Fang Chixia berkata dengan begitu tajam karena kata-kata Ji Ai tadi membuatnya begitu terluka sehingga ia tidak tahu bagaimana harus menerimanya. Sementara itu, Ji Ai sangat marah sehingga matanya membulat dengan sempurna. Ia pun menoleh ke belakang dan menatap Fang Chixia sambil berkata, "Bagaimana bisa orang seperti ini memenuhi kualifikasi saat mengajukan lamaran kerja?"
"Pertanyaan ini harusnya Anda ajukan pada pria yang duduk di sebelah Anda," kata Fang Chixia sambil melemparkan pandangannya ke arah Luo Yibei.
Luo Yibei masih melanjutkan makannya dengan santai seolah tidak mendengar apa yang terjadi. Padahal, ia membatin, Bukankah dia adalah pelayan dan aku sudah memberinya kesempatan untuk menjadi pelayan yang baik?
Ji Ai tidak tahan lagi karena Luo Yibei tak kunjung membantunya berbicara sehingga ia pun berseru, "Kak Yibei!"
"Ada apa?" tanya Luo Yibei seolah-olah tidak mengerti apa-apa. Ia perlahan-lahan mengangkat wajahnya dan menatap dengan tatapan bingung.
"Bagaimana bisa dia lolos untuk bekerja di sini?" tanya Ji Ai sambil melirik ke arah Fang Chixia.
Luo Yibei sama sekali tidak melihat ke arah Ji Ai dan tatapannya terus tertuju pada Fang Chixia. Setelah beberapa saat menatap Fang Chixia, barulah bibir tipis Luo Yibei bergerak dan ia berkata, "Orang ini tidak perlu mempunyai keterampilan memasak. Dia hanya perlu memanfaatkan waktunya di malam hari dengan baik."
Kata-kata Luo Yibei memberikan petunjuk yang begitu jelas. Ia tidak peduli jika Fang Chixia bisa memasak dengan baik atau tidak selama Fang Chixia bisa melakukan apa yang Luo Yibei inginkan di malam hari. Fang Chixia yang saat itu sedang memegang pisau bisa merasakan bahwa wajahnya seketika memerah. Luo Yibei benar-benar tidak tahu malu, pikirnya.
Luo Yibei bicara dengan sangat blak-blakan dan perkataannya jelas terdengar sugestif di telinga orang dewasa. Namun, Ji Ai yang masih berusia tujuh belas tahun tidak mengerti apa-apa. Gadis itu hanya menatap Luo Yibei dan tidak berkata apa-apa. Memanfaatkan waktunya di malam hari dengan baik? Apa maksudnya? batin Ji Ai.
Ji Ai tidak mengerti maksud Luo Yibei dan paria itu tidak membelanya sehingga ia sangat sedih dibuatnya. Ia ingin membuat Fang Chixia sengsara, namun usahanya tidak berhasil. Alhasil, Ji Ai hanya menatap tajam ke arah Fang Chixia, kemudian menundukkan kepalanya dan memakan steak-nya sambil cemberut. Fang Chixia sendiri tidak mempedulikan Ji Ai dan hanya ingin duduk di kursinya sendiri.
Luo Yibei yang saat itu berada di depan Fang Chixia pun berkata, "Kemarilah..."
Ketika Fang Chixia mendengar kata-kata Luo Yibei, ia tidak perlu menebak bahwa sesuatu yang tidak baik akan terjadi. Menatap Luo Yibei saja sudah membuatnya agak kesal.
Luo Yibei memotong daging dengan santai dan mencicipinya tanpa melihat ke arah Fang Chixia. Kemudian, ia menyeka bibirnya dengan tisu dan berkata, "Masak lagi yang baru untukku."
Fang Chixia langsung menatap Luo Yibei sambil memegang pisau erat-erat. Gadis di sebelahnya sudah membiarkanku pergi. Apa yang mau dia lakukan sekarang? Apakah dia tidak melihatnya? Apa dia ingin membuat segalanya menjadi sulit? batin Fang Chixia.
Mendengar perkataan Luo Yibe, Ji Ai pun mendorong piringnya ke depan Fang Chixia dan mengikuti kata-kata Luo Yibei, "Aku juga..."
Luo Yibei menatap Fang Chixia sambil mengangkat alis dan menunggunya bergerak. Walaupun sebenarnya Fang Chixia tidak mau, pada akhirnya ia tetap pergi sambil membawa kedua piring mereka. Ia langsung bergegas dan menambah pekerjaannya. Jika memang ini dapat merahasiakan pernikahan kami, aku tidak keberatan. Lagi pula, kami hanya menikah secara diam-diam, pikir Fang Chixia. Ia juga sebenarnya tidak ingin banyak orang tahu tentang pernikahan ini karena empat tahun kemudian mereka akan berpisah. Ia hanya bisa menghibur dirinya sendiri agar ia tetap semangat.