Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 2 - Reason

Chapter 2 - Reason

"Kamu bisa menjadi manusia kembali, tapi untuk sekarang tidak dapat kembali kedalam tubuhmu " G.A memberikan sedikit penjelasan awal pada kimiko.

"Namamu terlalu panjang, jadi aku aku panggil saja kimi,,, Miko,,, Kim,,, atau Iko? "

Wanita itu mengerutkan dahinya, "Kimi saja itu lebih baik dan indah di dengar! "

G.A terlihat melengkungkan bibirnya membentuk senyum, "baik Kimi, aku akan membantumu mencarikan tubuh yang cocok untukmu! "

"Ikut aku " dia lalu melangkahkan kakinya lebih dulu.

Kimi tersenang dengan kesempatan yang akan didapatnya kali ini, dia mencoba mengimbangi langkah G.A dari belakang.

"Tolong Carikan aku sosok yang pintar, cantik, dan muda dan yang pasti harus anak dari keluarga baik-baik.. "

Kata-katanya terhenti ketika G.A tiba-tiba berhenti membuat tubuhnya ditabrak oleh Kimi dari arah belakang.

Mata G.A dengan tajamnya menatap ke arah Kimi, "sekali lagi aku mendengarkan kebawelan kamu, aku pastikan kamu tidak dapat kesempatan ini! "

"Iya, maaf " kimi memasang wajah memelas meminta belas kasihan dari laki-laki dihadapannya itu.

G.A kembali melanjutkan langkahnya diikuti oleh langkah Kimi.

"Tapi G.A, bukankah kamu punya kekuatan? kenapa kita harus berjalan seperti ini? "

G.A tidak menghiraukannya dia terus berjalan dengan diikuti langkah Kimi yang terseret-seret karena mengimbangi langkahnya.

Laki-laki itu tersenyum puas sambil menoleh ke arah Kimi, dia memetikkan dua jarinya. Dalam sekejap mereka menghilang dari peredaran.

"Wah, beneran sakti! " cetus Kimi ketika mereka sampai disuatu tempat, "eh, inikan.. "

Dia sedikit mengingat tempat yang didatanginya kali ini, sebuah tempat yang sangat dia kenali.

Sebuah ruangan kecil yang penuh dengan desain di sampingnya dan kertas-kertas yang masih berantakan setelah beberapa jam yang lalu dia tinggalkan.

"kamu sengaja ingin membuatku bersedihkan? " tanya kimi pada G.A yang berdiri di belakangnya dengan sikap cool dan seolah-olah dia tahu semua perasaan yang dirasakan kimi kali ini.

"Aku wanita yang selalu berusaha mandiri " ucapnya, "aku tidak ingin menggantungkan hidupku pada orang lain, dan aku tipe orang yanng tidak percaya pada orang lain "

G.A tersenyum tipis mendengarkan semua pengakuan kimi, "lalu bagaimana dengan pasanganmu? "

Kimi tertawa kecil, "aku sudah bilang aku wanita mandiri, aku tidak suka bermanja-manja pada seorang laki-laki. biarpun badanku kecil tapi aku bisa mengangkat galon, gas dan jika terjadi sesuatu di rumahku aku bisa mengatasinya sendiri "

"Itu karena kamu melihat ibumu dulu melakukan semuanya sendiri " tebak G.A, "ibumu seorang wanita yang ditelantarkan oleh ayahmu, kamu melihatnya melakukan semuanya seorang diri. Dan itu yang membuat kamu berpikiran hal yang sama dengan ibumu, tapi sebenarnya ibumu tidak menginginkan itu darimu "

Kimi terdiam sejenak lalu senyumnya muncul, "aku hampir lupa kamu sudah mengetahui semuanya tentang aku... "

"Apa kamu tahu alasan ayahmu meninggalkan ibumu? " tanya G.A

Kimi menggelengkan kepalanya, dia sebenarnya tidak ingin mengetahuinnya tapi mungkin untuk saat ini dia harus mendengarkan jawaban pemandunya itu.

"Itu karena ibumu wanita yang tidak mempunyai rasa syukur " jawabnya, "dia telah mendapatkan semuanya dari ayahmu, tapi dia hilang kendali karena cinta di masa lalunya. Ada penghianatan yang ibumu lakukan dan itu tidak dapat termaafkan oleh ayahmu "

"Dan.. dia itu sama sepertimu, tidak inngin memperlihatkan kelemahannya pada siapapun. Tetapi dia telah menyesalinya, itulah yang membuat dia tidak kembali pada orang yang membuatnya lupa pada pasangannya "

Kimi terduduk di kursi kesayangannya, "wow, kamu memang benar-benar tahu semuanya. Sampai masalah rumah tangga ibuku lengkap! "

"Sepertinya, di dunia kalian kamu itu pembawa acara gosip terkini tentang semua mahluk di bumi " lalu tawanya muncul dengan matanya yang berkaca.

