Chereads / Langit dan Bumi: First love never die / Chapter 1 - Nama ku Langit

Langit dan Bumi: First love never die

🇮🇩Ayun_8947
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 194.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Nama ku Langit

note : Mon maaf banyak typo, tolong bantu komen paragraf ya ka.....

baca juga..

1. bukan salah jodoh

2. bukan cinta yang salah

3. antara CINTA atau UANG

4. my playboy boyfriend

5. aku kamu dan masa itu (tamat dan tulisannya penuh kekhilafan)

bantu simpan di lab kalian, dan lemparkan dukungan kalian..

menulis adalah sedikit curahan hati dalam mengarungi hidup saat mendengar banyak cerita dari kiri kanan..

bisa komentar dan beri saran atau curhat juga boleh..

Ig : @ayun_8947

***

LANGIT

Langit seorang pemuda yang tampan, wajahnya yang menawan dan gaya berpakaiannya yang kekinian, siapa yang tak mengenal pemuda itu ? Dia sangat populer bukan hanya di kelasnya, pemuda itu seperti wujud mimpi gadis gadis jaman now, dia sering menimpa seragam kemejanya dengan jaket jeans rebel dengan aksen print label di lengan atau print font di belakang punggungnya, Langit sangat baik hati dan ramah itu mengapa banyak yang semakin jatuh cinta padanya

" selamat pagi bu guru.. " sapa Langit sopan pada setiap guru yang berpapasan dengannya, dia kadang membungkukkan badan bertanda hormat yang sedikit berlebihan, tingkah penuh pesonanya itu tentu saja bisa melumerkan hati setiap wanita yang sudah jatuh cinta dari rupanya

" Langiiit... langiiitt.. " beberapa teman gadisnya menyapa ramah, mereka melambaikan tangan dari dalam kelas, ada juga yang berlari kecil menghampirinya,Langit membalas sapaan ramah dari siapa pun itu, dia membalas dengan senyumannya yang memamerkan lesung pipi manis, terkadang dia mengecup telapak tangan dan melambaikannya, bukannya jijik dengan tingkah Langit gadis gadis itu malah menyukainya

Gaza menghampiri langit dengan buku di dek apa nya

" Langit kau sudah buat pr ? " tanya Gaza meneliti,dia adalah salah satu siswa yang rajin di kelas ini,selain rajin dia juga sangat perhatian pada teman sebangkunya yang jarang mengerjakan pekerjaan rumah,siapa lagi kalau bukan Langit

" bagaimana dengan mu ? apa kau sudah mengerjakan pr ? " Langit balik bertanya pada Gaza, temannya itu dengan cepat mengangguk membuat bibir Langit mengembang pasti

" duhh.. Aku seperti biasa belum buat pr nih " keluh Langit membuat Gaza segera menawarkan diri

" biar aku kerjakan untuk mu " tawar Gaza pada Langit

" ah jangan, aku selalu saja merepotkan mu " ucap Langit dibalas celengan pelan Gaza, temannya itu segera menarik risleting tas Langit dan mencari buku tugasnya, tanpa kalimat lagi Gaza segera mengerjakan tugas rumah di buku tulis milik Langit

" terima kasih Gaza, kau baik sekali " puji Langit mencubit pipi gemas milik Gaza yang penuh,Gaza menepis pelan cubitan Langit dia sedang serius mengerjakan pr Langit, cubitannya mengganggu konsentrasi nya saja

" Langit, kau mau ikut " Edo memberi kode sebelum menyelesaikan kalimatnya, teman Langit yang lain lagi itu segera merapatkan kepala di telinga Langit, dia membisikkan sesuatu

" hiss kau nih ! Bolos teruuuss.. " hardik Langit dengan wajah sinis, Edo tertawa saja

" anak SMA bintang akan ikut juga " lanjut Edo sambil mengangkat kepalan tangan di depan bibirnya, dia memberi isyarat untuk pergi karaoke pada Langit, Gaza melirik sebentar dans segera membuang mata dia kedapatan oleh tatapan sinis mata Edo

" kau jangan kasar pada sohibku " pinta Langit meminta Edo menghentikan tatapan sinisnya pada Gaza, Edo tertawa kecil dengan penuh maksud

" oke oke.. Aku tau dia itu teman baikmu, gimana mau ikut ga ? " tanya Edo berusaha meyakinkan Langit sebelum meninggalkan kelas temannya itu, Langit mengedipkan mata

