Chereads / amarah bahagia / Chapter 25 - Kencana.

Chapter 25 - Kencana.

Pesan masuk ke ponsel nya Al, sayangnya yg punya ponsel tidak berada dirumah, ibu Miranti yg kepo membuka pesan tsb, dan membacanya, matanya melebar, marah dan kesal.

"Apa maksud anak itu? mengirim ini semua?:apa mereka mulai berani2 di belakang aku? awas aja kalau ada sesuatu di antara kalian, dasar ABG labil"batin Miranti kesal tangannya pun mengepal.

Sementara Rani sudah berada di hadapan Al.

"Al udah aku sampein, lihat aja ada pesan tu di hp kamu, baca aja"oceh Rani kepada Al yg sedang tersenyum sinis di hadapannya.

"Ya aku gak bawa hp, ketinggalan di rumah"jawab Al dg nada kecewa

"Ya sudah pulang sana, buruan balas pesannya itu"suruh Rani sembari mendorong tubuh Al, Al pun mengembalikan ponsel Rani, diapun mengambil motornya dan tancap gas di hadapan Rani, Rani mencibir melihat Al sudah enyah dari hadapannya.

"Bu, ponsel Al mana?"teriak Al, yg kini sudah berada di ruang tengah rumah besar nya.

"Tuh ada di kamar kamu"jawab sang ibu dari kejauhan.

Al berlari menuju kamarnya bergegas mengambil ponsel dan membukanya

"Gak ada pesan apa2, sialan si Rani dia bohongin aku, awas ya kau Rani"gerutu nya saat melihat layar ponsel nya tidak ada pesan dari siapapun apalagi Fauziah.

"Al boleh ibu masuk"ucap Miranti dari depan pintu kamar, Al yg tengah melirik ponsel nya terkaget.

"Eh iya Bu, ada apa?"Jawabnya, Miranti pun masuk ke kamar itu.

"Apa kamu suka sama Fauziah?"tanya Miranti mengintrogasi anaknya.

"Owh, gak kok buk, eh iya suka, diakan sahabat Al, masak gak suka sih?"jawab Al gelagapan.

"Tapi menurut gosip di desa ini bukan suka sebagai sahabat, kabarnya kamu pacaran sama dia"Miranti menyipitkan matanya.

"Owh itu cuman gosip kenapa ibu percaya, lagian kita masih sekolah mana mungkin pacaran"Jawab Al dg sedikit gugup.

Padahal dia sendiri yg telah memberitahu orang2 kalau Fauziah itu pacarnya, dan menyuruh anak2 desa itu untuk nyampein ke Fauziah tentang perasaan nya karna Al penakut tidak berani mengungkapkannya langsung.

Dia membuat cara demikian tujuan nya supaya Fauziah menyadari itu semua, namanya masih ABG walaupun cowok Al masih Cemen di masa itu.

Fauziah yg mendengar gosip itu justru tidak mau ambil pusing, Fauziah hanya menganggap itu gurauan anak2 desa saja, ibu Sarah juga mendengar gosip itu tapi sama dg Fauziah dia tidak memperdulikan hal itu.

Menurut nya biasa ABG sedang labil, dan orang kampung memang senangnya bergosip apalagi Al anak tuan tanah, siapa yg tidak mengenal ortu nya? pasti lah gosip rawan menimpa mereka.

"Jangan ya Al, jangan sampai suka sama dia, dia berbeda sama kita"ucap Miranti kemudian.

"Baiklah Bu"Al meskipun nakal dan jail tetap sama ibunya penurut dan patuh.

Disitulah muncul niat Al, tidak akan menyatakan cinta nya secara langsung sebelum mereka dewasa.

Biarlah warga desa menganggap mereka berhubungan, Al yg masih terlalu muda memaknai cinta dg sekehendak hatinya saja.

Tapi Fauziah seorang gadis yg pintar dan berpikiran logis tidak mau dg semua itu, meskipun masih menginjak SMA Fauziah bukan gadis yg mau di gantung2 cintanya.

Tapi itu lah kesalahan Al dia terlalu percaya akan kekuatan cintanya dan akhirnya Fauziah lah yg jadi korbannya, hingga saat ini masih menyiksa karna Al masih saja bertengger di mimpi gadis itu.

