Chereads / Troublesome Lover / Chapter 25 - 25

Chapter 25 - 25

apa?! aku harus menemani shion di acara ibunya itu!!!?!!!!

astaga... aku kudu ottokee... daebak...

belum pergi saja aku sudah bisa membayangkan, disana pasti perkumpulan orang orang glamor yang pakai bling bling sana sini... dan jangan sampe ketemu papa.. bisa bisa aku di tabok disana... hishh

duh.. aku belom bilang aku punya pacar ke ortu :'( ngeri kalo ketawan

kenapa sih shion mengajakku segala?!

"kenapa?! kenapa aku harus menemanimu?!".

"bisa gak sih santuy hah? tentu saja kamu harus temani aku, kamu mau aku lepas kendali dan ngamuk ngamuk disana? kalau kamu ikut, setidaknya ada yang bisa menahanku."

jadi itu maksudnya...

yah betul juga sih. siapapun yang punya ibu seperti ibu shion pasti bawaannya ingin ngamuk terus. apalagi manusia bertemper tinggi seperti shion, dia pasti akan meledak sewaktu waktu

kemarin saja, aku takjub shion tidak memukul balik ibunya... walau kemungkinan kecil iya

"apa tidak ada yang lain? ah! bagaimana kalau kau ajak Taigi atau Yusuke saja?!"

"kau gila? Yusuke kan sudah pacaran sama teman bau-mu itu, dia mana ada waktu. lagipula apa tidak aneh membawa teman cowok ke pesta? nanti aku dikira homo lagi. dimana mana kalau pergi tentu saja bawa pacar! gimana sih!"

oh? dia mengakui ku menjadi pacarnha, tetapi kenapa sih dia kasar sekali!

pasti senang kalau aku bisa menarik lidahnya dan menggigit nya.

"ehm.. kalau boleh tau, sebenarnya acara apa sih sampai begitu penting?" tanyaku ragu.

"kau benar benar banyak tanya.. kenapa sih tidak nurut saja.. hhh.."

"setidaknya kau harus beritahu aku kan!"

"iya! iya! ya ampun! jangan teriak teriak kenapa!.. aku juga tak begitu tahu, sepertinya 10 tahun berdirinya hotel atau semacamnyalah. aku tak peduli."

"lalu kenapa kau harus ikut?"

"entahlah.. sepertinya ibu mau memperkenalkan aku sebagai anaknya atau apa.. katanya sih ada pak menteri, jadi aku harus datang. tapi aku sama sekali tak mengerti apa pentingnya menteri itu bertemu denganku."

APA!?!?! menteri?!?!?!

oh ya ampun... tak kuduga ternyata shion orang sepenting itu...

tentu saja shion harus datang ke acara tersebut! masa anak tidak ikut serta dalam bisnis keluarganya!

yah, bukan berarti ikut serta sih, tapi tentu saja setidaknya shion harus nampang disitu biar sopan.

masa, pak menteri yang sudah bela belain datang tidak disalami oleh pemilik acara? aneh

ya.. shion memang bodoh sekali sampai dia tak mengerti.... aku heran kenapa aku bisa suka dengan manusia Sepertinya

"akan ku temani, tapi disana jangan atur atur aku."

"siapa juga yang mau mengaturmu. kau kan tidak bisa diatur."

"apa-"

"hei, carikan baju yang pas untuknya." kata shion kepada pelayan toko memotong perkataanku.

"nona" ucap pelayan itu kaget.. aku menggeleng kan kepala berkali kali.. memberi kode pura pura tidak kenal

pelayan itu ngangguk ngangguk dan aku ditarik pelayan toko masuk kedalam kamar pas, dan aku disuruh mencoba gaun yang sudah dipilihkan.

tapi ada yang mengganggu pikiranku, kenapa shion duduk dan menonton saja? bukannya dia harus cari baju juga?

aku mencoba gaun pertama yang berwarna soft. gaun ini melilit tubuhku dengan ketat, dan dengan panjang selutut. pelayan toko membuka pintu kamar pas dan menyuruhku keluar agar shion bisa melihatnya.

