+pluk, pluk, pluk+
perlahan lahan namun pasti jus jeruk yang kusiram mulai menetes dari rambut ibu shion.
otokee.. gw kudu ottokee... anjay!
aku tak percaya aku bisa lepas kendali pada calon mertua-ku !!! ya kalo jadi
manalagi itu bukan air putih, melainkan orange juice yang pastinya 'lengket' ga mungkin ngak... awokokok
"apa.. apaan kau.....?" kata ibu shion dengan nada yang mengerikan.
dia menatapku dengan tatapan mematikan yang sedikit membuatku bergidik ngeri. tapi tatapannya itu masih tidak ada apa apa nya dibandingkan tatapan milik shion dulu... ya dulu.. sekarang juga ga serem tatapan nya shion
"aw.. its really good.. sorry." kataku dengan nada menyesal. tapi aku tidak tau ibunya shion bisa bahasa Inggris atau tidak.. kalo pun bisa aku tidak peduli
walaupun nadaku menyesal.. dari ekspresiku terlihat tidak menyesal
"beraninya kau... terhadapku.. kau pikir siapa dirimu hah?! kau bangga karena sudah bisa menjadi pacar anak bodohku ini?! kau seharusnya lebih menyadari statusmu itu! kau sudah merasa hebat?!"
"ters-" aku mau protes lebih lanjut, tapi shion mengangkat tangannya di hadapanku, memberi kode agar aku menutup mulutku
"sudah cukup..." kata shion.
aku melihat wajah shion dengan menaikan sebelah alis.. yang nyatanya ga naik naik...
"sebaiknya kau jaga perilaku gadismu itu! dia sama sekali tidak punya tata krama seperti monyet saja! bukankah sebaiknya kau mencari gadis lain yang lebih bermartabat dan memiliki tata krama dari ini?! kau sudah tidak bermartabat, setidaknya carilah gadis yang bermartabat untuk menutupinya!" yes dia ngomong gitu sambil nunjuk aku.
APA?! MONYET?! AKU DISEBUT MONYET?! AAAAH!!! AKU YANG CANTIK INI DI SEBUT MONYET! FCK UR WHOLE DAWM FAMILY![kata kasar]
DAN BISA BISA NYA DIA BICARA TENTANG MARTABAT! PADAHAL MARTABAT KU SETARA DENGAN MARTABATNYA AAAAKHH!!! JADI PENGIN BELI SAHAM HOTEL INI KAN!
"ibu....." panggil shion
"kau hanya bisa menyusahkan aku saja! padahal aku hanya memintamu untuk hadir di acara ini dan menyalami pak menteri! tapi apa yang kaulakukan padaku?! kau membawa gadis kurang ajar ini, dan kau lihat, dia menyiramku!!!"
"ibu....."
"lihat bagaimana keadaanku sekarang! padahal aku masih harus menyalami banyak tamu!! apakah-"
"ibu!!!" teriak shion. saat itu juga, ibu shion menutup mulutnya dan terdiam seperti anak kecil yang ketakutan. aku yang sedang asyik mengutuki ibu shion dalam hati, ikut berhenti juga mendengar teriakan shiin.
shion mengangkat kantung kertas yang dia bawa sejak tadi ke hadapan ibunya.
"ibu...." kata shion dalam.
"....selamat ulang tahun...."
ibu shion terdiam , dan hanya memandangi shion heran.
jadi.... kantung itu berisi kotak musik yang kami beli kemarin?
jadi dia memegang kantung terus menerus, ternyata itu hadiah untuk ibunya dan dia masih sudi memberi hadiah kepada ibu yang telah mengutukinya itu.. wow..
ibu shion terdiam memandangi shion dengan tatapan terluka sekaligus tidak percaya.
segera aku mengeluarkan kartu nama ku dan memberikannya ke ibu nya shion yang masih shock itu.. dan membungkuk sedikit
"kami pergi dulu." kata shion sambil menggandengku menuju pintu keluar.
aku menengok ke belakang untuk sesaat, pada saat itu, ibu shion masih memandangi sosok shion dengan wajah penuh rasa sesal.
terserah bukan urusanku
.
