– If the Gamers get cheats that don't violate the rules –
" "Haaaaah--!!" "
" "Hah... hah...." "
Kerajaan Rinea – ruangan no.6 Game『Snake and Ladder』.
Setelah keluar dari ruangan no.5, tiga orang mengambil satu napas lega yang intens. Paru-paru mereka bergantian cepat antara tahap inspirasi dan ekspirasi.
-- K-kau bercanda kan—
Di bawah alam sadarnya, Shion berpikir.
"Bagaimana bisa ular tangga.... jadi Game sebusuk ini, hah...!? Hah..."
"... Leader, aku merasa seperti.... hua***"
"Tunggu Ruri—itu hampir kena!! Hampir saja kena!!"
"Maaf... tapi... ahh—hua***"
Karena bermain sambil berpegangan tangan, Shion dan Ruri tak punya pilihan selain terus berdekatan—bahkan saat Ruri mulai merasa mual dan isi lambungnya dipaksa keluar dari mulut.
"K-kalian berdua.... k-kenapa aku harus melakukan ini—!?"
- Ruangan no.1 bisa dikatakan sebagai save area, tapi pintu ruangan no.2 terbuka bersamaan dengan ruangan no.1, di mana sevolume penuh air yang mengisi ruangan no. 2 membludak keluar melewati pintu pertama saat itu terbuka.
Penyihir host team Zadkiel menciptakan barrier sihir yang melindungi dirinya dan Altina dari amukan gelombang air, sedangkan penyihir player team Emi-V yang membeku terkejut hanya bisa menunggu sampai ombaknya berhenti.
- Ruangan no.3 tidak diisi dengan apa pun yang spesial, tapi suhunya sangat dingin sampai gunung everest sendiri akan merasa malu karena kekalahan telak. Uap dingin akan keluar saat pintunya terbuka dan sisa air di ruangan sebelumnya berubah menjadi dingin.
- Selanjutnya adalah ruangan berkabut yang terdiri dari 22 pintu, yang mana, ke-21 di antaranya terhubung langsung dengan pintu keluar(langit bebas) yang berarti pintu kematian
- Ruangan berlumpur yang menjatuhkanmu ke langit saat menginjaknya, dan ruangan tanpa udara yang dihubungkan dengan teleporter daripada pintu.
Melewati semua itu, ether Emi-V berkurang secara signifikan karena penggunaan sihir berlebihan. Tanpanya, Shion, Ruri, dan Akira mungkin tidak bisa melewati ruangan berikutnya.
Itulah yang menyebabkan, mengesampingkan Shion dan Ruri gadis dalam pakaian beruang ini menjadi yang paling kelelahan dibanding orang lain.
Tapi, ada satu orang di antara mereka yang masih berdiri seakan kata 'lelah secara fisik' cuma mitologi dalam kamusnya.
"Membandingkannya dengan ruangan dua sampai lima ini terlihat seperti—'save area', kalian tahu? Bersemangatlah sedikit."
- Akira telah mengkorfirmasi bahwa tak ada keanehan di ruangan no.6 selain lantainya yang dilapisi dengan semacam oil. Udara masih bisa dihirup dan suhu masih baik-baik saja untuk istirahat, itu cukup untuk membuat—Shion dan Ruri yang kelelahan berbaring sambil menutup mata.
"Tunggu, Shion-san, Ruri-san!?"
"Hah, dasar lemah~"
"......"
"J-jangan hina aku dan Ruri dengan tatapan itu! Kalau aku atau Ruri membuka pintu ke dunia lain karena kelelahan, bagaimana kau akan membangunkan kami!?"
『 Sepertinya tim player kehabisan tenaga untuk melanjutkan permainan! Penampilan luar biasa di pelemparan dadu akhirnya ditutup dengan kehabisan tenaga!? Saatnya menyerah, gahaha! Ini adalah kemenangan untuk Altina-chan~! 』
Sorakan terdengar seperti kemenangan telah diputuskan. Tapi di ibukota ada sebagian orang—tidak, 70 persen.... atau mungkin sampai 80 persen orang berdoa untuk kemenangan keempat player.
"Jangan sampai kalah~!"
"Kalian akan menang, kan~!?"
"To-tolong bebaskan para werebeast~!!"
Tidak hanya werebeast, tapi juga mereka yang bersimpati pada perbudakan tidak adil ini—suara-suara mereka, mulai mencapai Emi-V, Shion, Ruri, Akira, bahkan Altina dan Zadkiel.
Itu memberikan tiga orang tenaga virtual tak terbatas..... dan sikap mereka, seketika berubah—
"Benar juga, seharusnya ada tangga di ruangan ini."
"Leader, itu ada di sana."
"Itu yah, aku akan pergi mengeceknya."
Em-V pergi ke sisi kiri ruangan di mana sebuah tangga terlihat. Sayangnya dampak dari dukungan itu terlalu kuat sampai dia tidak menyadari fakta bahwa—
-- Ruangan ini berbeda dengan sebelumnya.
Melihatnya begitu, Shion memanggil Emi-V dari kejauhan.
"Huh?"
