Chereads / Retaknya Sayap Merpati / Chapter 33 - Kebun Tomat dan Cabai

Chapter 33 - Kebun Tomat dan Cabai

Saat Surya sudah berada di depan ladang kebunnya, Surya dapat melihat ada banyak pekerja yang sudah membantu memanen hasil kebun cabai dan tomat di pagi hari ini. mungkin ada sekitar 10 orang yang datang membantu.

Laki laki berumur 30 tahunan tersenyum saat melihat Surya datang ke kebun, dia menghampiri Surya dan menepuk pelan bahunya.

"Surya, senang rasanya kamu mau ke kebun". Surya yang menengok ke belakang dan melihat siapa yang datang, hanya bisa tersenyum dan menepuk balik pundaknya.

"Iya Mas, kebetulan tadi Lina memberitahu. katanya hari ada panen dan pak kades mau beli banyak untuk acara, dimana pak kadesnya?". tanay Surya kepada Jojo, orang kepercayaan untuk mengurus kebun selama Surya tinggal di Jakarta.

"Kebetulan pak kades lagi lihat lihat tomat Mas, ayo mari saya antar. sudah lama ya mas Surya tidak kemari, sudah sukses di kota. jadi kebun disini jarang dilihat". Jojo sengaja membuka pembicaraan karena sudah lama rasanya tidak bercengkrama dengan Surya. Surya tersenyum beberapa kali saat para pekerja menegur ramah.

"Saya kemari karena ingin menekuni usaha kebun disini, saya cukup bosan dengan pekerjaan di kota Mas Jojo. jadi Mas Jojo jangan kesal ya jika setelah ini saya akan sering datang dan mengomentari pekerjaan Mas Jojo". kata Surya bercanda.

"Ah mas Surya bisa saja, Saya senang jika mas Surya mau menekuni kebun milik almarhum bapak Mas Surya, saya sebagai orang yang dipercayai akhirnya bisa melihat Mas Surya mempunyai niat baik itu". Surya menganggukkan kepalanya saat mendengar pujian dari Jojo. memang sudah lama rasanya Surya tidak melihat kebun ini, salah satu kebun peninggalan ayahnya yang sudah lama meninggal dunia. Surya bukanya tidak ingin berkunjung, tapi disetiap melihat sisi kebun. Surya dapat melihat masa lalu yang sangat indah bersama kedua orangtuanya.

"Terimakasih ya Mas Jojo, Mas Jojo mau dengan sabar membantu saya dan amanah dalam menjalankan perkebunan ini. ya walaupun memang kebun ini tidak besar, setidaknya bisa membantu warga untuk mengisi berasa dirumahnya. saya ingin sekali membuka suatu usaha besar untuk membantu warga disini, agar warga juga sejahtera dan saya mendapatkan nikmat dengan melihat kebahagiaan mereka". Ucapan Surya terdengar tulus di telinga Lina, ya sedari tadi Lina mengikuti Mas Jojo dan Mas Surya dari belakang mereka. Lina sengaja tidak bersuara, agar tidak mengganggu pembicaraan serius mereka.

"Saya yang harusnya berterimakasih Mas Surya, berkat Mas Surya. anak anak saya bisa bersekolah dengan pakaian bagus dan punya uang saku, doakan saja panjang umur ya Mas, jadi saya bisa terus membantu Mas Surya".

"Aminn Mas Jojo, saya berdoa yang terbaik untuk kita semua". Mas Jojo tersenyum senang mendengar perkataan Mas Surya, mereka berjalan ke arah kebun tomat Yang sedang dipanen. disana terlihat laki laki yang berumur 40 tahunan, sedang tersenyum dengan beberapa pekerja dan mencicipi Tomat segar yang sedang dipetik.

"Pak kades". ucap Mas Jojo tersenyum sembari menghampiri beliau.

"Wah Ada Surya ternyata disini, apa kabar kamu?". tanya pak kades yang melihat wajah Surya di kebun tomat.

"Assalamualaikum Pak kades, kabar saya baik pak. bapak sendiri bagaimana kabarnya?". Surya mencium tangan pak kades dengan hormat, pak kades ini sudah seperti orangtua bagi Surya. beliau adalah salah satu teman akrab almarhum bapaknya dulu.