.
berjalan menuju ke mobil saja, sudah merupakan perjuangan keras bagi shion... dan perjuangan super kerad bagi ku.. gila!
tadinya aku ingin membawanya ke RS, tapi shion menolak dan meminta pulang saja... beban emang
jadinya aku memapah shion ke kamar di apartemennya, dengan bantuan dari pak supir. karena kali ini shion sudah benar benar tidak bisa bergerak.
setelah merebahkan shion di kasur, pak supir memohon diri. dan tinggalah kami berdua disini.
aku kehabisan napas saking capeknya, tenagaku habis terkuras
hhh.... sebaiknya aku istirahat sebentar sebelum merawat shion lagi.. eitss telpon ortu dulu ini penting...
"hello"
"..."
"wo yao zai wo de nan pengyou jia, ta bing le" [aku mau di rumah teman laki ku dulu, dia sedang sakit]
"..."
"ming tian" [besok]
"..."
"okay.. bye bye"
hari ini benar benar melelahkan lahir batin!
shion keringatan sekali, aku harus mengganti bajunya.
ini sudah ke 2 kalinya aku menggantikan pakaian untuk shion..
aku mengelap badannya dengan lap basah, karena pastilah tak enak tidur dengan badan lengket sehabis keringatan.
setelah mengelap badan shion, aku memakaikan T-shirt kepadanya.
nah, aku tahu dibalik celana panjang ini shion memakai celana pendek lagi... boxer.. untung bukan kolor pizza
jadi, aku hanya perlu membuka celana panjangnya saja. dan tak perlu melihat yang tidak tidak.. dengan cepat seperti kilat aku sudah mengganti nya..
aku mengukur lagi suhu badan shion, yang benar saja! '39 derajat'!
oh.. sudah dekat dengan liang kubur...
dia harus minum obat dan makan, karena shion belum makan sejak tadi pagi. mungkin dia belum makan dari kemarin malam! lantas saja..
aku mengelap keringat di wajah shion sampai ke lehernya. setelah shion kelihatan tidur lebih nyenyak, aku memutuskan untuk pergi keluar membeli obat dan nanti membuat bubur lagi..
kalau tak salah, di depan apartemen ini ada apotek.
untunglah tempat ini begitu strategis, jadinya aku tak perlu berlama lama meninggalkan shion.
apakah selama ini dia selalu sendiri seperti ini?
apakah kalau dia sakit tidak ada yang merawatnya?
hah... bukan urusan ku
sekarang sudah jam 11 malam, ya.. jadi bucin kan.. aku .. ini lah mengapa aku benci sekali kalau mulai suka pada orang.
.
.
aku masuk ke kamarnya.. aku takkan berbuat aneh aneh padanya kok.. kalo iya pun pasti aneh... oke oke.. aku masuk ke kamarnya mencari kunci apartemen nya...
kunci apartemen shion kubawa, tidak apa kan? toh tidak seperti aku mau mencuri atau mau menjual apartemennya. jadi tak apalah aku pinjam kuncinya sebentar.. daripada ada maling masuk nanti... trus shion beneran langsung di tendang ke liang kubur kan.. ...
aku keluar dari apartemen shion dan mengunci pintunya, aku turun ke lobi dan mengarah keluar.
wuah, ternyata tempat ini benar benar strategis!
begitu keluar, aku langsung bisa mendapati apotek 24 jam dan rumah makan...
jadi pengin beli satu unit kan :'(
aku membeli obat demam dan plester penurun panas di apotek 24 jam. syukurlah aku membawa cukup banyak uang hari ini...
hmm, apakah sebaiknya aku beli minuman isotonik untuk shion? sepertinya dia memerlukan minuman isotonik, dia mengeluarkan banyak keringat sih.
betapa baiknya aku ini.. mirip babu...
aku mengarah kembali ke apartemen dengan barang belanjaan yang cukup berat untuk di bawa dengan satu tangan.
aku menaiki lift dan menuju ke kamar nomor '9',
eh? lho lho lho? siapa itu di depan pintu? untuk apa dia malam malam begini mondar-mandir di depan kamar shion?
penguntit? pembunuh? pemerkosa? perampok?
oh, ternyata itu adalah ... ibu shion.....
