Chereads / How Meet You? / Chapter 6 - Bab 6 - Sona

Chapter 6 - Bab 6 - Sona

Saat dirumah sakit...

Valery berdiri depan mayat Sona yang sudah tertutup kain putih, hatinya sangat hancur dan Valery tidak mempercayai semua ini akan yang terjadi begitu cepat, baru kemarin dia kehilangan keperawanannya, sekarang dia kehilangan orang sangat dia sayangi. kenapa ujian datang padanya saat Valery telah melakukan hal bodoh! apakah ini semua balasan atas apa yang telah dia perbuat?

Valery hanya bisa terdiam dan mencoba menyakini bahwa semua ini adalah mimpi, tapi setelah kain itu terbuka dan memperlihatkan wajah Sona, tangisan yang dia tahan akhirnya keluar, Valery berlari mendekat Sona dan memegang tangan dan wajahnya .

"Tidak!! Sona bangun !! kamu tidak mungkin meninggalkan aku sendiriankan!! Sona kamu hanya tertidurkan?, kamu harus bangun Sona!!!!"

"Sona bangun jangan tinggalkan kakakmu, aku harus pergi kemana jika kamu meninggalkan aku sendirian? Sona!! " sekeras apapun Valery berteriak tidak akan membuat Sona terbangun ,

"Valery sudahlah jangan seperti ini Sona juga akan sedih jika kamu seperti ini, ayo bangun kita harus segera mengurus pemakanan Sona" Mei mencoba menenangkan Valery

"Mei, Sona tidak akan meninggalkan aku, dia bilang kita akan pergi berlibur setelah dia lulus nanti, Sona hanya tertidur" Valery terus memegang tangan Sona

Seorang suster datang lalu dia mendekati Valery dan bertanya "apakah kamu adalah Valery ?" seorang yang berada diruangan menatap suster itu

"Adikmu menitipkan surat sebelum dia meninggal" suster itu menyerahkan sebuah surat kepada Valery dan dengan ragu-ragu Valery membuka surat itu. sebelum Suster itu pergi dia menutup lagi wajah Sona

Sebelum membuka dia melihat Mei dan berkata "aku tidak ingin membaca Mei!"

"Valery kamu harus melihatnya, ini sangat berarti untuk Sona dan kamu juga pasti mengerti kenapa semua ini terjadi, ayo buka " Mei berusaha membujuk Valery

"Valery itu benar, kamu tidak bisa menghindar dari kenyataan ini, Sona sudah tiada dan kamu harus menyakininya itu" Suara Jeon Sean mengalihkan semua pandangan semua orang yang ada didalam ruangan.

"suster kamu bisa membawa Sona untuk dipersiapkan untuk dimakamkan" Sean memerintahkan para suster.

"Tidak kalian ingin membawa Sona kemana?" sebelum Valery mengejar Sona, dengan sigap Sean memegang Valery

"Tidak Tuan Sean lepaskan aku, aku ingin berada disamping Sona!!" Valery sudah tidak mengendalikan emosinya dan tubuhnya terlalu lemah hingga dia pingsan dalam pelukan Sean.