.... jadi males

pelayan toko bertanya pada shion,

"bagaimana dengan yang ini? model ini baru saja keluar 2 minggu lalu. dan warna soft cocok sekali dengan kulit nona ini."

shion cuma memandangku bosan dan menggeleng," uh-huh, ganti dengan yang lain."

dasar sialan.. mending aku saja yang cari dawmit

aku dibawa masuk lagi ke kamar pas oleh sang pelayan toko yang masih melayaniku dengan senyum bisnisnya....

aku mencoba gaun ke 2 yang diserahkannya, kali ini adalah long dress berwarna hitam.

saat Kazuma melihatnya, dia cuma berkomentar begini, "jelek. dadamu kelihatan rata sekali."

aku menatap dadaku sendiri.. rata? rata dari mana dajjal? hei!!

kali ini gaun ke 3. long dress satin berwarna putih, berlengan panjang dengan jahitan di bagian pinggang menjulur ke bawah.aku memperlihatkannya pada shion ,"kayak sadako."

begitu komentarnya. dan aku terus mengganti dan mengganti gaun.walaupun ini si gucci ini mahal, namun si gucci ini tak kunjung memuaskan shion. aku saja sampai capek ganti baju terus, mau mati rasanya....

apakah ini salahku sampai semua gaun gaun ini terlihat jelek?

atau memang shion saja yang matanya belok?

ada beberapa gaun yang kuanggap manis, tapi tetap saja shion tidak menyukainya.

mungkin ini gaun ke-20ku, aku sudah capek sekali dibuat si sinting itu. aku benar benar cape !

kalau baju ini tidak juga memuaskan shion, aku akan pergi ke pesta itu menggunakan kaos kutang dan kolor saja!

aku menatap shion dan berkata kepadanya

"pokoknya gaun ini adalah gaun terakhir yang akan kucoba! huh!!"

sang pelayan toko masih menyunggingkan senyum bisnisnya.

"mbak e.. ambil kan yang itu saja" ucap ku pada pelayan itu dengan bahasa Indonesia karena dia bisa bahasa Indonesia..

aku mencoba gaun lengan buntung berwarna biru,dengan potongan dari leher sampai ke dada. saat kupakai gaunnya, terasa pas sekali di tubuhku. bukan itu saja, gaun ini membuatku terlihat makin cantik dengan panjang 5 cm diatas lutut yang membuatku terlihat makin tinggi. dan lagi, bahannya yang lembut sangat nyaman untuk dipakai. aku sangat suka gaun ini! tapi kalau shion tidak suka, ya sudah aku pake kutang ama kolor aja

aku keluar dari kamar pas untuk menunjukkan gaun terakhir ini pada shion. shion masih memandangku dengan bosan, tetapi kedua alisnya meninggi. dan dia berkata ,"yah.. itu boleh..." cuma begitu saja...

aku memang tidak mengharapkan dia terbengong bengong melihatku, lalu bergumam,'kamu cantik...' seperti yang ada di film film sih.. impossible

setelah itu aku kembali ke kamar pas dan mengganti gaun dengan seragamku, gaun itu langsung dibungkus dengan cekatan oleh si pelayan toko, dan di bawa ke kasir.

saat aku keluar dari kamar pas, shion masih duduk di tempatnya sambil memandangi lantai dengan bosan...

aku mendekati si pelayan dan membisikan sesuatu.. ya mama nitip sesuatu yang rahasia... aku memberikan kartu debit ku ke pelayannya dan diam diam ke kasir... bayar yang punya ku sendiri.. kalo gaun tetap saja shion yang bayar, ogah aku yang bayar...

"hei, kamu sudah beli bajumy?" tanyaku.

"tentu saja sudah. kita kesini kan untuk mencarikanmu baju, karena aku tahu, kau pasti tidak punya pakaian formal."

sial... betapa sok tau nya dia... aku punya segudang baju formal tau..

semiskin itukah aku dimatanya..? yah, terserah saja deh.. tidak ada yang tau aku holang kaya kecuali akane...

aku menunggu di luar saat shion sedang membayar gaun lengkap dengan sepatunya, ya tadi shion memilihkan sepatu ber heels-12cm berwarna biru untukku.... aku tau aku pendek.. makanya 12 cm.. -__-

"ayo berangkat" kata shion tiba tiba dari belakang..

sejak kapan dia berada disini? kaget sekali aku, huh.

"berangkat? kemana? bukannya kita mau pulang?"

"sudahlah ikut saja."

"tidak mau." aku harus lebih memperkuat pertahanan diriku, jangan sampai sifat budakku makin terlihat. aku takkan membiarkan shom menyuruh nyuruhku se-enak jidat!

"apa katamu....?" kata shion memberi tekanan pada suaranya.

"ga" balas ku..

aku memberinya kode untuk tutup mulut karena tiba tiba ada panggilan masuk

"hallo"

"..."

