hari ini shion kelihatan bete dan sedikit uring uringan an.
aku bertanya tanya kenapa dia begitu...
mungkinkah dia masih marah karena kejadian di bandara? ah gak mungkin. mustahil
mengingat kejadian di bandara seharusnya akulah yang marah. ya bagaimana tidak!
saat perjalanan pulang dari bandara, tiba tiba sekali shion berhenti di toko buku dan membeli thinner. ternyata thinner itu dibeli shion untukku! jelasnya untuk men-sterilkan pipiku dari ciuman Han Bum. tentu saja aku menolak. masa aku memakai thinner untuk wajah?! HEI WAJAH KU ITU SENSITIF KAMVANG! SKIN KER KU AJA MASIH BISA BIKIN SENSI APA LAGI THINER MURAH!?
seharian ini si shikn kelihatan bete terus, jadi aku ikut bete melihatnya. padahal aku cuma mau menggunakan jam istirahat ini untuk makan dengan tenang, tapi kenapa sih shion mengekor terus dengan muka bete?! kalau dia sedang bete, kenapa dia tidak bete sendiri saja sih malah MENGEKORIKU?! mana pengikutnya juga ikut mengekor lagi! huh!
"apa sih maumu?! GAJELAS BANGET! setidaknya beri tahu alasanmu!"
shion diam saja.
"apa kau masih marah karena aku ga mau pake itu thinner cheap untuk membersihkan pipiku? ga usah lebeh(lebai), aku sudah cuci muka pake kembang 7 rupa 10 kali begitu sampai rumah!"
"kencan...." ucapnya
"hah?" dia ini kejedot dimana sih?
"ayo kita kencan..."
"kamu sudah sinting?" aku ga salah dengerkan?
"sudahlah jangan banyak cing-cong. aku sedang tak mau bercanda.."
sepertinya shion tidak bercanda..
" kencan? berdua?"
"tentu saja... memang apa definisi kencan menurutmu?"
dasar buceri nyebelin!!
[[author note : tapi lu sayang kan!?]]
dia memperlakukan aku sudah seperti orang idiot saja.
tentu saja aku tahu kalau kencan itu berdua. tapi kemanapun kami pergi, biasanya pasti pengikut shion ikut serta.
makanya aku sedikit takjub waktu shion mengajakku kencan.
"mau kemana memangnya?"
"terserah kau saja. yang penting aku sedang ingin kencan." jawab shion lesu.
terserah aku?! shion sedang kesambet apa ya..? tunggu tunggu kok lesu
biasanya dia yang menentukan kemana kami akan pergi. bahkan kalau aku menolak dia akan memaksaku atau menarikku ke tempat tujuannya..... ini benar benar aneh!
sebenarnya sih aku lagi malas pergi pergi.. tapi kalau aku menolak shion pasti akan bersikeras mengajakku kencan.... pengin nge gaplok
daripada membuang tenaga melawan si idiot ini, lebih baik aku menurutinya saja. lagipula dia lagi normal hari ini.. rasanya aku ingin deh ke taman hiburan.. tapi aku lagi gak ada duit...
"kamu yang traktir nih?"
"terang sajalah! dimana dimana kencan cowok yang membayar! sudah ga usah banyak tanya deh! tentukan saja tujuannya!" ucapnya pake urat
akhirnya dia teriak juga.. hehehe.. rasanya aku belum tenang kalau belum bikin dia marah
"baiklah, aku ingin ke taman hiburan!"
"dari semua tempat di kota ini, kau memilih taman hiburan? dasar aneh.."
"aneh?! kau yang menyuruhku untuk menentukan... apa mau dirumah aja? rumah mu atau rumah ku?" tanya ku dengan serius..
"hhh......" shion hanya menghela napas panjang.
aku bertanya tanya kenapa dia tak membalas. mood-nya benar benar tidak bagus ya hari ini?
dia kenapa sih?! apa jangan jangan dia... menstruasi? ga ga.... dia kan cowo tulen.. kencingnya masih berdiri belom jongkok
"tunggu di gerbang belakang sepulang sekolah." kata shion.
"tapi aku ada urusan bersama bu retno hari ini."
"akan ku-urus. kau tunggu aku saja."
setelah berkata begitu shion dan pengikutnya pergi.
'akan ku-urus'? apakah bisa dipercaya...? i cant believe it..
nanti lah saat istirahat aku meminta izin sama bu Retno..
+sepulang sekolah+
sudah 15 menit aku menunggu si sinting itu datang , tapi dia tak datang datang juga!!
lihat saja kalau dia tak datang dalam 5 menit! akan ku cubit abs dia sampai biru!!!
