Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 6 - Tell me about hanna

Chapter 6 - Tell me about hanna

"Jadi yang pertama kita lakukan adalah.. " kimi mengitari seluruh penjuru rumah, menutup semua pintu dan lalu jendela.

Dia tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada sinar matahari untuk masuk karena dia telah menutup semua tirai yang menjadi sahabat semua jendela-jendela rumah membuat suasana seketika gelap.

"Kita tidur!! " dia segera berjalan mencari ruang tidur.

Menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur yang walaupun terasa keras pada tubuhnya dia akan menerimanya karena saat ini yang dibutuhkan adalah tidur.

"Kita pikirkan apa yang akan dilakukan setelah aku beristirahat " ucap kimi pada tubuh hanna, pandangannya lurus ke atas dinding atap rumah hanna, dan melayangkan pikirannya.

"Kamu tidak perlu khawatir hanna, aku akan memperlakukan tubuhmu dengan baik supaya aku bisa dengan cepat kembali pada tubuhku sendiri.. "

Sepertinya kimi terlalu lelah setelah berjalan jauh untuk mencari rumah hanna, matanya terpejam dengan cepat dan dalam waktu cepat dia tertidur lelap.

"Hey, wanita cerewet dan pemarah! " kimi mendengar suara G.A di telinganya begitu lantang dan keras membuatnya harus perlahan membuka matanya.

"Kamu itu sedang meminjam tubuh orang lain, jadi berbalas budilah " dia kembali berucap pada kimi.

Mata kimi celingak-celinguk ke seluruh penjuru ruangan kamar tidur yang sempit, dia tidak mendapati sosok pemandunya yang menyebalkan itu dia hanya dapat mendengar suaranya.

"Jadi sekarang ini kamu menjadi seorang pengecut " ucap kimi mengusap wajahnya untuk mengumpulkan semua nyawanya setelah lelap tertidur.

"Berani bicara tanpa menampakkan wajahmu "

"Seterah, suka-suka aku " ucap G.A.

Kimi tertawa ketika pemandunya itu salah bicara.

"Terserah, pak " kimi membenarkan ucapan yang disebutkan G.A, "memangnya apa yang harus aku lakukan sekarang? ini sudah sore juga, sepertinya hal yang tidak mungkin kalau hanna kuliah di jam sekarang "

Dia lalu beranjak dari tidurnya, mengambil handuk yang menggantung di balik pintu kamar dan berjalan kecil menuju ke kamar mandi.

"Tunggu dulu " kimi menangguhkan diri untuk masuk ke dalam kamar mandi, "G.A kamu tidak akan mengintip aku mandikan walau kamu tidak muncul? "

Terdengar tawa keras yang begitu panjang di telinga kimi, sepertinya laki-laki itu memang tidak memiliki rasa yang spesial padanya. Walaupun itu hanya terdengar dari tawanya saja.

"Baguslah kalau kamu memang tidak tertarik padaku " ucap kimi lalu kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Setelah dia selesai membersihkan tubuhnya dia mulai mencari sesuatu yang dibutuhkannya tentang hanna.

"Beri aku petunjuk baik tuhan " ucap kimi.

Dia duduk di kursi di depan meja belajar milik hanna, mengumpulkan semua buku yang berjajar rapi di depannya untuk dibacanya setelah dia mendapatkan informasi penting tentang hanna termasuk tentang laki-laki yang menghamilinya.

Matanya terhenti di sebuah buku catatan berwarna merah muda dengan gambar hati yang mendominasi halaman depannya.

"Wah, sepertinya kamu wanita lemah lembut dan baik hati " ucap kimi, "semua benda milikmu berwarna sama.. "

"Merah muda! " lalu tawanya muncul, karena dia adalah seorang aquarius yang fanatik yang hanya menyukai warna biru dan putih yang sesuai dengan karakternya.

Tapi apa boleh buat, dia harus menerima ketidak sesuaian yang didapatkannya kali ini. Dia harus cepat-cepat menyelesaikan tugasnya dan segera pulang. Lalu kimi pun membuka halaman pertama buku catatan milik hanna dan membacanya.

Dahinya berkerut, "apa-apaan ini? " dia lalu kembali membuka halaman selanjutnya sehingga sampailah di halaman terakhir dan menutupnya dengan penuh kekesalan.

"Dia mempunyai buku catatan setebal ini hanya untuk menuliskan nama laki-laki yang sama saja! " cetusnya masih dipenuhi rasa kesalnya.

"Disini hiro, disana hiro dan yang terakhir hiro lagi " geramnya, "apa masa mudanya hanya dipakai untuk menulis satu nama orang laki-laki saja? "

Dan dia mulai frustasi, mengacak-acak rambutnya sendiri. Dan teriakannya pun lalu terdengar kali ini. Dengan pukulan keras dari kedua tangannya dia beranjak dari duduknya, kali ini dia bergerak mondar-mandir tengah memikirkan sesuatu yang harus dilakukannya.

"Tunggu dulu, darimana arah suara ponsel yang berbunyi itu? " kimi menempelkan telinganya kesetiap sudut kamar, berharap ponsel itu adalah milik kimi.

Setelah dia mencari cukup lama, dia membuka lemari pakaian milik hanna dan mengambil sebuah totebag hitam milik hanna dimana ponsel itu tersimpan.

