Daffin tidak ingin memaksa Sinta untuk mengatakannya, tapi hatinya masih terasa ada yang mengganjal, dia ingin menyelesaikan semuanya dan tidak ingin masalah ini semakin memanjang dan berakibat fatal untuk hubungannya dengan Sinta.
Sinta tidak mau menjawabnya, dia terus menghindar bahkan dia sengaja mengajak Daffin untuk bercinta dengannya agar Daffin melupakan pertanyaannya tapi Daffin ternyata masih mengingatnya.
Sinta bingung harus melakukan cara apalagi karena cara paling ampuh saat ini sudah dia gunakan dan itu hanya sia-sia. Daffin masih saja terus mendesaknya.
Daffin melepaskan pelukannya dan berusaha menjauhkan tubuhnya agar bisa melihat wajah Sinta yang ada didalam pelukannya.
Sinta menatap wajah Daffin yang sekarang sudah berada didepannya.
"sayang, kenapa diam saja? ayo katakan sesuatu? apakah kamu ingin tahu apa yang ada dipikiran aku saat ini?" tanya Daffin sambil menatap Sinta dengan tatapan penuh arti.
Sinta hanya mengangguk dan tersenyum kaku.