Emi-V menoleh karena panggilan Shion. Pada saat itu juga kaki kirinya memijak sesuatu yang tidak ada-----Udara, langit biru dan penampakan Rinea di balik awan terlihat di bawah kakinya.
Ia berbalik karena kaget yang membuatnya terpeleset oleh semacam oil.
Shion dan Ruri memanggilnya.
*Shash!
Sedangkan Akira, yang juga menyadari hal yang sama melemparkan sebuah tombak pendek keabuan.
Tombak pendek keabuan menembus kostum beruang Emi-V sebelum itu menancap di atas lantai, sebuah keberuntungan bahwa Emi-V sempat memakai tombak Akira sebagai pegangan sebelum terjatuh.
----Skill Akira untuk menyimpan item, «Storage».
Sama seperti FN57, S&W .357 Magnum dan CheyTac M200 Intervention, tombak yang menyelamatkan nyawa Emi-V adalah salah satu dari ribuan item yang dia simpan.
"Te-terima kasih..."
"Harusnya 'maaf', kau bego."
Setelah menarik tubuh Emi-V, Akira menjitaknya lumayan keras.
『 Apa yang terjadi~ ☆(?) Peserta dari player team, Emi-V, hampir saja terjatuh! Mungkinkah seorang dari kalian(penonton) akan menangkapnya jika ia jatuh~ ☆? 』
Tepat beberapa meter di ruangan no. 6 sebelum tangga yang ada di dinding sebelah kiri terdapat sebuah 「jurang pasti mati」 .
Dalam «Betting Game» yang diciptakan oleh hak «Game Creator», membuat jurang memang tidak menyalahi aturan dan juga bukan sebuah kecurangan—itulah kenapa Shion sendiri yang memberikan hak itu pada musuh tidak menyampaikan protes apa pun. Tapi hanya sebelum....
"Leader, ada yang aneh dengan tangganya.... Akira, tolong pukul itu dengan tombakmu—tidak, sentuh saja pelan-pelan."
Ruri memiliki kemampuan analisis terbaik dalam sejarah 7x10^6 tahun umat manusia; Shion dan Akira yang mempercayai hal itu mengangguk dengan yakin. Dan tanpa keraguan apa pun, Akira mengikuti perintah Ruri. Hasilnya adalah tangga yang menghubungkan ruangan no.6 dan ruangan no.14—
—Seketika hancur.
Urat muncul di kepala Akira saat dia memprotes ke arah monitor.
"Orang tua, apa maksudnya ini!?"
『 Eh? Aku belum bilang? Game ini dimainkan secara realistis, jadi sudah jelas kalau tangga bisa dihancurkan juga, ya kan? Apanya yang salah? 』
Ekspresi Zarius menyiratkan 'kenapa kau masih bertanya?' saat mengatakan itu.
"Hah? Ada di mana logikamu!? Mana bisa kami menyelesaikan Game ini jika tangganya hancur!"
『 Kuu~bii~lang~ kalau Game ini dimainkan secara realistis. Peraturan memang menyatakan jika ada tangga dan ular, tapi di sana tidak ditulis 'pemain harus naik saat ada tangga', kan? Okeey~ berikutnya adalah giliran Altina-chan! 』
Mengabaikan para Humanless dengan sengaja, monitor beralih menampilkan sisi Altina dan Zadkiel.
"Ayo kita tunjukan pada mereka, Altina-sama—tentang siapa yang seharusnya memenangkan Game."
"Ya."
Altina berkata dengan senyum di bibirnya, tapi Zadkiel tahu itu tidak lebih dari 'palsu'. Saat Zadkiel merasakan pahit di dadanya setelah memikirkan ini—
Dadu dilemparkan. Lalu-----jatuh di angka tiga.
Sayap putih dan emas dibentangkan. Dan...
*Zash~!
Mereka terbang melewati ruang pertama dan kedua yang telah kosong, menggunakan sihir barrier Zadkiel dan melewati ruang ke-3 dengan mudah, kemudian sampai di ruangan ke-4.
Zadkiel menyingkirkan semua kabut dengan sihir angin, menampilkan ke-22 pintu, dan—daripada mencari satu-satunya pintu yang asli Zadkiel menunjuk ke atap.
"Altina-sama, ada lubang ular di sebelah sana."
Sementara dirinya merasa takjub, suara Akira datang dari semacam speaker di pojok ruangan.
『 Tunggu, ada apa dengan lubang ular----? 』
Lubang ular adalah lubang yang dilewati oleh ular untuk terhubung dengan ruangan lain.
Dalam sebuah permainan ular tangga, tidak peduli apa pun peraturannya ular tidak bisa menjatuhkan pemain yang ada di lantai terdasar. Hampir semua orang memahami logika sederhana ini. Tapi—
"Nah, lihat saja."
Zadkiel dengan bangga membusungkan dadanya, sedangkan Altina bersiap-siap di samping Zadkiel. Dan lalu-----Satu detik berikutnya—
Sayap putih dan emas dibentangkan. Mereka terbang melewati angin.... melewati—lubang ular.
Semua orang melihat sekali lagi, saat........
"Kita sampai di ruangan ke-35, Altina-sama."
... Sebuah kecurangan tidak menyalahi aturan permainan.