di dalam mobil.
Sinta merasa sudah tidak tenang lagi. Dia memeluk Daffin dengan erat.
"sayang, aku takut terjadi sesuatu pada Aisyah, tadi aku mendengar jika orang itu mengancam akan menjualnya, ahhh ... sayang aku takut!" Sinta semakin gelisah, dia takut hal itu terjadi, air mata pun mengalir dari sudut matanya.
"kamu tenang saja, semua akan baik-baik saja sayang, sekarang tunjukkan dimana rumahnya!"
Sinta Menghapus air matanya dan menunjuk ke daerah yang tidak jauh dari rumah lamanya.
kawasan sederhana dan padat penduduk.
tidak lama kemudian, mereka pun sampai didepan sebuah gang sempit.
Daffin mematikan mesin mobilnya dan Sinta dengan panik langsung membuka pintu mobil dan hendak berlari sendiri.
Daffin langsung meraih tangannya dan berkata "sayang, jangan pergi sendirian, tetap didekat aku," ucap Daffin.
Sinta mengangguk dan dia pun mengikuti ucapan Daffin.