"ma.. aku izin ya mau nemenin temen aku jalan dia mau beli sesuatu sepertinya.. tenang ga pulang larut kok, nanti kalo aku dah sampai aku sharelok deh"

"...."

"cewe... "

aku mendapat tatapan maut dari shion

"...."

"ngak lah aku boong, cowo"

"..."

"iya.. sans aja dia baik kok"

"....."

"ya.. bye ma"

"teman?" sindir shion

aku hanya tersenyum tak menjawab...

"ayuk aku udah minta izin sama mama" balas ku sambil menggandeng tangannya

maaf ya shion... back secret itu sulid banget.. astaga.. aku belom mau di cincang

.

.

oke sekarang aku tahu alasan shion mengajakku pergi lagi. dia ingin aku membantunya membeli kado untuk ibunya.

ternyata besok ibunya ulang tahun! dan ternyata..... acara yang dimaksud shion juga besok!!

bagaimana bisa dia tak memberitahu aku dari jauh hari?! setidaknya dia harus memberitahu aku, agar aku dapat menyiapkan kartu nama ku!! dia mengajakku mencari baju hari ini, dan besok sudah acaranya!! dasar kepala bolong!!!!!!

tapi disini aku bisa merasakan, bahwa sebenarnya jauh dalam hati shion, dia mencintai ibunya.

hanya saja dia tidak bisa mengungkapkannya.

buktinya, shion mau repot repot mencari kado padahal sudah malam begini.... orang tercuek sedunia seperti shion bisa melakukan ini.. aku sungguh takjub. semoga saja ibunya suka dengan kado pemberian shion.

"hei!! sebenarnya kau mau cari apa sih?!" aku berteriak kepadanya, karena sudah 1 jam kami mutar mutar pakai motor.

"..." shiom diam saja. mungkin dia tidak dengar aku. yah, wajar saja sih, saat ini kami sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

"hei! kau dengar aku?! kau mau cari kado apa?!"

"...."

"aku tahu kamu dengar!!"

"aku... aku tidak tahu mau cari kado apa."

apa?! jadi dari tadi kami mutar mutar tanpa tahu tujuan?!

apa ada orang lebih bodoh dari shion?!!?!?!?!?!?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

+BAAK!!+

aku membenturkan helm-ku kuat kuat ke helm shion.

dan serentak dengan itu, shiin mengerem motornya.

"apa apaan sih kamu?!" Teriak shion kesal sambil membuka helm-nya.

aku membuka helm-ku juga,"aku kesal!"

"kesal kenapa sih?! kalau kesal apa urusannya sampai kau menyundul kepalaku begitu!?!"

"karena kau bego sekali!"

"apa-"

"first you need to know what you wanna buy! barulah kau bisa membeli kado! gimana sih!"

"tentu saja aku tahu! kau sangka aku sebodoh itu!?"

"lalu, apa yang kau putuskan untuk kau beli?"

"...." tuh kan dia tak bisa menjawab. IQ-nya benar benar tengkurap!!!.. bukan tengkurap lagi.. itu mendem ke tanah

"hhhh..... apa kesukaan ibumu..?"

"kesukaan?"

"tentu saja!"

"bukankah yang penting beli saja yang bagus dan mahal?"

ilmu dari mana yang di dapatkan oleh si pirang bodoh ini?

" ilmu dari mana itu? yang bener itu kita memberikan apa yang disenangi oleh penerima. dengan begitu dia pasti senang!"

shion mengusap usap dagunya,"hmm... kesukaan yaa...?"

"iya..."

"dia suka lukisan monalisa."

"...." aku ingin memukul kepalanya dengan helm yang ku pake

"jadi aku harus membelinya?"

"yang lain! yang lain! pasti ada hal lain yang dia suka!"

"hm.... ah, dia suka musik klasik dan benda antik."

selera yang keren..

musik klasik dan benda antik..? how about music box? or itu yang buat main musik tapi yang pake piringan cd... yang kasetnya item gede itu.. apa toh namanya..

"gimana kalo music box aja?!"

shion mengangkat sebelah alisnya, "kotak musik..?"

aku mengangguk

"oke baiklah... kotak musik. kau benar benar membantu." kata shion sambil mengecup pipiku.

aku mengusap pipi dimana dia mengecup ku dan memasang muka jijik padahal hati mah berbunga...

harusnya dari jauh jauh hari dia kasih tau kan bisa custom kotak musik di olsop langganan.. memang menyebalkan

oke.. cari lah tu music box