*BROOOM BROOOOM!!! CIIIT~*
motor merah berhenti di depanku. motor ini adalah motor yang dipakai shion waktu itu.
walaupun ini kali kedua aku melihat motor ini, tetap saja aku bergidik melihat motor super 'sexy' ini.
shion mengangkat kaca helm-nya ,"cepat naik."
"eh? kita pergi naik motor?"
"ya tentu saja-lah! kalau kau bertanya lagi akan kutarik kau!"
tidak berubah... tetap saja 'akan kutarik kau' adalah kata kata yang dia lontarkan kepadaku.. -___-' aku sih berharap dia ga usah ngomong kek gitu... langsung tarik saja....
aku naik ke motor super 'sexy'nya itu. wuih mantap kali...
memang ada sensasi tersendiri kalau naik motor mahal..
tetapi tetap saja motor ini membuatku bingung dimana aku harus berpegangan dan nanti cara turunnya gimana. -_-
"pegangan." kata shion sambil menarik tanganku ke perutnya.
dulu dia tak mau kalau aku berpegangan dengan pose seperti ini. sekarang malah dia yang menyuruhku berpegangan dengan memeluknya. ternyata dia bisa manis juga, hihihi~
shion mulai mengendarai motornya dengan kecepatan yang kali ini membuat umurku hilang setengahnya dibawa angin, mau tak mau aku mengeratkan pelukan ku, jangan anggap aku modus kerad...
aku melirik ke speedometer dan ternyata itu menunjukkan 150km/jam. DAEBAKK... bisa kurasakan motor ini berjalan meliuk liuk, sepertinya shion mengendarainya dengan menyalip sana-sini . karena ngeri, akhirnya aku memeluk perut shion makin erat dan menyandarkan kepalaku di punggungnya pake merem. dan itu sukses membuatku tidak bisa konsentrasi ataupun mengalihkan perhatianku pada jalan. sebaliknya aku malah terlena dengan bau parfum yang aku masih mikir dia belinya dimana...
semakin lama motor melaju, aku makin jauh tergoda. belum pernah aku mencium wangi yang membuatku setenang ini. bahkan hampir ngantuk...
dan aku bahkan tidak bisa percaya dia ada di dalam dekapanku sekarang.
seperti shion ini adalah milik ku.. HAH! jangan melucu.. dasar melankolis
*ciiiit~* motornya berhenti. muka ku langsung menabrak punggungnya.. hidung ku makin menjadi perosotan..
"sudah sampai." kata shion.
ini sudah di parkiran, ternyata memang sudah sampai. dan aku baru sadar akan hal itu.
ba- bagaimana bisa aku tak sadar selama perjalanan?!
a- ap- apa yang kulakukan?!
berbahaya! sungguh berbahaya! akan kuingat agar tidak terbuai lagi dengan punggungnya itu di kesempatan mendatang!
sial, aku malu sekali!!!!
"kau memelukku begitu erat. pasti kau senang sekali ya mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk memelukku dari belakang?"
muka ku datar..... datar seperti dadanya.. tapi merah padam
"ap--apa!! kalau begitu kau peluk aku saja" aku tak bisa menjawab apa-apa, secara tebakan shion tepat di sasaran dan shion juga menyadari hal itu.
shion tertawa lewat hidung dan berkata," ayo masuk." lalu kami membeli tiket di loket dan masuk ke dalam.
"ayo! ayo naik ini cepat!!" kataku sambil menarik tangan shion ke roller coaster yang amat besar.
"iya! iya! ya ampun! sabar kenapa! kamu seperti tidak pernah naik beginian saja!" protes shion.
yayaya, terserah kamu mau bilang apa. BODO AMAD
aku menarik shion ke roller coaster. saat di roller coaster, aku melirik ke arah shion yang duduk di sebelahku.
wajahnya kelam dan menanamkan ekspresi ingin muntah. wuahhahahaha! jagoan seperti dia ciut naik beginian?! hehehe!
setelah roller coaster, aku menarik shion ke sana kemari untuk menaiki wahana yang memacu adrenalin.
dia sama sekali tidak berontak. atau... dia tak punya kekuatan untuk berontak?
aku benar benar puas setelah menaiki 10 wahana lebih. sebaliknya shion, sepertinya nyawanya sudah keluar dari mulutnya.
dia benar benar pucat. matanya setengah tertutup menerawang ke tanah dengan pandangan tidak fokus, dahinya keringatan , dan wajahnya pucat. aku bertanya tanya apakah dia baik baik saja. yah, dari manapun dia tidak terlihat baik baik saja sih... mon maap udah kesenangan main jadi agak oon
lalu aku membawanya ke bangku di dekat air mancur. karena hari sudah malam, lampu warna-warni di dalam air mancur dinyalakan dan itu indah sekali. coba saja shion tidak sedang dalam keadaan begini, ya ga usah di bayangin nanti halu!
