Chereads / Troublesome Lover / Chapter 19 - 19

Chapter 19 - 19

Han Bum pov

kau pernah menyukai orang yang sudah pasti tak akan mungkin menjadi milikmu?

kau pernah menyukai seseorang sampai ia tak lepas dari pandanganmu?

kau pernah menyukai seseorang sampai di titik dimana kamu sulit bernafas?

ya, aku pernah...

dan aku menyukai gadis yang baru kutemui 3 hari lalu. yang tak lain adalah pacar dari kakak tiriku.. shion... betapa bodohnya aku

aku tahu ini tak mungkin, tapi apa dayaku?

apakah ini salahku karena aku telah menyukai dia? maafkan aku... tapi aku menyukaimu...

.

.

disini aku menunggu di gerbang belakang sekolahnya.

hatiku berdebar amat cepat menunggu hinata keluar dari sekolahnya.

kenapa dia tidak keluar keluar juga?

memang sih dia bilang dia jadi budak sekolah, tapi kenapa dia tak keluar keluar juga, padahal ini sudah jam setengah 6 sore, tidak mungkin kan dia tersesat di sekolah.

kemarin Taigi berbicara kepada hinata. dia bilang dia akan memberitahu Hinata semua kejadian kenapa dia dan shion amat membenciku.. bagaimana ini?

shion dan yang lainnya telah membenciku karena berita fitnah itu, masa sampai shion juga akan ikut ikutan membenciku karena masalah ini?

kumohon...

tak apa apa jika mereka membenciku, tapi tolong jangan kamu..

aku masih bisa tahan kalau mereka membenciku, tapi aku tak mau kalau kau ikut ikutan juga membenciku.

aku melihat ada cewek yang sedang mengarah kesini, kalau tak salah itu teman hinata deh.. entahlah

akan kutanya kemana hinata.

"maaf, kamu teman hinata kan?" tanyaku kepada cewek ini selagi dia melewatiku.

dia berhenti," iya aku temannya, ada apa?"

"kau tahu hinata dimana?"

"ehm.... aku tidak tahu..." katanya gugup sambil sesekali melirik ke arah pohon besar yang berada di halaman sekolah.

perilakunya aneh. jadi aku melihat ke arah pohon yang dia lirik sesekali itu, dan aku melihat Hinata sedang berjongkok disana.

ternyata dia sembunyi di belakang pohon itu... bersembunyi dariku...

"oh, ya sudah terimakasih. akan kutunggu dia." kataku sambil tersenyum kepadanya.

dia melotot melihat senyumku dan bertingkah gugup. entah kenapa dia begitu.. apakah ada sesuatu yang salah di wajahku?

akhirnya dia pergi dan aku tetap menunggu Hinata. aku tidak mau menghampirinya, aku akan menunggunya sampai dia keluar.

sudah 2 jam aku menunggu dia untuk keluar dari tempat persembunyiannya, namun ia tak keluar keluar juga.

aku amat sedih karenanya. dia benar benar membenciku sekarang. dia bahkan tidak mau bertemu denganku sampai rela bersembunyi selama ini untuk menghindariku.

kumohon... kumohon jangan sampai kamu ikut membenciku...

lalu aku melihatnya berdiri dan berlari ke arah samping sekolah. feeling-ku dia pasti akan mencoba kabur dariku dengan memanjat tembok, lalu aku berputar ke arah dimana dia akan turun.

dan benar saja dugaanku, dia menggantung di tembok karena tidak bisa turun..

hahaha, dia memang benar benar bodoh...

"butuh bantuan?" kataku kepadanya.

dia menengok ke belakang dengan wajah amat bersyukur karena ada yang memberinya bantuan. tapi setelah dia tahu orang itu adalah aku, ekspresinya berubah kelam.

"terimakasih." katanya sambil menundukkan kepalanya.

setelah jeda beberapa detik dia bersiap untuk kabur, namun usahanya gagal karena aku menangkap tangannya.

"kenapa kau menghindariku?" tanyaku pedih.

