Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 7 - Secret admirer

Chapter 7 - Secret admirer

Kimi pagi ini telah selesai mandi, dia telah memiliki janji dengan adelia yang menjadi teman dekat hanna tubuh yang dipinjamnya saat ini.

"Aku lihat pakaian milikmu ya... " kimi tampak memandangi pakaian yang berjajar rapi di hadapannya.

"Pertama aku tahu kamu adalah wanita yang simpel, tidak terlalu memikirkan penampilanmu " kimi mengeluarkan semua pakaian milik hanna dari dalam lemarinya.

"Semuanya hanya kemeja dan kaos saja! " dia terlihat memikirkan sesuatu untuk penunjang penampilannya hari ini, dia harus bisa memastikan terlebih dahulu jika akan enak dipandang ketika akan membuat suatu usaha. Itulah mengapa dia selalu menomor satukan penampilan, karena indera penglihatan adalah yang berperan sangat besar di pikiran seseorang.

Dia mengambil satu kaos polos berlengan pendek berwarna putih dan kemeja kotak berwarna merah maroon, dan celana jeans yang menurutnya sangat sesuai dengan karakter hanna.

"Taraaa " dia bercermin dengan tubuh hanna yang dipinjamnya, memutarkan tubuhnya melihat keserasian pakaian yang dipadu padankannya.

"Wajahnya lebih cantik jika dibiarkan natural seperti ini " kimi lalu mendekatkan wajahnya ke cermin dan tersenyum, "aku pakaikan pewarna bibir sedikit saja "

"Ingat, dia hanya seorang mahasiswa bukan model di tempatmu bekerja! " lalu suara G.A muncul ketika kimi hendak memoleskan lipstick di bibir hanna.

"Jangan membuatnya menjadi orang yang dipermalukan, nona sombong "

"Aku tidak merubahnya banyak " kimi membela diri, "dia itu wanita, dia berhak mendapat pengakuan dari orang di sekelilingnya bahwa dia cantik "

"Dan kamu ingat, cantik itu bukan hanya dilihat dari fisik saja " G.A memberitahukan hal yang terpenting pada kimi.

"Iya aku tahu tuan paling sempurna! " cetus kimi dengan mata yang terbelalak, "aku cuma mau membuat hanna seperti orang hidup saja, dia terlihat pucat jika tidak memakai lipstik . Kamu kan laki-laki jadi mana tahu apa yang dibutuhkan seorang wanita, jadi tidak usah cerewet! "

"Ini masih pagi, jadi jangan buat pagiku suram hanya karena selalu beradu argumen denganmu. Aku tidak tahu apa salahku sampai setiap yang aku lakukan sepertinya selalu salah " kimi menjauh dari cermin dan mengambil tas serta ikat rambut yang tergeletak di atas meja belajarnya, dia sudah cukup dibuat G.A terkesal pagi ini dan jangan sampai membuat konsentrasinya hilang ketika di kampus hanna.

Dia terduduk di depan teras rumahnya menunggu sosok bernama adelia itu datang dan menceritakan padanya tentang hanna. Setelah begitu lama menunggunya munculah seseorang dengan sepeda motor matic miliknya berhenti tepat di depan rumah hanna, dia masih menggunakan helmnya ketika menghampiri kimi.

"Kenapa malah bengong " ucapnya pada kimi, diapun membuka helm yang dipakainya. berdiri sosok berbadan tinggi dan kurus dengan rambut ikalnya yang tergerai sepinggang dan wajah lucu dengan warna kulit sawo matang itu tersenyum ke arah kimi.

"KIta harus segera membuat contekan supaya bisa mendapatkan nila bagus di pretest kali ini " lagi-lagi dia berucap, tapi kali ini dia menarik tangan kimi dan memberikannya sebuah helm untuk dipakainya dan memerintahkannya untuk duduk di belakangnya.

Kimi mengikut saja, karena pertama dia sedang berhemat untuk mendapatkan tumpangan gratis ketika ke kampus dan yang kedua ada yang ingin dia tanyakan pada wanita bernama adelia itu.

"Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan " ucapan kimi setengah berteriak ketika mereka masih berada di perjalanan menuju ke kampus.