APA?! IBU SHION?! SEDANG APA DIA DISITU?! NGAPAIN DIA MONDAR MANDIR SEPERTI STALKER DISITU?!
yah, tak ada salahnya mencari tahu..
aku mendekati nenek sihir itu,"ada apa...?"
"eh- a- aku cuma mau bertemu shion" jawabnya gugup.
"untuk apa? menamparnya lagi?"
"sebaiknya jaga mulutmu. biarpun begitu, aku masih tetap ibunya." katanya angkuh.
dih gegayaan amat ni tante.
"dia tidak bisa ditemui." kataku cuek sambil membuka kunci apartemen.
"biarkan aku..."
"hah?"
"biarkan aku.."
"ni shuo shen me a?" [lu ngomong apa, hah?]
entah dia ngerti apa ngak..
"biarkan aku bertemu dengannya..."
bertemu...? video call aja besok kan bisa..
ah, gw ngerti ngerti!!
oke mari kita mulai drama busuk ini
ahemm
"bisa bisanya tante bicara seenak jidat gitu?! padahal tante sendiri yang telah memukulnya tadi! penyesalan selalu datang terakhir kan? HAHAHA!"
"biarkan aku bertemu dengan anak bodohku itu.." kata ibu shion masih dengan gaya angkuhnya.
"no way."
"kenapa?! apa hak-mu melarangku begitu?! dia anakku!"
"dia sedang sakit.."
"apa?"
"ya! ibu macam apa tidak tau anaknya sendiri sakit, ga usah ngaku ngaku deh!"
"....." ibu shion diam saja sambil menatapku tak percaya.
sudah terlanjut masuk ke peran, jadi sekalian sajalah memaksimalkan drama sinetron kelas kakap ini
" mungkin kau tidak tahu atau bahkan kau sama sekali mau tau, tetapi dia sedang sakit! dia dengan bodoh mendatangi acara mu itu, tapi apa yang kau lakukan padanya?! kau hanya nyap nyap(ngomel ngomel) tanpa tahu kebenarannya! kau cuma bisa melihat dia dari segi negatifnya aja! HERAN! dan sebagai kejutannya, kau tau alasan dia sakit? itu karena dia hujan hujanan mencari hadiah untuk hari ulang tahunmu itu"
"apa...? apa katamu?"
"ya! dia rela hujan hujanan sampai malam hanya untuk mencari hadiah untuk orang yang sama sekali tidak menghargainya!! "
"bisa bisa nya... bisa bisa nya..." gumam ibu shion, segelintir air mata mulai jatuh ke pipinya. tros langsung banjir.. aku kan jadi panik
"bagaimana bisa dia melakukan itu... dia yang kupikir selama ini tidak menganggapku sebagai ibu, melakukannya... bagaimana bisa...?"
aku terdiam saja melihat air mata mulai mengalir deras di pipi ibu shion. aku merogoh kantung jaket ku dan ku berikan saputangan ku menghapus air mata nya itu..
"nih" ucap ku memberikan saputangan itu..
dia langsung mengambilnya secepat kilad
"aku pikir dia tidak mencintaiku.. dia yang lebih memilih bersama ayahnya daripada bersamaku...namun saat dia kembali, aku ingin mempertahankan dia disisiku untuk selamanya. walaupun aku tahu aku bukan ibu yang pantas baginya... aku hanya ingin menyampaikan rasa sayangngku. tetapi entah sejak kapan, rasa sayang itu tersampaikan menjadi luka dihatinya... entah sejak kapan kata kata cinta berubah jadi kutukan di bibirku...aku.. aku hanya tak tahu bagaimana cara meng-ekspresikan rasa sayangku...kumohon, biarkan aku bertemu dengannya... kesempatan kedua ini takkan ku sia siakan..."
emang.. buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, mirip lu sama si shion
mereka berdua sama sama tidak bisa mengekspresikan rasa sayang mereka satu sama lain. dan tanpa mereka sengajai, mereka salah mengekspresikan cinta menjadi benci.
andai saja mereka bisa mengekspresikan diri lebih baik, pasti mereka akan lebih bahagia. -__-
"masuk saja, tapi jangan berisik ya.."
entah siapa yang ibunya disini.... dan pemilik rumahnya
"hiks... baik." katanya sambil mencoba menghentikan tangisnya.
aku membuka pintu dan membawa belanjaanku masuk, ibu shion mengikutiku dari belakang.
aku menyuruhnya menunggu di ruang tamu sebentar selagi aku meletakkan barangku di dapur.