"lepaskan aku!" teriaknya sambil berusaha melepas genggamanku dari tangannya,

"jawab dulu kenapa kau menghindariku."

dia tidak menjawab melainkan menarik tangannya kuat kuat.genggamanku terlepas dari tangannya akibat kuatnya dia memberontak, tangannya terbang dan kukunya menggores wajahku yang telah terluka sebelumnya karena dipukul Taiga dan menciptakan luka garis yang panjang dan amat perih rasanya. tapi rasa perih di wajahku tak seperih luka di hatiku karena dia menghindariku.

dia melihat wajahku yang terluka dan dia mengurungkan niatnya untuk kabur. lalu dia mulai mengeluarkan kotak P3K yang selalu dibawanya dan mulai mengobati lukaku.

kenapa?

kenapa dia tak pergi saja meninggalkanku?

perasaan dalam dadaku meluap luap seakan akan meledak kapan saja.

aku memakai kesempatan ini untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, bahwa Hyori telah menjebakku dan aku korban dari semua ini. dia menyimakku sambil mengobati luka di wajahku.

bisakah kau obati juga luka di hatiku?

kumohon jangan hindari aku, kumohon.. kumohon...

perasaan ini sudah meluap dan tak terbendung lagi...

aku mengambil tangannya yang tengah mengobati lukaku dan kutaruh di dadaku,

"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh sungguh akan hal itu... tapi bagaimana ini? Aku... menyukaimu..."

kata kata ini mengalir begitu saja dari mulutku. tanpa aku sendiri sadar atas apa yang kukatakan.

bagaimana aku bisa begini bodoh? bagaimana aku bisa lepas kendali dan menghancurkan semuanya?

dia terperangah, sampai akhirnya dia menarik tangannya dari dadaku.

dia memandangku dengan ekspresi tak percaya. wajahnya merah sekali lantaran kaget atas pengakuanku.

"tapi aku tidak. Maaf, jangan berekspektasi padaku" aku menatapnya.. "kalau kau mau kita bisa lanjut menjadi teman" ucapnya lalu dia berdiri dan berlari meninggalkan ku

aku terduduk melihatnya berlari. aku terus memandang sosoknya sampai benar benar hilang dari pandangan.

bagaimana aku bisa lepas kendali? aduh, bodohnya aku!

sadarlah Park Han Bum! dia pacar kakakmu! dia objek yang tak boleh kau sentuh. kau tak boleh menyentuhnya, apalagi menyukainya.

tidak boleh....

"Park Han Bum... kau bodoh..." gumamku.

.

.

setelah kejadian kemarin aku tak lagi pergi ke sekolah hinata. berusaha dengan tidak menemuinya dan mencoba untuk melupakannya.

tapi ternyata itu sia sia.. langkahku membimbingku kemana dia berada. aku mengikutinya setelah dia pulang dari sekolah, aku berusaha agar dia tidak sadar aku mengikutinya. dan itu berhasil. orang begitu cuek dan lemot seperti dia pasti takkan sadar bila dibuntuti..

entah kenapa aku jadi seperti ini. karena dia aku jadi kehilangan kendali dan mengikuti dia seperti stalker saja -_-

dan berhari hari mengikuti dia, aku mendapati bahwa setiap harinya sehabis pulang dari sekolah dia selalu pergi ke RS tempat shion di rawat.

tapi usahanya untuk menemui shion tidak pernah berhasil karena shion tak mau bertermu dengannya dan teman temannya juga menghalangi agar hinata tak dapat bertemu dengan shion.

pasti semua ini karena kejadian waktu itu. pasti shion marah karena pada saat itu hinata lebih memilih untuk bersamaku dari pada ke shion. ini semua salahku...

kenapa sih aku bisanya bikin kacau saja?! seharusnya aku tak usah datang ke Jepang! ugh!

hari ini hinaga tidak pergi ke RS lantaran shion sudah keluar dari RS.

aku melihatnya berjalan berdua dengan akane. wajahnya pucat sekali.. saat dia berpisah dengan akane dia mampir ke alfapril.

jadi aku memutuskan untuk berputar putar saja di kompleks rumahnya agar dia tak melihatku saat dia keluar nanti.

saat aku sedang berputar putar di sekitar rumahnya, anj@y! itu shion?! ngapain dia disana mondar-mandir di depan rumah hinata lagi!?

dia mondar-mandir sambil sesekali melihat jendela kamar di lantai 2. dan setahuku kamar shion berada di sana. setahuku dia tak mau bertemu shion, lalu apa yang dia lakukan di depan rumahnya begitu?