G.A tersenyum dalam gelengan kepalanya, sebentar lagi kamu akan tahu bagaimana kamu di mata para sahabatmu yang kamu percayai "

Kimi sepertinya telah lelah, dia hanya duduk berdiam diri di kursinya. menyandarkan pipinya di kedua telapak tangannya. Dia ingin cepat kembali ke tubuhnya dan melakukan pekerjaan yang disukainya.

"Kita harus segera merapikan tempat ini "

muncul dua orang wanita cantik di ruangannya, mereka terlihat merapikan semua barang-barang milik kimi di kantor itu.

"Faya, gea.. " panggil kimi pada kedua sahabatnya itu.

"Sssttt.. " G.A menyimpan jari telunjuknya di depan bibirnya yang berwarna merah alami, mengisyaratkan pada kimi untuk diam dan menyaksikan pembicaraan mereka.

"Apa ini tidak keterlaluan ya? " tanya gea.

"Sudah lakukan saja, orang yang sudah koma dilakukan resusitasi dan terpasang ventilator biasanya itu tidak akan pernah bertahan lama "

"Jahat nih bicaranya! " sikut gea.

Faya tertawa kecil, "dia juga jahat sama kita, kerjanya nyalahin kita, marah-marah tidak jelas, sok kepinteran, sok kecantikan! "

"Akhirnya avien yang menggantikan dia " sambung faya, "aku sudah bosan di maki-maki olehnya karena kebodohanku "

Gea tertawa kecil, "tapi dia itu pekerja keras, dari bawah dia berusaha sampai jadi seperti sekarang ini. Tapi sayang nasibnya tragis di usia muda "

"Sudah, sekarang ini atasan kita adalah kak avien, dia orangnya lemah lembut dan penyabar jadi siapa tahu kita bisa tenang bekerja jika dia yang memimpin "

Gea tersenyum menganggukan kepalanya, mereka kembali pada tugasnya merapukan semua barang-barang kimi yang tersimpan di dalam kantornya.

"Nah, selesai! " G.A tersnyum ke arah kimi yang masih terlihat tidak percaya pada sikap sahabat yang dipercayainya itu, dia lalu menepukan kedua telapak tangannya dan dalam waktu sekejap mereka telah berpindah ke sebuah tempat di atas gedung.

"Duduklah " Ucap G.A pada kimi.

Disebuah atap gedung mereka kali ini berada, mereka duduk di sebuah pembatas yang memanjang mengelilingi seluruh gedung.

"Ada yang ingin ditannyakan sebelum kita memulai kontrak kerja kita? "

Kimi terdiam sejenak, "tunggu sebentar, aku aneh dengan pembicaraan mereka tadi. mereka bilang aku suka marah-marah? padahal aku selama ini menyindir mereka dengan candaan dan mereka terlihat menyukainya, aku pikir mereka tidak akan berpikiran tentang aku seperti itu "

G.A tersenyum tipis, "itulah manusia, setiap isi pikran dan hati mereka terkadang tidak sejalan. kita tidak pernah tahu bahwa ada banyak orang yang ternyata tersakiti oleh kita "

"Makanya kammu jangan sombong terlebih dulu mendapat pujian dari mereka " sambungnya, "di dunia pekerjaan mereka memujimu hanya untuk mempertahankan diri agar mereka aman "

"Aahh,, iya benar " kimi menyetujui ucapan G.A kali ini.

"Aku memang masih harus belajar lagi " kimi menertawakan dirinya sendiri.

Dia lalu melirik ke arah G.A dan memandanginya dengan wajah polosnya disertai senyuman paling manis yang dia punya.

"Jangan merayuku seperti itu! " cetusnya mengetahui akal licik kimi.

Dan itu membuat kimi tertawa kecil dan menyipitkan matanya, "kamu tidak asik, ditatap seperti itu malah marah! "

"Aku sudah kebal digoda oleh wanita cantik, jadi jangan berpikir aku bisa menyukaimu " ucapnya.

Wajah kimi terlihat sumringah, "akhirnya kamu mengakui juga kalau aku cantik.. "

G.A mengernyit dia membuka topi yang dipakainya dan memukulkannya ke kepala kimi tanpa kekuatan.

Kimi terlihat mengusap kepalanya dan merapikan rambut panjangnya yang tergerai di bawah bahunya yang tertiup angin.

Laki-laki itu sekilas melihat ke arah kimi dan mengganti pandangannya ke langit yang terbentang luas dihadapan mereka, dia seperti tengah menunggu sebuah intruksi untuk dapat melanjutkan kembali misinya.