"Walaikumsallam Nak, kabar bapak baik Nak. sudah lama bapak tidak melihatmu, kabarnya kamu waktu itu kemari tapi tidak sempat berkeliling desa ya? buru buru sekali anak kota satu ini, tidak rindu bercengkrama dengan laki laki tua ini ya?". ujar pak kades sembari mengeluarkan lelucon yang bisa menghangatkan pembicaraan.

"Kebetulan waktu berkunjung itu saya mengatarkan saudara berlibur pak, jadi tidak enak rasanya jika saya tinggal berkeliling desa. saya rindu sekali pak dengan pak kades apalagi teh mawar buatan ibu, rasanya sudah lama kita tidak bercengkrama". jawab Surya sopan, menampilkan senyum semanis mungkin di suasana yang hangat ini.

"Bagaimana kalau kita kerumahku saja? aku sudah melihat-lihat tomat dan cabai di kebunmu, Jojo ini sangat hebat dalam mengelolanya. semua cabai dan tomat subur dan segar, saya bahkan tidak mau memilih, karena tidak perlu dipilih semua kwalitas sudah bagus". puji pak kades yang diangguki Jojo dengan sopan.

"Pak kades berlebihan, saya merasa tinggi nanti". Jojo berucap sambil tertawa dan diikuti tawa lain dari pak kades.

"Terimakasih pak, Jojo memang orang yang dapat dipercaya. rasanya kebun ini mau saya berikan saja pada dia". kata Surya meledek Jojo lagi.

"Aku tidak mau, ini kebunmu. aku lebih suka mengurus saja daripada memilikinya". kata Jojo yang tiba tiba cemberut.

"Lihat kan pak, bagaimana bisa seseorang menolak diberi kebun segar seperti ini, hanya Jojo saja yang berbeda",. ucapan Surya membuat semua disana tertawa senang, bahkan para pekerja yang mendengar itu juga ikut tertawa. lucu dengan wajah Jojo yang benar benar tidak ingin diberi kebun milik Surya.

"Memangnya kamu kenapa tidak mau diberi kebun ini Jo?". tanya pak kades penasaran.

"orangtua Mas Surya itu sudah seperti orangtua saya pak, dulu saat saya sekolah. saya sering diberi uang saku, bahkan pakaian sekolah saya selalu dibelikan. jadi saya berjanji akan mengabdi pada mereka dan keturunannya, semua kebaikan orangtua Mas Surya selalu saya ingat sampai sekarang, saya bekerja dengan menjaga amanah tidak ingin diberikan kebun ini sama sekali. jika saya mendapatkan kebun ini, lalu bagaimana janji saya untuk mengabdi? tidak ada hal yang bisa saya lakukan lagi untuk membantu Mas Surya". jawab Jojo dengan jujur, semua yang mendengar tersenyum sendu. bangga akan kebaikan hati Jojo yang benar benar tulus.

"Subhanallah Mas Jojo, jarang ada orang yang kebaikan hatinya seperti Mas Jojo. Tidak lupa pada kulitnya, semoga saja Mas Jojo selalu sehat ya". kata Surya tulus.

"Iya Mas, Saya senang jika bisa berguna bagi Mas Surya". Jojo tersenyum malu malu, walaupun dia sudah lebih tua dari Surya. tapi sikap sopan santunnya tidak pernah hilang.

"Yasudah kalau begitu Mas Jojo, saya beli 20 kilo tomat dan 20 kilo cabai ya. nanti langsung antarkan ke kantor kepala desa saja". kata Pak kades.

"Siap pak laksanakan". kata Jojo semangat.

"Ayo Surya, mampir kerumah saya. jalan kaki saja ya, udara pagi bagus untuk kesehatan laki laki tua seperti saya". pak kades tertawa dan mengajak Surya berjalan dengan memegang bahunya. "Mari semua". ujar pak kades berjalan meninggalkan kebun tomat.

"Mari",. kata Surya melanjutkan ucapan pak kades kepada pekerja yang mereka lewati.