"Adelia " kimi mengernyit menatap nama yang tertera di ponsel milik hanna, "apa dia sahabat hanna di kampus? atau saudaranya? "

Dia membiarkan ponsel milik hanna untuk beberapa saat, tetapi rasa penasarannya lebih cepat dan memutuskan untuk menerimanya.

"Hanna!! " teriakan suara seorang wanita.

Kimi menjauhkan ponselnya ketika suara teriakan terdengar di telinganya.

"Besok jangan lupa untuk datang ke kampus jam sembilan pagi "

Kimi kebingungan, "untuk apa? "

"Untuk apa? " lalu terdengar tawa, "besok dosen tamvan favorit kita masuk dan akan memberikan kita pretest, yang mendapatkan nilai tertinggi akan menjadi penanggung jawab mata kuliahnya "

"Oh.. " jawab kimi datar, dia tidak merasa itu adalah hal yang mengejutkan karena ketika dia kuliah dulu dia sudah pernah menjadi seperti itu dan menurutnya itu membosankan.

"Hallo " kemudian suara seseorang bernama adelia itu terdengar kesal, "jangan bilang kamu tidak antusias dengan dosen tamvan kita "

Tawa di wajah kimi terlihat begitu dipaksakan, dia memang bukan pribadi yang mendewakan seorang laki-laki berkedudukan sebagai pengajarnya. Itu cukup dilakukannya ketika sekolah dulu, sepertinya dia lupa tengah berada di tubuh orang lain yang usinya terpaut jauh dengannya.

"Tunggu dulu " ucap kimi, dia lalu mempunyai cara untuk sedikit mendapat informasi tentang hanna.

"Bisakah kamu menolongku? " tanya kimi.

"Menolong apa? "

"Untuk datang lebih pagi kekampus dan ceritakan sedikit tentangku " ucap kimi ragu, "kemarin ketika aku ke mall kepalaku terbentur pintu parkir yang tiba-tiba menutup dari situ aku pingsan dan setelah sadar aku sedikit kehilangan memoriku "

"Bohong banget sih! " cetus adel dengan tawa yang lagi-lagi muncul, "bilang saja besok itu mau minta tumpangan gratis ke kampus! "

Lalu kimi pun tertawa, "iya, itu juga salah satunya "

"Baiklah, besok aku kerumahmu kita ke kampus sama-sama "

"Terima kasih " kimi akhirnya bisa bernapas lega, "oh, iya sebentar dosen tampan itu mata kuliah apa? "

"Berhenti bercanda hanna! " cetus adelia, "dia itu mengajar biologi reproduksi, sekali lagi kamu bertanya akan aku putuskan tidak menjemputmu besok "

"Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi " kimi terkesal dengan sahabat hanna yang menelponya baru saja.

Dia lalu segera berjalan mendekat ke arah meja belajar milik hanna yang sudah bertumpuk buku-buku miliknya.

"Apa yang tadi dia sebutkan ya? " kimi tampak mengingat kembali mata kuliah yang disebutkan adelia. Kata-katanya begitu sulit diucapkan olehnya dan begitu asing ditelinganya.

"Tadi itu kalau tidak salah, ada produksinya " dan satu persatu buku yang bertumpuk dihadapannya dilihatnya dari judul berharap setelah dia melihat semua buku dia akan mengingatnya.

Kimi terlihat menggaruk kepalanya, "aku benar-benar lupa!! tidak dapat mengingatnya sama sekali "

Dan akhirnya hanya sebuah lamunan yang menjadi aktivitasnya kali ini. Dia telah menyerah dan memutuskan untuk berdiam diri saja.

"Aku akan membantumu " tiba-tiba suara G.A terdengar oleh kimi, "mata kuliah biologi reproduksi! "

Kimi tersenyum senang, "terima kasih " dia lalu mencari buku dengan judul yang disebutkan oleh G.A padanya dan menemukannya.

"Untuk apa kamu mencari buku itu? "

"Tentu saja untuk belajar " jawab kimi, "besok itu akan ada pretest, dan aku berencana mengambil keuntungan dari tes besok supaya aku bisa bertahan hidup "

Lalu tawa G.A terdengar, "apa kamu pikir akan semudah itu? "

"Aku orang yang mudah mempelajari sesuatu hal baru " kimi menyombongkan diri, "jika hanya pelajaran seperti ini adalah hal mudah bagiku "

"Baiklah terserah kamu saja nona sombong "

Kimi segera membuka halaman demi halaman buku yang dipegang olehnya, ketika baru beberapa halaman dahinya berkerut. Dia mulai merasakan kegelisahan ketika membaca buku tersebut.

"Semua gambar di buku ini banyak sekali gambar aneh " ucapnya, dia merasakan tubuhnya memanas.

"Dan lihat, sekarang bagian organ intim laki-laki pun di gambarkan disini! "

Dia lalu membuka halaman selanjutnya, "ah, pantas saja kamu hamil hanna. Ternyata kamu melakukan praktek nyata seperti di buku ini! "

Kimi tampak menggelengkan kepalanya ketika melihat gambar proses bagaimana terjadinya kehamilan.

Dia merasakan tubuhnya mengalami kelelahan kali ini. hari ini sudah terlalu memaksakan dirinya hari ini untuk belajar hingga larut malam hanya untuk bisa melancarkan usaha-usahanya besok pagi.