"Sona...."

~~~~~~~~

Upacara pemakaman Sona dilaksanakan hari itu juga,

Sean selalu berada disamping Valery, dia tidak pernah berhenti menangis dan terkadang dia akan mengamuk memarahi semua orang, sampai acara pemakaman selesai Valery masih tidak ingin meninggalkan Sona

"Sona kenapa kamu meninggalkan aku, sekarang aku harus berbuat apa? aku harus bagaimana sekarang aku sendirian Sona" Valery terus menatap makam Sona.

dan dari belakang Sean juga menatap makam Kekasihnya, hati Jeon Sean sangat hancur melihat orang yang dicintainya sudah pergi meninggalkan tanpa memberitahunya terlebih dulu, dia berusaha menutupi semua kesedihannya dan bukan waktu yang tepat baginya untuk memberitahunya juga.

"Valery ayo kita pulang, sepertinya akan turun hujan kamu tidak boleh seperti ini terus" Mei .

"Tidak aku ingin disini menemani Sona, dia akan kesepian" Valery seperti sudah kehilangan akal sehatnya . Sean memberi isyarat kepada Mei untuk meninggalkan Valery .

Duduk disamping Valery, Sean dengan sangat lembut dia menarik Valery untuk memeluknya "Valery jangan seperti ini, Sona sudah tenang disana bersama orang tuamu, dia tidak akan kesepian, biarkan dia melihatmu bahagia disana, jangan membuatnya bersedih karna keadaanmu Valery, Ayo kita pulang bukankah kamu ingin melihat surat dari Sona" Sean mencoba sebaik mungkin untuk membuat untuk Valery mau pulang dan juga berusaha sebaik mungkin menutupi bahwa dia tidak mengenal Sona.

"kemana aku akan pulang Tuan aku sudah tidak punya siapa-siapa didunia ini"

"kamu masih mempunyai aku Valery" Sean menarik Valery kedalam pelukannya dan mencium kepalanya, Sean sangat terluka melihat Valery seperti ini, dan juga terluka karna Sona.

'Sona apa yang akan aku lakukan dengan semua masalah ini?' ucap Sean dalam hatinya. Dia membawa Valery pulang ke apartemennya

******

Diperjalan pulang Valery tertidur sangat pulas sehingga sampai diapartemen Sean pun dia tidak terbangun. Sean mengendongnya membawanya kekamarnya dan menaruh Valery diranjangnya dengan sangat hati-hati takut membangunkan dia .

dan Valery terbangun pada saat malam hari, dia melihat surat Sona yang berada diatas meja, Valery mengambilnya dan menyakini dirinya untuk membacanya .

[ Dear kakakku ]

Untuk terakhir kalinya aku ingin meminta sesuatu padamu kakak, tolong jangan bersedih jika aku nanti pergi, sejujurnya aku sangat mengkhawatirkanmu daripada khawatir pada diriku sendiri, aku sayang menyayangimu kakak, tolong jangan bersedih dengan kepergianku dan berbahagialah, aku sangat bahagia sekarang karna aku bisa bersama ibu dan ayah, kami akan menunggumu disana. jadi jalani hidupmu dengan baik, temuilah seseorang yang benar-benar mencintaimu dan menikahlah dengan orang yang kamu cintai juga.

dan tolong jangan membenciku kakak, aku ingin jujur padamu sebenarnya aku sedang hamil usia sudah 2 minggu, aku tidak berfikir akan bisa menceritakannya setelah aku mati, pada saat itu aku sedang berjalan menuju kerumah dan aku bertemu seorang laki-laki dia sedang mabuk, dia menarikku dan membawaku pergi, aku sudah mencoba untuk melarikan diri tapi aku tidak bisa sampai dia membawaku ke apartemennya dan dia memperkosaku disana, saat itu dia mengira aku adalah mantannya kekasihnya yang pergi meninggalkan bersama lelaki lain, dia terlalu mabuk hingga tidak bisa mengendalikan dirinya dan tidak bisa membedakan orang.

setelah kejadian itu aku dan dia jadi sering bertemu kami menjalani hubungan pacaran, dia sangat baik padaku tapi aku tidak bisa mencintainya, dia juga ingn menikahiku kakak tapi aku tidak tahu harus bagaimana?, ketika aku tahu aku hamil aku merasa sangat bersalah padamu kakak, dia sudah memaksaku untuk memberitahumu dan kita akan menikah, tapi aku terlalu takut hingga memutuskankan untuk bunuh diri, kecelakan itu terjadi atas dasar keinginanku kakak dan tolong jangan mencarinya kakak, dia adalah orang yang sangat baik"

[Song Sona]

Setelah membaca surat ini Valery merasa sangat gagal menjadi seorang kakak yang tidak bisa menjaga Adiknya dan membuatnya menanggungnya masalah sendirian .

"Sona kenapa kamu tidak pernah bercerita padaku, kamu malah menyembunyikannya sendirian berpura-pura bahagia didepanku tapi sebenarnya kamu sangat menderita, aku yang seharusnya minta maaf padamu bukan dirimu" Valery memeluk surat itu, sudah tidak tahu berapa kali Valery menangis hari ini,

"Valery kamu menangis lagi" Sean yang sedang berjalan melewati kamarnya untuk melihat Valery apa disudah terbangun apa belum? Tapi dia malah melihat Valery menangis

" ..... " melihat Tuan itu Valery baru menyadari bahwa dirinya bukan berada dirumahnya.

"Apa kamu bersedih karna surat itu?" Sean berjalan mendekati Valery dan dia duduk disamping Valery. mengambil surat itu Sean membaca surat itu.

"....." saat membaca surat itu Sean sangat terkejut dan sebelum dia menemui Valery, Sean juga habis membaca surat yang Sona berikan padanya.

Sean menatap Valery dan bertanya "Jika suatu saat nanti kamu menemukan siapa kekasih Sona apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku.. mungkin akan membencinya, jika dia orang terdekatku tapi jika bukan orang terdekat aku akan membiarkannya pergi, karena Sona sendiri yang memintaku untuk tidak menganggunya"

ucapan itu langsung membuat Sean terdiam dan mengurungkan niatnya untuk mengatakan semua. Sean hanya bisa menarik Valery dan pelukannya