hahaha, ternyata bukan aku saja yang kehilangan kendali karena hinata. tapi cowok berkarisma seperti shion ternyata juga kelihatan bodoh kalau berkaitan dengan hinata. hehehe, perasaanku jadi lebih baik.

setelah beberapa lama shion bolak-balik, akhirnya dia pergi juga dari depan rumah hinata.

ngomong ngomong, kenapa hinata lama sekali? kenapa dia tak kembali kembali juga dari alfapril? ini aneh..

aku langsung bergegas menuju ke arah alfapril, dan di jalan aku melihat hinata sedang disekap oleh 5 orang cowok berbadan besar. dari seragamnya, itu seragam SMA Sakura. mereka pasti suruhan cewe tengik itu!

bagaimana dia bisa begitu jahat mengirimkan 5 orang untuk menghabisi hinata?! oh ya ampun, aku pasti akan membuat perhitungan kepada cewe tengik itu. pasti!!

aku sudah bersiap siap untuk menolong hinata, tapi kukurungkan niatku karena aku melihat shion sedang berjalan ke arahku.

aku langsung sembunyi sebelum shion dapat melihatku. shion berjalan melewatiku, dia tidak sadar akan keberadaanku yang sedang bersembunyi di balik tiang karena dia sedang berkonsentrasi dengan pikirannya sendiri.

tiba tiba dia berhenti dan terperangah. dari ekspresi terkejut-nya bisa kuketahui bahwa dia melihat hinata yang sedang di keroyok 5 orang itu. ternyata keputusanku utuk sembunyi tepat, Hinata pasti lebih suka kalau shion yang menolongnya.

shiin hanya berdiri mematung dalam keterkejutannya, tapi selang beberapa detik dia mengubah ekspresi shock-nya dengan ekspresi dingin dan berbalik meninggalkan shion.

"SHIIOONN!" teriak hinata meminta pertolongan dari shion yang meninggalkannya.

kenapa shion meninggalkannya?! bagaimana dia bisa tahan membiarkan hinata dibekap oleh 5 orang begitu?!

padahal keadaan hinata sudah parah dengan luka sana-sini. tak kuduga shion bisa bersikap begitu kepada hinata.

yah, aku tidak heran sih. orang dengan harga diri tinggi seperti shion pasti akan melakukannya kepada orang yang telah membuangnya..

bisa kulihat ekspresi Hinata amat terluka karena shion meninggalkannya, tunggu matanya amat dingin??? dingin?. hinata terus memberontak dari bekukan 5 orang itu, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.

"shion!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" teriak Hinata sekali lagi meminta tolong, tapi dia keburu dibekap oleh si muka gorila sebelum dia bisa menyelesaikan kata katanya.

tubuhku menegang melihat Hinata diperlakukan begitu kasarnya. ingin rasanya aku melompat ke arahnya dan menolong, tapi kutahan keinginanku ini dalam dalam. entah kenapa, aku percaya pasti shion tidak akan tega meninggalkan hinata begitu saja.

aku melihat ke arah shion, ekspresinya.. ekspresi shion begitu terluka..

mungkin Hinata tak dapat melihatnya karena shion membelakangi hinata, tapi aku dapat melihatnya dengan amat jelas.

ternyata walaupun shion memang berjalan meninggalkannya, tetapi hatinya begitu terluka karena meninggalkan hinata.

ekspresinya tidak bisa bohong kali ini. harga dirinya yang tinggi mengharuskan dia berjalan meninggalkannya.

aku tahu shion begitu terluka karena Asuka membuangnya, tapi aku tahu dia lebih terluka lagi saat ini.

akan kulihat sampai kapan harga dirinya itu dapat menahan dirinya untuk tidak menolong Asuka.

"GYAAAAAAA!!!!" suara si muka gorila yang membuatku mengalihkan perhatianku lagi kepada hinata dari shion.

oh wow! ternyata hinata menggigit tangan si muka gorila yang membungkam mulutnya itu. wuahh... aku tak percaya hinata begitu gigih melawan mereka.

si gorila dengan reflek melepaskan pitingannya dan hinata berhasil kabur. dia berteriak teriak memanggil manggil shion dan mencoba untuk berjalan. tapi usahanya gagal karena dia kembali ditangkap oleh 5 orang itu.

