Fauziah sedikit terjingkat saat mendengar suara handle pintu di buka, gadis itu menyiap kan diri, merapikan penampilannya bersiap untuk menemui orang yg hendak masuk keruangan tsb.
Batin Fauziah mengatakan kalau itu adalah sang manager.
Benar yg masuk adalah manager yg sedari tadi di tunggu2 oleh gadis polos ini, langkah manager yg begitu pasti dan berwibawa hentakan kaki nya saja membuat jantung berdegup kencang.
Fauziah hanya bisa pasrah saat ini menyerahkan semua pada sang kuasa, di terima baik kalau gak ya usaha lagi begitu pikirnya.
Suara langkah kaki itu semakin mendekati, Fauziah lalu menundukkan kepala karna rasa gugup nya, benar manager itu sekarang tepat di hadapan Fauziah tapi Fauziah masih menunduk.
"Selamat siang"sapa manager itu.
Fauziah mendongak, keduanya malah saling tatap, mata bulat Fauziah terbelalak sempurna, begitupun manager itu ikut ternganga tanpa berkedip.
"Arza, apa itu kamu? apakah dunia sesempit ini? atau aku yg mulia hilang akal?lama sekali apa benar aku masih mengingat wajah mu? apa itu kamu Arza? ah aku tidak yakin?"batin manager itu ragu2 seperti mereka saling mengenal satu sama lain.
Fauziah hanya terdiam menatap seorang manager yg tampan tubuh nya yg proporsional sedikit kekar dg dada bidang terlihat manis memiliki postur yg tidak terlalu tinggi.
Mengenakan jas navi celana senada dan kemeja dalam berwarna hitam di bantu dg dasi navi membuat penampilan nya terlihat layak nya seorang manager.
"Rizzi? apa benar? atau aku yg salah orang? tapi kayak nya nih orang adalah Rizzi? tapi kok jadi keren begini sekarang? ah mungkin hanya kebetulan mirip?"batin Fauziah penuh tanda tanya.
Tapi dia berusaha menepis nya dan menyadarkan diri sendiri dari lamunan lalu berdiri dan menyapa kembali sang manager yg kini masih menatap tajam.
"Eh maaf, selamat siang juga buat bapak"sapa Ziah dg sedikit gagap, manager itu tersadar dari lamunan nya.
"Oh ya, silahkan duduk, maaf sudah membuat anda menunggu"jawab manager sembari berjalan menuju kursi ke banggaan nya.
Fauziah pun mengangguk dan duduk di kursi tepat di depan meja manager.
"Baiklah silahkan perkenal kan diri anda terlebih dahulu"ucap manager berusaha tetap terlihat tegas dan berwibawa meskipun masih bingung dg kenyataan di depan nya.
"Nama saya, Fauziah Arzanetta bapak bisa memanggil saya Fauziah, saya fresh graduate jadi mohon bimbingan dari bapak"jawab Ziah tegas.
"Saya Farel Fahrizzi, manager utama di perusahaan AA company ini, disini mereka memanggil saya Farel dan saya harap anda juga begitu"jawab manager dg nada yg tegas, Fauziah mengangguk tersenyum.
"Ok Fauziah, disini saya akan menempat kan kamu sebagai sekretaris saya, sesuai anjuran dari bapak direktur kita, dan selama kamu belum mengetahui dan paham tentang tugas dan kerja nya, kamu akan di dampingi oleh Leena, sekretaris bapak direktur, dan perihal kapan kamu akan memulai pekerjaan ini, saya rasa besok saja karna hari ini berhubung juga sudah siang, any question?"
"jelas pak, saya mengerti"Fauziah mengangguk dan tersenyum ramah, manager pun berdiri di ikuti Fauziah
"Selamat bergabung dg AA company, semoga kita bisa bekerja sama dg baik"manager mengulurkan tangan nya Fauziah menyambutnya dg senang hati.
"Terimakasih banyak pak, saya janji akan bekerja dengan rajin dan tidak akan membuat anda kecewa"
"Ok good, sampai ketemu besok ya"
"Baik pak saya permisi, selamat siang"
"Selamat siang"
Fauziah keluar dari ruangan itu dg senyuman lega, tapi di benak nya masih ada pertanyaan tentang siapa manager itu sebenarnya kenapa mirip dg Rizzi orang yg pernah ia kenal.
Tapi tidak berpakaian rapi dan keren seperti itu, Fauziah masih ragu akan hal itu, juga berpikir kalau dia Rizzi kenapa tidak mengenal Fauziah.
Kalau Rizzi sudah pasti Fauziah akan disapa, tapi ini tidak? mungkin hanya kebetulan mirip begitu pikirnya.
Fauziah yg polos dan manis sayangnya tidak mengetahui kalau Farel adalah manager di perusahaan kekasih nya sendiri.
Selama ini Fauziah mengira jika dirinya bekerja di perusahaan milik teman nya Bani.
Bahkan fauziah tidak mengetahui kalau sang kekasih adalah seorang anak dari keluarga konglomerat kenamaan negri karna Bani tidak pernah menceritakan hal itu kepadan nya yg dia tahu Bani pria sederhana hanya seorang karyawan biasa di perusahaan swasta.
Bukan pemilik kantor tempat nya bekerja, bahkan Fauziah juga tidak menaruh curiga saat di terima bekerja di AA company yg merupakan perusahaan besar dg mudah nya menerima karyawan tanpa seleksi terlebih dahulu.
Padahal sebenarnya Albani Alvino kekasih nya sendiri lah dalang di balik ini semua, dia membohongi Fauziah dari awal pertama mereka kenal.
Sang pangeran mengarang sekuel sendiri, setelah lulus kuliah bisnis dia diterima bekerja di perusahaan swasta sebagai karyawan biasa.
Bukan tanpa alasan Bani melakukan itu, Fauziah dari awal bercerita ayah nya tidak lah menyukai kalangan atas untuk menjadi menantu karna takut derajat dan martabat keluarga akan diinjak oleh mereka.
Itulah sebab nya demi cinta nya dia berusaha menjadi laki2 sederhana saat menemui Fauziah di kampung dg membeli pakaian dari pinggir jalan, juga menggunakan jasa angkutan umum.
Tertatih seorang pangeran sejuta tenaga menjadi rakyat biasa, kadang kehujanan sampai sakit, namun bukan karna dia biasa di manja tapi karna murni dari tubuh nya sendiri yg terbiasa akan sebuah kemewahan dan kemudahan hidup.
Jelas Fauziah tidak akan menaruh kecurigaan karna hal itu, hingga sekarang Fauziah masih yakin Bani adalah karyawan biasa kalaupun dia keren itu karna pengaruh pekerjaan yg menuntut nya menjadi keren.
Fauziah tidak tau semua yg di pakai Bani adalah barang branded, Fauziah memang polos tidak mengerti mana yg KW mana yg asli.