Perkataan Fang Chixia menunjukkan bahwa ia seakan tidak memiliki hubungan dengan Luo Yibei. Setelah itu, ia keluar dari kamar dalam sekejap mata. Tindakan Fang Chixia membuat hati Luo Yibei merasa tidak nyaman dan dadanya terasa sesak, sementara Ji Ai terus memandang ke arah Fang Chixia yang semakin menjauh. Saat Ji Ai melihat punggung Fang Chixia, ia merasa seperti pernah melihat wanita itu namun ia tidak bisa mengingatnya.
Mata Luo Yibei hanya tertuju pada Fang Chixia seorang. Meskipun Fang Chixia telah pergi, ia tak kunjung membalikkan badan dan masih menatap ke arah pintu. "Duduklah di sini sebentar," katanya pada Ji Ai, lalu bergegas menyusul Fang Chixia.
"Tunggu aku!" kata Ji Ai menyusul Luo Yibei.
Ji Ai takut jika ternyata ada sesuatu di antara mereka berdua sehingga ia mengikuti Luo Yibei dengan panik. Ketika ia sudah sampai di lantai bawah, ia melihat Luo Yibei duduk di sofa sambil mengotak-atik ponselnya sedangkan Fang Chixia sibuk menyiapkan makan siang di dapur selayaknya seorang pelayan. Hati Ji Ai langsung lega melihat kedua orang itu tidak bersama. Ia pun duduk menempel di samping Luo Yibei dan mengobrol dengan Luo Yibei. Namun, Luo Yibei sangat tidak suka kebisingan sehingga ia hampir tidak mengatakan apapun.
Makan siang telah siap satu jam kemudian. Siang ini, Fang Chixia memasak pasta dan steak karena menurutnya kedua makanan ini cukup sederhana untuk dimasak. Saat Luo Yibei duduk di meja makan, ia tanpa sadar menatap ke arah Fang Chixia yang sibuk menata piring dan tatapannya jatuh pada kerah baju Fang Chixia yang sedikit terbuka. Fang Chixia mengenakan kemeja yang terbuka di bagian kancing lehernya sehingga saat ia membungkukkan badan, terlihatlah pemandangan bagian dadanya yang terlihat putih. Luo Yibei langsung teringat pada sesuatu yang sering ia sentuh dengan telapak tangannya, sedangkan Fang Chixia saat itu sama sekali tidak memperhatikan pakaiannya dan tetap sibuk menata piring.
Setelah selesai menata piring, Fang Chixia langsung duduk di kursi untuk makan bersama mereka berdua di meja makan. Namun, mata Ji Ai sontak melayangkan tatapan aneh pada Fang Chixia. Fang Chixia diam sejenak, lalu teringat dengan kata-kata yang baru saja ia katakan tadi. Ia sadar seorang pelayan tidak boleh makan bersama dengan tuannya.
"Daging sapinya terlalu keras. Potongkan untukku," kata Ji Ai sambil menatap Fang Chixia.
Fang Chixia sama saja seperti sedang menggali lubangnya sendiri dalam situasi ini. Mau tidak mau, ia harus melakukannya dan tidak bisa menolaknya. Ketika ia memegang pisau dan belum sempat memotong, tiba-tiba Ji Ai berkata, "Aku suka rosemary. Masakkan aku makanan yang baru."
Fang Chixia sontak mengangkat wajahnya dan merasa Ji Ai sengaja mengerjainya. Ia pun menatap Luo Yibei, tapi Luo Yibei masih tetap melanjutkan makan dengan elegan seolah-olah ia tidak mendengar perkataan Ji Ai. Ketenangan Luo Yibei sangat berbanding terbalik dengan kepanikan Fang Chixia. Jika aku tidak pergi, pelayan mana yang mempunyai keberanian untuk bertindak seperti itu? Namun, jika aku memilih untuk pergi, aku bukanlah pelayan sehingga aku juga sebenarnya tidak harus pergi, pikirnya.
Fang Chixia terdiam beberapa saat, lalu ia berkata dari belakang Ji Ai, "Maaf, saya hanya bisa membuat rasa yang seperti ini. Jika Anda mempunyai selera lain, Anda bisa pergi ke hotel bintang lima. Di sana, Anda bisa mendapatkan rasa steak apapun yang Anda inginkan."