*

Flashback berakhir.

"Seandainya kamu tau Fauziah, aku mencintaimu melebihi diriku sendiri, tapi kenapa kamu memilih laki2 itu, kenapa kamu tidak sabar menunggu ku, kenapa?"

Al mengacak rambut nya dg kasar, sangat kecewa, padahal dia sudah tau dari 5 tahun lalu Fauziah dg laki2 itu LDR-an tapi kenapa Al masih berharap hingga saat ini, mungkin percaya diri yg terlalu tinggi membuat Al lupa diri.

"Fauziah, kalau memang kamu melupakan aku, maka ajari juga bagaiman caraku untuk melupakan kamu"lirih Al, yg kini tengah memeluk guling nya.

"Tapi gak mungkin, aku yakin Fauziah masih mencintaiku, buktinya dia selalu hadir dalam mimpi ku"Al pun bangkit duduk di ranjang nya itu dan mengambil ponselnya, ternyata Al juga sering bermimpi dg Fauziah seperti hal nya Fauziah .

"Fauziah apa kamu masih mengingat ku, tolong kamu tlp ke no ini"Al membuat sebuah pesan di sosmed nya Fauziah.

Karna tidak memiliki no kontak Fauziah yg baru, dan menuliskan no kontaknya disana berharap Fauziah akan menghubunginya.

"Ok sudah selesai, semoga dg penjelasan aku ini, besok Fauziah menghubungi dan dia akan pulang kampung, menikah dg ku"batin Al yg masih dg rasa percaya diri yg begitu tinggi, memejamkan matanya lalu terlelap.

*

Buk Miranti pun memasuki kamar putra nya, melihat Al yg sudah terlelap diapun menyelimuti sang anak.

"Maafin ibu ya nak, kamu jadi menderita seperti ini karna ibu, coba ibu sadar dari dulu besarnya cinta kamu untuk Ziah mungkin kamu tidak se mendirita ini sekarang, maafin ibu ya nak"batin Miranti memandangi putra nya yg terlelap dg wajah polos dan lelah.

Miranti melangkah keluar menutup pintu kamar anak nya.

"Apakah Al sudah tidur Bu?"tanya pak Kudus di depan pintu kamar itu.

"Sudah pak, tapi ibu kasihan pak, ibu gak tega"jawab Miranti.

"Sudahlah bu, putra kita sudah dewasa dia pasti akan memutuskan jalan yg terbaik untuk hidupnya, ibu tidak usah khawatir ya"nasehat pak Kudus.

"Iya pak"jawab Miranti, lalu menghempaskan kasar nafasnya.

Di sela itu bel rumah berbunyi, Miranti bergegas membukakan pintu, pak Kudus melangkah menuju kamarnya.

"Iya siapa?"ucap Miranti seraya membuka pintu rumahnya, mata Miranti melebar, senyum merekah di bibirnya melihat siapa yg datang itu.

"Assalamualaikum tante"ucap tamu itu dg ramah.

"Waalaikum salam, kencana....? Hai nak apa kabarmu? sudah lama tidak kemari?"jawab Miranti dg wajah sumringah melihat seorang gadis cantik postur tubuh yg mungil, wajah bulat nya sedikit cubby, bibir tipis berwarna merah muda, kulit putih lembut selembut salju, sangat indah di pandang mata.

Bertamu kerumah Miranti mengenakan celana jeans navi dg atasan broken white, sangat cocok di tubuh gadis itu.

"Iya tante, maaf Kencana datang malam2"jawab gadis itu dg senyum manis di bibir tipis nya.

"Iya, tidak apa sayang ayo masuk"seru Miranti kemudian, gadis itupun duduk di sofa bersama Miranti.

"Jadi apa maksud kencana datang kesini?"tanya Miranti penasaran.

"Jadi gini tante, kemaren Al pernah menghubungi kencana nanyain tentang ruko ayah yg ada di kota"

"Ruko? kenapa Al menanyai soal ruko kamu sayang?"Miranti mengerinyit kan kening nya.

