" kata Stella

"tenanglah,aku akan menolongmu coba kau jelaskan bagaimana dia bisa bertemu denganmu"

Stella menjelaskan semua kejadiannya sedetail mungkin dari mulai mereka bertemu sampai bagaimana Stella berusaha menjelaskannya kepada Hayden dll

"jadi Selly, yang mengajak kamu? aku bisa membantumu menjelaskan kalau kamu sudah menjelaskan,coba kamu sekarang hubungi hayden" kata mou

"aku gak punya mou,hp ku yang lama pria gila itu bawa dan dia ganti dengan ini" kata Stella membuang handphone yang Sehan berikan

gadis bodoh Sehan memberikan segalanya dan dia malah mengharapkan Hayden yang tak berguna itu biar aku yang menggantikanmu stella....hahaha

"baiklah nanti aku akan menghubungi Hayden untukmu yah"

"benarkah? tapi aku ragu dia tidak akan mendengarkan ku"

"aku akan bantu untuk kamu meyakinkannya" kata mou

mou menyuruh Stella untuk bersiap siap dan harus cantik katanya terlebih yang membuat bingung Stella kenapa mou menyuruh Stella berpakaian sexy sedangkan Stella tau Hayden tak menyukainya,mou membawa Stella pergi untuk bertemu dengan Hayden

"kenapa dihotel mou? tanya Stella bingung

"masuklah dia sudah menunggumu,percaya padaku" kata mou

mou perlahan memotret Stella masuk ke area hotell itu dengan kamera ponselnya lalu dia segera mengirimkannya pada seseorang yaitu sekretaris dev,

gedung Kyle group,,,Sehan sedang rapat dengan 5 klien penting dari China tiba tiba Dev membisikan sesuatu dengan memperlihatkan hp yang dia pegang seketika Sehan mengepalkan tangannya dan meninggalkan ruang meeting nya tanpa pamit terlebih dahulu....

Sehan melajukan mobilnya menuju hotel yang tertera disana entah siapa yang mengirimnya Dev ataupun Sehan belum mengetahuinya...

Stella memasuki ruangan dimana Hayden berada,Hayden langsung melihat Stella yang begitu cantik,seperti pria normal pada umumnya Hayden sangat tergoda baru kini dia menyadari betapa cantiknya Stella dan begitu sexynya dia

"Stella your beautiful" Hayden menghampirinya dan memegang bahu Stella

Stella melepaskan tangan Hayden yang ada di pundaknya "ka aku mau bicara sebentar,aku mau jelasin tentang semuanya" kata Stella memegang tangan Hayden

Hayden tak mendengarkan apa yang Stella katakan ia menarik Stella menciumnya dengan begitu kasar ditariknya rahang Stella dan memasukkan lidahnya kedalam mulut Stella

"mmmmmm lepaskan mmmmm" teriak Stella

namun Hayden sudah terlanjur terangsang akan perawakan stella, Hayden sama sekali tak mendengar Stella menangis, Stella menendang benda panjang milik Hayden sampai dia terpingkal pingkal kesakitan namun,dia lari menuju pintu namun sayang pintunya terkunci

"hiks,,hiks,ka tolong dengar jangan begini,aku mencintaimu tolong jangan berubah dari apa yang slalu aku harapkan" tangisnya

"cinta? kamu pikir aku menunggumu bahkan untuk menciummu selama 6 tahun aku tak pernah karena aku menghargaimu,tapi sekarang apa kau menghianatiku jalang" teriak Hayden

"dengarkan aku,kumohon"

"biarkan aku mencicipimu stella,sebagai obat penantian ku selama ini,kemarilah sayang"

"enggak,tolong kumohon"

Hayden menarik rambut Stella hingga Stella terlentang di kasur dia mengangkat kedua tangannya ke atas menindih kedua kaki Stella agar tak bisa bergerak lalu mulai mencium leher Stella yang begitu mulus itu,merobek pakaian yang Stella kenakan hingga terlihatlah bra yang Stella gunakan menampakkan dua benda sintal yang ingin slalu dia pegang

