Chapter (32)
"Hmm, suhu tubuh nya sudah mulai menurun. Syukurlah..." Kata dokter Isal, yang sedikit mulai merasakan lega.
"Dokter Isal..." Ucap Andin lirih, ketika dia sudah membuka mata nya.
"Andin, kamu sudah sadar. Apa kamu baik - baik saja?" Tanya dokter Isal, dengan ekspresi wajah nya yang cemas.
"Aku, aku baik - baik saja dokter, memang nya aku kenapa dokter?" Jawab Andin, dan bertanya, karena tidak tahu.
Dokter Isal pun hanya terdiam, dia merasa sudah sedikit tenang.
"Nona, tadi suhu tubuh nona tinggi, nona juga terus mengigau, memanggil - manggil nama pak Dipta." Jawab suster itu yang memberitahu Andin.
"Ah, benarkah?" Tanya Andin yang menjadi malu.
"Ya, benar nona..." Jawab suster itu, yang memberitahu nya, dengan senyum.
Dokter Isal lalu menatap Andin dengan tajam. Andin yang menyadari nya menjadi merasa malu pada dokter Isal, dan dia juga tidak berani menatap dokter Isal yang sekarang.