"disini kamarnya.. ayo masuk" kataku.
ibu shion terlihat gugup, tapi dia mengikutiku masuk.
"shion...." gumam ibu shion melihat anaknya yang sedang terbaring lemah.
ibu shion berjongkok di sisi kasur shion, dan dia membelai rambut yang ada di dahi shion.
"maafkan ibu.... maafkan ibu..." isaknya.
perlahan air mata mulai menetes dari pipinya dan jatuh di atas pipi shion.
"ng...?" erang shion.
"i... ibu....?"
"iya, ini ibu.. maafkan ibu ya shion.. ibu bersalah..."
shion heran dengan keberadaan ibunya disini, dan dia mulai memaksa badannya untuk duduk.
"kenapa ibu bisa ada disini...?"
"ibu ingin meminta maaf padamu shion.. maafkan ibu... ibu telah banyak melukaimu selama ini.."
"..."
"maafkan ibu.... maafkan ibu...."
shion membelai pundak ibunya,"ibu... tidak apa apa kok, sungguh. memangnya ibu salah apa?"
aku tahu sebenarnya shion tahu mengapa ibunya minta maaf, tapi dia berpura-pura tak tahu apa apa agar tidak membuat ibunya jauh lebih sedih.
aku segera pergi dari kamar ini, biarkan mereka talk hear to heart
.
.
"sh.. shion..." isak ibu shion.
"ibu... sudahlah...."
"... hiks..."
"sudahlah ibu.... jangan menangis lagi.. aku tidak apa apa, sungguh."
ibu shion menyeka air matanya," shion, ibu ada permintaan, mau kan kamu datang lagi ke pesta berikutnya? kali ini ibu akan mengenalkan anak kebanggaan ibu ini kepada semuanya." kata ibu shiin sambil mengacak acak rambut Kazuma.
shion tersenyum," ya. "
.
.
sudah hampir 45 menit aku meninggalkan mereka berdua, tapi ibunya tak kunjung keluar juga.
hmmm..... berarti semuanya baik baik saja....
senang rasanya melihat mereka berdua rukun seperti itu
aku sudah memakan bubur yang tadi sekalian ku masak, dan bubur yang untuk shion sudah kuserahkan pada ibunya agar dia bisa menyuapi shion. pertama sih, ibu shion menolak karena malu untuk menyuapi shion, tapi kupaksa saja dia.
dan akhirnya? dia senang tuh bisa menyuapi anaknya. dasar orang tua jaman sekarang.... malu malu tayi kocheng
sambil menunggu, aku iseng iseng duduk di sofa sambil ngemil dan mendengar kn lagu... tapi bosan jadi aku iseng iseng menyalakan tv
nah, acara apa ini? firasat ku ga enak
lho lho lho? mereka mulai ngapain tuh? kok mereka buka baju?! iiih! oh ya ampun!!
oh tidak! aku harus cepat cepat mengganti chanel!! dimana remotenya?! dimana?! WOII !!
"asyik banget nonton filmnya.. sudah kuduga kau pasti suka film mesum seperti ini."
ASTAGA DRAGON BALL! sejak kapan ibu shion berada disitu?! dia pasti menyangka aku sedang nonton bokep!..
malu banget huanjay
"sungguh... aku bisa jelaskan..!" aku speechless... udah kayak cowo ke gep selingkuh aje
"ah sudahlah, gejolak masa muda kan memang sulit untuk dilawan.. apalagi di masa masa remaja, hormon berkembang dengan amat cepat.."
"ngakk.... ngakk.. tante.... aku akan menjaga keperawanan shion tenang saja.. !" sangkin paniknya ngomong jadi ngasal, yang keluar dari mulut ga ada yang di ayak
"sudahlah... hei, aku mau pulang. dimana tas-ku?"
" kok sudah mau pulang? shion gimana...? imi yasnya."