Hinata terhjatuh dan dia dibekap dengan wajah mencium tanah. hatiku begitu sakit melihat Hinata diperlakukan seperti itu. tapi aku tak boleh ikut campur, ini adalah momen mereka. aku menahan diriku sangat kuat agar aku tak melompat ke sana dan masuk ke celah diantara mereka.

hinata menatap shion dengan tatapan yang bisa di ucapkan, dari sudut matanya mengeluarkan air, ya dia menangis.

dia ambang ke putus asa an dan di sela sela keputus asaannya dia berteriak dengan kekuatan yang ada,

"DASAR KAU SI BODOH PIRANG! BISA BISANYA KAU TIDAK KASIHAN PADAKU YANG AKAN MATI DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! SETIDAKNYA BIARKAN AKU MATI DENGAN ELITE BAJING@N! AKU HERAN DENGAN ISI OTAK MU ITU YANG MUNGKIN TELAH KE SEDOT OLEH HYORI SAMPAI KAU TEGA MELAKUKAN INI KEPADAKU!! MUNGKIN KEPALA KOSONG BERWARNA KUNING MU ITU TIDAK MENGERTI SEDIKIT PUN, WALAUPUN BEGITU AKU TIDAK PEDULI!!! BUAT INFOMASI SAJA BIAR OTAK MU TERISI 1% KEPINTARAN, SUNGGUH AKU MENYESAL TELAH MENYUKAI MU WALAU CUMA SEDIKIT DAN AKU ADA NIATAN MAU MENGEJAR MU AGAR KAU MAU MENYUKAIKU, HAH! BETAPA BODOHNYA AKU DIMATAMU INI!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!! I REALLY HATE YOU BUT ALMOST LOVE YOU, ITS MY BIG MISTAKE IN MY LIFE!!!!!!!"

buceri...? apa itu...?

aku tak tahu artinya, namun bisa bisa nya hinata memaki maki shion di sela sela pengakuan cintanya.. makian nya pedes lagi

hahaha... dia benar-benar..bodoh...

shion mematung mendengar perkataan hinata. selang beberapa detik dia langsung memburu 5 orang itu dengan kecepatan kilat dan menghabisi mereka. aku takjub dengan kehebatan shion dalam berkelahi.

bahkan dengan tangan di-gips dan badan yang baru sembuh begitu dia masih dapat berkelahi selincah dan sekuat itu.

ternyata pengakuan cinta Hinata menghancurkan harga diri shion yang harganya dollar. hahaha, bahkan orang seperti shion bisa dibuat hinata terlihat bodoh. aku kagum dengan hinata.

5 orang itu ambruk ke tanah, sebagian dari mereka mengeluarkan busa dari mulutnya. entah kenapa aku jadi kasihan sama 5 orang itu... -__-

shion menghampiri Hinata, dan shion berbicara dengan hinata cukup lama....

dari percakapan mereka aku mengetahui arti BUCERI itu.. dan aku juga tahu bahwa yang membuat shion menolong hinata dan membuang harga dirinya itu adalah pengakuan cinta oleh Hinata "sungguh aku menyesal menyukaimu" kepadanya.

hahaha, tebakkanku benar.. hinata suka sama shion tapi.. hinata tidak tau..

dan ternyata shion kalah dengan pernyataan yang keluar dari mulut hinaga dan membuang rasa 'harga diri tinggi' nya untuk tidak menolong hinata.

2 manusia ini memang tercipta untuk bersama...

aku membalikkan badanku dan pergi.

aku tak tahan dengan rasa nyeri yang timbul di hatiku akibat menyaksikan kebersamaan mereka.

ingin rasanya aku melawan takdir dan merebut Hinata dari sisi shion, tapi aku tahu itu tidak mungkin.

yah, mungkin ini saatnya.

ini saatnya untukku pergi sebelum rasa suka yang dalam ini berubah menjadi cinta.

ya, aku akan pulang ke Korea. aku pulang karena kelemahanku dan untuk melindungi diriku agar tak jatuh lebih dalam lagi dalam perasaan ini..

tapi sebelum itu, masih ada 1 hal yang harus kulakukan...