Bukankan Tuan tidak bisa dekat dengan wanita? Bukankah dia alergi pada wanita? Bukankan dia memperlakukan wanita sebagai racun? pikir Ryan. Ia teringat pada penyakit aneh yang diderita Mo Yesi dan ini pertama kalinya ia melihat Mo Yesi tidak alergi maupun menunjukkan reaksi apapun di tubuhnya. Setelah ia melihat bahwa tidak ada kelainan apapun di diri Mo Yesi, ia masih merasa sangat khawatir. "Tuan, apakah Anda perlu segera memanggil Tuan Lu untuk datang?" tanyanya. Penyakit aneh Mo Yesi selalu dipantau oleh Dokter Lu. Dokter Lu juga yang paling mengerti kondisi kesehatan Mo Yesi.
Mo Yesi melirik Ryan dengan tatapan yang agak sedikit dingin. "Tidak perlu," jawabnya.
"Tapi, Tuan, tubuh Anda—"
"Tidak masalah."