"Kesepakatan apa? "

"Kesepakatan kalau aku bisa membuatmu mendapatkan nilai test kali ini dengan baik dan lulus " jawab kimi, dia berharap adelia adalah orang pertama yang menjadi pelanggannya yang pertama.

Lalu tawa adelia muncul menanggapi tawaran sahabatnya itu, "ternyata kamu memang benar-benar telah hilang ingatan karena terbentur pintu parkir, kamu lupa bahwa kita ini adalah satu nasib yang tidak pernah memiliiki nilai bagus di kelas kita "

"Tapi tidak apa-apa " sambung adelia, "selama kita masih punya semangat kita pasti bisa lulus, nilai di kertas itu hanya sebuah pemanis ijasah kita yang sebenarnya harus ada pada kita adalah kesiapan dan kekreatifan kita "

"Wow, kenapa aku merasa ucapannya adalah sebuah hiburan untuk seseorang yang paling buruk di kelas! " cetus kimi dalam hatinya, tidak ada yang salah pada ucapannya hanya saja sedikit janggal menurutnya yang adalah seorang yang memiliki banyak prestasi.

Menurutnya, tidaklah seseorang itu menjadi kreatif jika dia tidak mempelajari sesuatu terlebih dulu, sepertinya hanna terus mengalami kegagalan ujian yang terus menerus karena bersama dengan teman seperti ini sama-sama tidak memiliki keinginan untuk belajar dan bukan hanya mengejar dosen tampan dan keren saja. Sepertinya mereka harus tahu bahwa hidup itu bukan hanya dengan dengan pasangan keren dan tampan saja.

"Kalau aku benar-benar bisa membuatmu mendapatkan nilai bagus pada test kali ini, apa yang akan kamu berikan untukku? " kimi kembali membuat kesepakatan dengan sahabat hanna ketika mereka telah sampai di area kampus.

Lagi-lagi adelia tertawa tidak percaya, "baiklah kalau memang bisa, aku traktir makan siang selama satu bulan dan tumpangan gratis untuk pulang dan pergi ke kampus "

Kimi sedikit berpikir, dan senyuman terlihat di wajahnya. Mungkin ini adalah cara pertamanya untuk bertahan hidup ketika dia berada di titik yang sangat rendah, yaitu tidak memiliki apa-apa. Membuat sesuatu yang kecil pun begitu berharga di matanya, dan membuatnya sedikit malu karena selama ini telah begitu menyombongkan apa yang sudah didapatnya pada semua orang di sekitarnya.

Mereka berdua berjalah menuju ke dalam area kampus, kimi harus mengikuti dan mengingat dimana kelas mereka.

Matanya terhenti ketika melihat sebuah papan pengumuman di dinding samping kelas.

"Wah, mereka semua tidak ada satu pun yang mendapatkan nilai bagus " ucap kimi memandangi nilai-nilai yang berjajar rapi di kertas yang ditempelkan. Di kertas tersebut tertulis tanggal ujian tiga minggu yang lalu.

"Dan hanna yang mendapat nilai paling rendah? " kimi menutup wajahnya, terlebih ketika dia melihat kertas yang selanjutnya. Hanna benar-benar menakjubkan baginya, sepertinya dia kuliah untuk sebuah formalitas saja mengikuti keinginan orang tuanya. Semua nilai yang di dapatkannya bahkan sama sekali kurang dari cukup, dan itu adalah nilai yang buruk menurut kimi.

"Kamu tidak marah melihat hiro bersama junior kita " sikut adelia ketika kimi begitu fokus pada rasa malu akibat nilai hanna yang dilihatnya.

"Hiro? " kimi sedikit mengingat nama yang di ucapkan adelia, setelah beberapa detik diapun teringat nama yang tertulis di buku harian hanna yang dia lihat semalam.

"Beritahu aku yang mana hiro? " kimi celingak-celinguk memandangi semua laki-laki yang berada di sekitarnya.