" aku harus menyelesaikan pr ku dulu sob " balas Langit mengangkat tangan menerima lambaian tangan Edo,di luar kelas Edo berlari riang dia paham betul arti kedipan mata Langit

" apa kau akan ikut membolos dan pergi karaoke ? " tanya Gaza menyelidik pada wajah Langit,dengan senyum kecil Langit seperti menepis pertanyaan Gaza

" tidak tidak, aku kali ini tidak pergi, aku terlalu banyak absensi dan ketinggalan pelajaran " ujar Langit ragu ragu

" hay,sedang membuat pr ? " tanya Layla sambil menggebrak meja, mengagetkan Gaza dan juga langit, gadis ini selalu saja berangkat siang

" liat dong ! " pinta Layla tanpa izin menarik buku milik Gaza. Langit melirik wajah merona Gaza, dudukan tanpa ragu dari bokong Layla tambah membuat kikuk tingkah Gaza. Langit menggeser posisinya membiarkan Layla leluasa menyalin pr dan duduk merapat pada Gaza, tingkah temannya itu semakin jelas salah tingkah membuat Langit ingin tertawa

" oke.. " Langit melihat jelas kode dari bibir Gaza yang mintanya segera menyingkir dan membiarkan mereka menikmati waktu berdua, Langit menyingkir di bangku yang lain, kini dia duduk di sebelah Dini si ketua OSIS

" ah.. Kau sedang belanja online ? " tanya Langit melihat jari Dini meluncur lancar memencet keranjang di merchant online ternama

" wah itu bagus, pasti cocok untuk mu " ucap Langit sambil menunjuk dress flannel di layar ponsel

" kau becanda ya, aku mana cocok pakai dress, semua orang bilang aku tomboi " balas Dini meraut sedikit kecewa, Langit menggeleng cepat

" siapa bilang,tomboy atau feminim tuh ga musti jadi jatidiri, terkadang saat kita tampil beda justru kita lebih nyaman sama perubahan itu " balas Langit dengan senyum menawannya, Dini menatap lama wajah tampan Langit sampai dia tak bisa berkata kata karena sinar pesona pemuda di sampingnya saat ini

" tapi aku ga pede " lanjut Dini, Langit menoleh menatap mata Dini, dia masih terus menggaris senyuman

" pesan kan warna biru satu untuk ku, anggaplah itu kado untuk mu, kalau dress itu tidak cocok kau boleh kembalikan padaku, tapi jika banyak yang kagum padamu saat memakai kaos itu, kau berhutang pada ku " lanjut Langit seperti memberi tantangan pada Dini

Gadis itu belum juga menjawab, Langit sudah menekan tombol buy dan melanjutkan memasukkan angka angka untuk transaksi pembayaran, dia menuliskan no kartu pendanaannya di situ

" selesai.. " ucap Langit mengangkat kedua tangannya, dia tak peduli dengan wajah melongo Dini

" ya ampun langit itukan mahal " gadis itu semakin melongo melihat orderan yang sudah di buat Langit

" itu kado untuk mu ketua OSIS ku " gumam Langit kembali ke kursinya melihat Layla sudah selesai menyalin pekerjaan rumah, Dini masih terlihat takjub tak percaya

" ya ampun Langit, thankyouuu.. "

pemuda tampan dengan senyuman mematikan hati gadis gadis, lingkaran pertemanan yang menyenangkan dan solid, tak pernah kesulitan mendapatkan apa yang dia inginkan, dia bisa melakukan hal yang menyenangkan untuknya tanpa keterbatasan

Itulah Langit, hidup terlalu menyenangkan untuknya, teman teman yang baik,lingkungan yang menyenangkan, orang tua yang berkecukupan, dan tingkahnya yang penuh sikap respek itu sungguh sangat menyenangkan, siapa yang tak kenal Langit ? Dia terlalu bagus untuk sekedar menjadi pemuda menawan

ini Langit dengan semua kebaikan dalam hidupnya bahkan sejak lahir dia sudah dianugrahi keluarga yang mapan dan wajah yang tampan, jangan iri dengan semua kelebihannya, Langit sedang menanti kebaikan yang lain yang mungkin segera menghampirinya

***

Musuh terberat adalah orang yang pernah dekat dengan mu, saat kau merasa hebat maka sombong adalah sahabat mu -Bumi dan Langit-

* tolong bantu vote, like dan komen ya !

baca juga : aku kamu dan masa itu dan Bukan salah jodoh