"hei, kau tak apa apa?" tanyaku sambil menyodorkan air putih dingin yang kubeli barusan.
"kau diam dulu lah.. aku mual sekali..."
menuruti perkataannya, lalu aku memutuskan untuk diam... dan mengorek ngorek tas ku untuk mencari obat mual.. dan memberikannya ke shion
sudah sekitar 10 menit aku hanya menerawang memandangi air mancur. lalu aku kembali sadar saat shion tiba tiba menidurkan kepalanya di pangkuanku.
deja vu...?
sepertinya ini pernah terjadi deh.... KAPAN ANJAY? KAPAN?
"biarkan aku istirahat sebentar." kata shion.
"masa naik begituan saja kamu tak tahan. padahal lagakmu udak kayak jagoan." neon
"diamlah... siapapun pasti mual kalau naik benda benda berputar seperti itu. hanya manusia tak normal seperti kamu saja yang bisa tahan."
"apa kata-"
"diamlah dulu, biarkan aku istirahat agar sedikit membaik."
aku reflek mengelus rambutnya perlahan dan memainkannya.. mon maap.. rambutnya mirip bulu anjing tetangga ku
"hentikan lah" kata Kazuma lalu kembali dalam posisi duduk.
dia mengusap usap perutnya sambil menghembuskan napas beberapa kali.
dia bangun dari tempat duduknya," ayo pulang."
"hei, kau sudah sembuh?!"
"tentu saja. mainan seperti itu hanya se-upil bagiku."
upil kakiku. coba dia bisa melihat wajah pucatnya tadi... -__-
lalu kami mengarah ke pintu keluar saat sebelumnya aku membeli beberapa souvenir. lalu kami menuju ke tempat parkir yang berada di lapangan sebelah patung besar.
"terimakasih ya shion!"
"pasti bagian yang paling kau senangi adalah bagian waktu naik motor."
sialan.. bagaimana dia bisa tahu?.....
" mana mungkin!"
"sudahlah mengaku saja..."
"ap-"
"aku akan menge-cat rambutku kembali ke warna asalnya." kata shion tiba tiba
entah mengapa tiba2 dia ingin menge-cat rambut.. dia itu memang aneh!
"apa? kenapa?"
"karena warna emas sudah tak berarti lagi bagiku."
jujur, aku tak mengerti apa maksud shion. tapi aku tak mau bertanya dan berpura pura mengerti saja.
yah.. agar kelihatan tidak bego-bego amat...
"hei! jangan! jangan di-cat ulang!"
"...? " shion mengangkat alis kanannya.
sial, dia terlihat menyebalkan sekali kalau melakukan itu..
memang sih dia tak berkata apa apa, tapi ekspresinya itu seakan berkata 'apa sih maksudmu..? seperti idiot saja'
"iya, jangan di-cat ulang. karena aku suka sekali warna emas!"
shion menegang. ekspresinya shock seperti melihat setan. aku akui memang aku seperti setan.. awokokok
memangnya ada yang salah dari perkataanku?
"hyo... hyori....." gumam shion.
Hyori...? hah? ada apa ini?
dia menyebut nama Hyori? clbk?
mungkin saja aku salah dengar. karena memang shion bergumam dengan suara yang kecil sekali.
ya, pasti aku salah dengar. tidak mungkin shion menyebut nyebut dajj itu..
walaupun mungkin, apa hubungannya dan apa maksudnya?.... aku kepo... apa ini bisa menjadi kunci utama kami untuk putus?...
"apa katamu?" tanyaku berusaha meyakinkan kalau shion benar benar tidak menggumamkan nama Hyori.... please... before i really let you go...
"tidak... tidak apa apa..." kata shion mengalihkan mukanya...
I know you lied to me... i know... so please... open up and tell me.. if you want to keep our relationship.... long... (aku tau kau berbohong padaku, aku tau.. ku mohon.. terbukalah dan ceritakan padaku.. jika kau ingin hubungan kita ini bertahan lama)
aku menatap wajahnya dengan menaikan alis ku yang nyatanya ga naik naik dan aku mendengar nama shion dipanggil.
,"ion... shion!!!" suara itu makin jelas terdengar.
aku dan shion menengok kearah suara itu.
"i.... ibu.....?" kata shion melihat pemilik suara yang memanggilnya itu.
[ciluk ba]