"Iya, Al ke pingin membuka usaha salon mobil di kota, dan kebetulan ayah punya ruko cukup luas disana, nah kemaren waktu Al tanya ruko itu sedang di sewa sama orang, dan sekarang Kencana kesini mau bilang sama Al kalau ruko itu sudah kosong sekarang, kalau Al mau ayah bisa menyewakan nya sama Al, gitu tante"jelas kencana.

"Tapi Al tidak pernah cerita sebelumnya?"Miranti bingung.

"Apa tante, jadi tante gak tau menau soal keinginan Al?"kencana melebarkan tatapannya.

"Gak sayang...?"Miranti menggeleng.

"Al nya mana tante? biar kita bicara langsung sama dia?"

"Al tidur sayang, kecapean sepertinya"sesal Miranti.

"Yah, gimana dong Tante? yaudah gini aja, Kencana pulang dulu, tante sampein kalau Al nya sudah bangun, suruh dia hubungin kencana, dan ini no baru kencana, ponsel kencana yg lama hilang masalahnya tante, makannya kencana langsung datang kesini, buat ngasih tau soal itu sama Al, tapi Al nya malah tidur ya sudah tante aja ya yg bilang sama Al nya"oceh Kencana seraya memberikan no ponselnya yg di tulis dalam sebuah kertas.

"Ya sudah, maaf kan Al ya sayang"

"Gak pa pa tante, aku pulang dulu ya"Kencana tersenyum, memegang lembut lengan Miranti, dan melangkah keluar.

Miranti kembali menutup pintu rumah nya setelah kepergian Kencana.

"Apa lagi ini Al?"batin Miranti bingung dg semua kelakuan anaknya, yg akhir2 ini bersikap tidak pernah jujur kepadanya bahkan ingin membuka usaha di kota pun tidak meminta izin dulu kepada ortu nya.

Membuat miranti benar2 di rundung rasa kecewa dan semakin sulit, untuk menghadapi putra semata wayangnya itu.

"Al menyewa ruko itu untuk usaha bu, Al ingin pindah kekota setelah menikahi Fauziah, itu janji yg pernah Al buat untuk Fauziah"ucap Al, berdiri di depan kamarnya, membuat Miranti hampir saja menjatuhkan bola mata, ternyata sedari tadi anak nya mengetahui kedatangan Kencana dan mendengar ucapan mereka.

"Jadi kamu tau Kencana kesini?"Miranti melototi anaknya, Al mengangguk.

"Lalu kenapa kamu tidak menemuinya?bukankah ini urusan kalian?"Miranti meninggikan suaranya.

"Malas Bu, lagian gak jadi kan? toh Fauziah gak jadi nikah sama aku"jawab Al enteng.

"Setidak nya hargai gadis itu, yg sudah bersusah payah datang kesini"miranti semakin kesal.

"Maaf bu, Al tidak tertarik dg Kencana, ujung2 nya ibu pasti ingin membuat Al dekat dg gadis itu, maaf bu Al tidak menyukainya, ibu tau kan kalau bukan karna ibu memaksa Al malas jalan sama dia"ketus Al.

"Apa kurangnya gadis itu? dia gak kalah cantik dari Fauziah, lagian sekarang sudah jelas Ziah punya calon nya sendiri, kamu harus bisa melupakan dia"

"Gak bu, Al masih ada harapan sama Ziah,

kalau ibu tanya apa kurang nya Kencana, gak ada bu, Kencana sangat perfect, hanya saja Al tidak cinta sama dia"

"Terserah kamu deh, ibu capek"Miranti pergi dari hadapan Al dg wajah yg kesal.

Al mengerinyit tidak peduli dg kemarahan sang ibu.

Kencana adalah gadis pilihan Miranti dia anak sahabatnya, Kencana begitu sempurna di mata Miranti hingga menjodohkan Al dg nya.

Sayang nya waktu masih remaja Al begitu penurut hingga mau disuruh jalan dg Kencana, tapi setelah dewasa dg tegas Al melawan kehendak Miranti untuk menikahi Kencana, hingga akhirnya Miranti menyerah pada ke inginan anaknya yg begitu keras ingin bersama Fauziah.