"dia tertidur. tentu saja aku harus pulang, karena rambutku lengket sekali akibat orange juice-mu itu."
aku hanya nyengir
ibu shion berjalan menuju pintu keluar
tiba tiba dia berhenti dan membalikkan badannya,
" hei... asal kau tahu, aku belum mengakui gadis monyet seperti mi sebagai mantu ku tau!?... walau aku sekarang tau kau anak nya si pemilik Noir itu."
ya ya ya serah lah...
"tapi, kau harus datang ke pesta berikutnya yang diadakan 7 hari lagi."
apa?! dia mengundangku?!... MALES BANGET SUMPAH MALES
"lagipula , sepertinya punya menantu monyet kayak kamu tidak jelek jelek amat.."
dia memang mengucapkan ini dengan suara yang amat kecil, tapi aku bisa mendengarnya.
mending kalo lu jadi beneran mertua gw.. kalo jodoh berkata lain yes ga?
"iya!! terserah saja lagi pula mantu seperti ku tidak ada ruginya... hati hati di jalan" kataku sambil membungkukkan badanku.
" cih, dasar anak monyet.." kata ibu shion.
walaupun dia menyembunyikan wajahnya, aku bisa melihat kupingnya memerah karena malu. hehehe, dia memang sama seperti shion! Kuping shion juga memerah setiap kali dia merasa malu. hihihi
aah.... entah mengapa lega sekali rasanya..
ternyata ibu shion tidak parah parah amat, dia baik juga
melanjutkan ke babu an ku
aku membawa baskom berisi air dan handuk ke kamar shion.
shion terlihat nyenyak dengan senyum kecil tersungging di bibirnya.
dia pasti sedang bermimpi indah sekarang
aku memeras handuk dan menyeka wajah shion, shion bergerak terlihat menikmatinya.
"em... nyem nyem nyem..." dia ngi gau
ternyata dia bisa mengigau juga? hahaha, dia pasti lagi hepi sampe kebawa mimpi
"sih....." igau shion lagi.
heh? 'sih...' ? apa maksudnya..?
"terimakasih.. telah...membantuku.. hari ini...."
hm??? jadi dia memimpikan hari ini?? hahaha, pasti dia senang sekali hari ini, sampai sampai terbawa mimpi
"terima kasih telah membantuku hari ini....."
dia berterimakasih pada siapa sih sebenarnya? dari tadi ngoceh begitu terus..
"terimakasih..... hyori....."
apa.....?
Hyori.....?
tidak, tidak... aku pasti salah dengar.... aku mengorek ngorek telingaku.. tidak aku tidak congek hari ini
"Hyori....." igau shion sambil berguling menghadap tembok.
ternyata beneran CUK!
sejak tadi kau memimpikan dajjal itu...?
senyum yang tersungging di wajah tidurmu itu, juga karena kau memimpikannya...?
apakah kau begitu gembira karena dapat bertemu dengannya walau hanya dalam mimpi...?
apakah kau begitu merindukan waktu yang kau lewatkan bersamanya, sampai sampai kau memimpikannya...?
santuy saja hinata... santuy... besok kita putus... BESOK LU GW RUQIAH SHION!, besok kita hajar dia... ga usah kau peduli kan lagi b@jing@n ini..
tapi... ku harap itu cuma mimpi nya saja!
kamu juga pernah'kan memimpikan cowok lain selain shion..
ya... aku juga bermimpi tentang JIMIN kok minggu lalu...
dan itu cuma mimpi, mimpi tidak berarti apa apa...
ya, itu tidak berarti apa apa...
huh...?
apa ini...?
aku sama sekali tidak berniat menangis. tapi kenapa air mata ini jatuh dengan sendirinya?
walau aku tahu itu cuma mimpi, tapi kenapa hatiku begitu sakit mendengar nama Hyori keluar dari bibir shion?...
apakah jauh di dalam hatiku, aku tahu bahwa di hati kecil shion, Hyori masih berada disana?
apakah selama ini aku hanya berpura pura tidak menyadarinya demi membohongi diriku sendiri?
malam itu, aku menangis diruang tamu tanpa suara agar shion tidak mendengarnya..
aku benci yang namanya mencintai...
BANGKE