"kau milikku malam ini sayang" kata Hayden

BRUGGH seseorang dari belakang mendobrak pintu lalu menendang kepala Hayden hingga dia terperosok

"berani kau sentuh wanitaku a****g" teriak Sehan

Stella berdiri dan menangis memeluk sehan

"tunggu aku diluar dan pakai ini,mengerti? Sehan memberikan jas yang dia pakai karena baju yang Stella kenakan sudah robek

Stella mengangguk perlahan dan pergi diluar Dev sudah menunggunya

Sehan memukuli Hayden dengan bertubi tubi bagaimana tidak dia menyiksa wanita yang Sehan jaga ingin rasanya dia menembakkan peluru di dada Hayden saat ini namun dia berfikir aku bukan Sehan yang dulu aku Sehan yang sekarang dia tidak akan bertindak bodoh lagi

Sehan menarik baju yang Hayden kenakan bajunya penuh dengan darah dimana mana

"dengar ini akan ku pastikan hidupmu tak akan tenang mati enggan hidup tak mau camkan itu" Sehan melepaskan cengkeramannya dan meninggalkan Hayden dengan berlumur darah

Stella terus menangis di dalam mobil perasaannya begitu campur aduk,tak percaya akan perlakuan Hayden juga rasa bersalah kepada sehan apa yang harus aku lakukan?apa yang harus aku katakan? posisi canggung apakah ini

Sehan sudah sampai mobil tak seorangpun mengatakan sesuatu suasananya begitu canggung hingga pada akhirnya Stella mengatakan "maaf dan terimakasih" kata Stella menekuk wajahnya kebawah

Sehan menatap Stella dia tahu betul bagaimana karakter Stella

"apa kau melanggar aturan ku lagi" tanya sehan

Stella hanya diam

"apa kau tau bagaimana nasibmu jika aku terlambat" tanya sehan lagi

Stella mengangkat kepalanya dan menatap dua bola mata Sehan

"karena aku tau dia bukan orang seperti itu,hanya saja mungkin.....

Sehan mencium bibir Stella lembut dan begitu dalam

"jangan pernah membela pria lain didepanku,kamu milikku"

Stella menganggukkan kepala dan menutup mulutnya karena malu namun sehan malah menarik pinggang Stella hingga duduk diatas pangkuan Sehan dan kembali mencium Stella dengan penuh kehangatan awalnya Stella menolak namun dia merasakan ketulusan dalam setiap sentuhan Sehan

siapa pria ini?kenapa Stella tak bisa menolak ataupun membantah apapun yang dia lakukan

keesokan harinya Hayden masuk ke apartemen mou dengan penampilan yang sangat berantakan ia mencium mou dengan penuh gairah tanpa menutup pintu terlebih dahulu dia memegang dua benda besar milik mou dan meremasnya dengan kasar

"sayang perlaahan,tutup dulu pintunya" kata mou

ketika Hayden hendak menutup pintu terlihat seseorang berdiri didepan kamar apartemen mou dengan raut muka tak menyangka

"apa yang kalian lakukan ha? tanya Selly

Hayden tak terkejut karena memang dirinya sudah tak bersama dengan Stella lagi

"kita lagi asik,kenapa? jawab Hayden

"gila,kamu mou,Stella sahabatmu sendiri bagaimana bisa? Selly benar benar tak percaya

Hayden yang biasa aja justru berbeda dengan mou bagaimana jika Stella tau perselingkuhan Hayden dengannya dia jadi tak akan bisa mendekati Sehan lewat si bodoh stella

Selly meninggalkan apartemen mou berlari menuju parkiran bagaimna mungkin sahabatnya melakukan hal yang menjijikan seperti ini tangis Selly

"aku harus segera memberi tahu Stella" kata selly

bersambung