Adelia mengernyit satu telapak tangannya dia simpan di dahi kimi, "kamu beneran sakit? ternyata memang benar kamu itu hilang ingatan karena terbentur pintu parkir! "

"Aku kan sudah bilang, kamu pasti tahu aku tidak pernah berbohong " kimi berusaha meyakinkan adelia, dia harus menunjukan sosok bernama hiro. Agar dia tahu laki-laki yang harus bertanggung jawab pada hanna karena sudah membuatnya hamil.

"Dimana hiro? " tanya kimi.

"Di depanmu " adelia berbisik ke telinga kimi.

Kimi dengan menggunakan kedua mata hanna memandangi laki-laki yang ditunjukan oleh adelia, tubuhnya terlihat kekar dengan kaos yang dipakainya begitu memperlihatkan sixpack yang dimiliknya. Kulitnya seperti memperlihatkan perpaduan kopi dan susu yang pas, rambutnya tidak terlihat oleh kimi karena laki-laki itu memakai topi yang bewarna senada dengan kaos yang dipakainya. Dan matanya yang bulat sempurna dengan pandangan playboynya ditambah dengan senyumannya menambah sempurna penampilannya.

"Hanna, aku tahu kita memang harus memiliki standar untuk seorang pasangan, tapi janganlah membuat dirimu sendiri sakit hati dengan menyukai laki-laki sempurna seperti itu! " kimi berucap dalam hatinya, "bisakah kamu mencari yang sesuai dengan level kita saja? yang standar dan biasa-biasa saja, sehingga kita tidak perlu merasakan sakit hati sebelum memiliki "

"Bukankah wanita menyukai laki-laki seperti dia? " tetiba suara G.A muncul.

Sampai saat inipun laki-laki yang menjadi pemandunya itu tidak menampakkan diri, hanya suaranya saja yang terdengar.

"Dia sempurna dan dia idola, akan jadi kebanggaan jika ada wanita yang bisa menjadi kekasihnya " lagi-lagi G.A memprovokasi kimi, dia sengaja ingin membuatnya marah.

"Sepertinya hanna sudah menjadi pengagum rahasianya "

Kimi mengernyit, "aku bukan tipe orang yang mendahulukan kepopuleran, tapi lebih senang melihat apa yang dibawanya itu sudah cukup! "

"Cukup ketika dia membawa mobil mewah, cukup dengan rumah berlantai dua dan cukup dengan deposito yang dia punya " sindiran G.A yang dilontarkan pada kimi memunculkan tawa keras yang tentu saja hanya ada dalam hatinya, orang disekitarnya tidak akan menyadarinya.

"Benar " kimi mengakuinya.

"Matrealistis yang terselubung! " cetus G.A, "berpura-pura menerima apa adanya, tapi setelah dia tidak bisa hidup tanpamu barulah kamu menanyakan adanya apa! "

Kimi lagi-lagi tertawa dengan sindiran G.A padanya, dia hanya akan menerimanya saja karena itu memang benar kenyataannya. Dia tidak akan pernah mau dibawa dalam kesusahan, jika seperti itu lebih baik dia memutuskan untuk sendiri daripada harus membawa seseorang menderita bersamanya.

"Hey, malah melamun! " cetus adelia, "kamu tidak usah sedih, dia itu laki-laki kurang ajar. Tahu kamu menyukainya malah sengaja mesra seperti itu dengan kekasih barunya! "

"Sedih? " kimi berkata dengan tawanya.

Dia lalu menoleh ke arah adelia, "sekarang ini dia bukan tipe hanna, ada yang lebih penting daripada memikirkan seorang laki-laki! "

Adelia menganga dengan ucapan sahabatnya kali ini, ternyata benturan itu memang telah membuat pikiran hanna berubah.

"Sekarang ini yang terpenting adalah mencari uang untuk hidup " lagi-lagi dia berucap seraya melangkahkan kakinya, dia sengaja berjalan tepat di depan laki-laki pujaan hanna itu dengan tatapan lurusnya ke arah lain seolah-olah dia ingin menunjukan bahwa sekarang ini dia tidak menarik lagi dimata hanna.

Hanna yang sekarang ini adalah hanna yang baru, yang berpikiran luas dan pekerja keras dan juga mencintai uang...