Setelah beberapa waktu mereka terduduk di atas gedung, terdengar suara kecil yang berbunyi ndari jam tangan yang di pakai oleh G.A. Laki-laki itu melirik ke arah jam di tangannya dan terlihat senyuman lebar di wajahnya.
"Canggih juga " ucap kimi pelan melihat sang pemandu, jam tangan yang yang dikenakannya terlihat seperti memiliki sebuah alat penentu posisi.
"Selamat " G.A tersenyum ke arah kimi lalu dia beranjak dari duduknya, "sebentar lagi kamu akan mendapatkan pilihan beberapa orang yang akan kamu pinjam tubuhnya untuk bisa merasakan kembali hidup di dunia "
Kimi terkejut karena senang, dia pun beranjak dari duduknya dan berjingkrak di hadapan G.A layaknya seorang anak kecil yang akan mendapatkan sebuah hadiah dari orang tuanya.
"Tapi aku beri petunjuk terlebih dulu " ucapnya, "semua orang yang akan kamu temui sekarang ini adalah pilihan yang cocok denganmu, jangan sekali-kali memaksakan sifatmu atau kamu akan dengan sendirinya keluar dari tubuh mereka dan kesempatanmu hanya satu kali ini. Jika tiba-tiba kamu mencuri dan menyakiti orang lain kamu akan selamanya berada di dalam tubuh itu! "
"Iya, baik aku catat di dalam pikiranku " Kimi membelalakan matanya, dia sudah tidak sabar ingin hidup normal walaupun di tubuh orang lain. Karena dia tahu itu hanya untuk sementara dan nanti dia akan kembali ke tubuhnya sendiri.
G.A menggelengkan kepalanya melihat sikap dan sifat kimi yang belum terlihat berubah, tapi dia harus berusaha dengan cepat membuat wanita di hadapannya itu menyadari keegoisannya dan dengan begitu tugasnya Bersama wanita bawel dan menyebalkan ini akan cepat terselesaikan.
"Kita ke tempat yang pertama.. " lagi-lagi G.A hanya perlu memetikan dua jarinya mereka telah berpindah tempat.
Kali ini mereka telah berada di sebuah rumah sakit, sebuah ruangan bertuliskan instalasi gawat darurat dengan pasien yang memenuhi seluruh tempat tidur yang disediakan dan keluarga pasien serta petugas yang berlalu lalang membuat aktifitas di dalam ruangan tersebut begitu sibuk.
"Ada tiga wanita yang cocok denganmu disana " G.A berbisik pada kimi.
Satu tangannya menunjuk ke arah pasien yang tengah dilakukan tindakan basic life support oleh petugas yang berjaga.
"Ada wanita di ujung sana " dia menunjukan ke arah kiri kimi, "Ibu muda yang sengaja mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup melihat suaminya berselingkuh dengan wanita yang lebih seksi dan cantik darinya, setelah dia meracuni anaknya dia pun ikut meminum racun tersebut "
Kimi bergidik, "seram sekali, aku tidak mau dengan wanita itu "
Dia menoleh ke arah G.A dengan wajah ketakutannya, "aku tidak suka dengan orang yang memiliki prinsip aneh seperti itu, apalagi tega menyakiti anak kecil "
"Dan itu anaknya sendiri! " cetusnya.
Senyuman terlihat di wajah G.A dia tahu dibalik sisi ego wanita disampingnya itu tersimpan rasa kasih sayang yang begitu besar yang tidak dapat dia ungkapkan pada orang-orang disampingnya.
"Baiklah " diapun memberikan kesempatan pada kimi untuk memilih.
"Disebelah kananmu " ucapnya kembali pada kimi, "Dia seorang wanita cantik, usia masih dua puluh lima tahun, dia masih kuliah dan berprestasi... "
Dia tidak melanjutkan perkataannya melihat ekspresi kimi yang berubah cerah ketika mendengarkan semua yang diucapkannya itu sesuai dengan kriterianya.
"Tapi.. "
Kimi langsung menoleh ke arah G.A, "kenapa ada tapinya? "
Senyuman terlihat di wajahnya, "dia itu simpanan seorang pejabat penting, beberapa waktu yang lalu ketika dia sedang berbelanja ada seseorang yang tidak dikenalnya membakar mobilnya, dan luka bakar yang dialaminya sekitar lima puluh persen! "
Kimi membulatkan matanya, "tapi aku tidak melihat wanita itu mengalami luka bakar? kamu sengaja membuat cerita seram supaya aku tidak memilihnya kan? "
"Nona bawel " panggil G.A oada kimi, "makanya kalau jadi orang pintar itu harus membudayakan membaca sampai dengan akhir sebelum memutuskan! "
Kimi tampak menggigit bibirnya, ternyata kehidupan di luar yang tidak diketahuinya begitu menyeramkan. Selama ini dia telah terbuai oleh rasa nyaman di kehidupannnya dan menutup telinganya untuk mau pedulli dengan kehidupan orang diluar sana.
"Ini lebih tragis " ucap kimi, "dia terlalu mengambil resiko menjadi wanita cantik "
"Bukankah dia bisa menghidupi dirinya sendiri ketika kuliahnya selesai dan dia bekerja nanti " kimi menanggapi kehidupan wanita yang hampir saja akan dipilihnya.
"Itu menurutmu " G.A mengomentari apa yang sudah diucapkan kimi, "di dunia gadis itu berbeda dengan pemikiranmu, di kehidupannya telah terjadi kesenjangan yang sangat hebat dimana orang yang berakal telah terkalahkan oleh orang yang ber-uang. Sehingga dia harus berada di titik keputus asaannya dan mengambil jalan yang sebenarnya tidak dia inginkan "
Kimi menarik nafasnya dalam-dalam, "itu bukan alasan yang logis, di dunia ini tidak semuanya sekejam itu. Selama kita percaya masih banyak orang yang lebih baik dan jujur itu ada "
Kali ini laki-laki itupun mengapresiasi jawaban kimi yang menurutnya sangat baik, dia adalah salah satu orang yang menomor satukan kejujuran dan menghargai sebuah kerja keras.
"Next " ucap kimi kemudian dia terlihat tidak ingin membuang waktu dengan percuma.
Dia akan menghapus wanita muda ini dari daftarnya, karena memang pada dasarnya dia bukan orang yang mendewakan sebuah kehidupan mewah. Terlebih lagi yang di dapatkannya melalui jalur yang sama sekali tidak disukainya, tidak ada kata cinta dalam kamus kehidupannya saat ini.
"Yang ini aku yakin kamu tidak akan menyukainya... " G.A langsung memberikan komentarnya padahal dia belum menyebutkan apapun tentang wanita yang terakhir.
"Kenapa? " tanya kimi teraneh.
"Dia itu wanita yang putus asa " jawabnya, "menyukai teman sekantornya dan dia... "
Kimi masih dengan wajah seriusnya mendengarkan ulasan sang pemandu keren di hadapannya.
"Memiliki kelebihan "
"Jangan terpotong-potong seperti itu deh! " omel kimi, "to the point saja! "
"Kenapa malah kamu yang galak sih! " cetus G.A ketika mendapat omelan dari kliennya itu, seharusnya dialah yang memegang kendali amarah tapi kali ini dia mendapatkan seseorang yang benar-benar keras kepala.
"Cepat saja katakan " kimi tidak mempedulikan ucapan pemandunya itu.
"Dia memiliki kelebihan berat badan " jelasnya, "beratnya hampir mencapai sembilan puluh kilo, dia tidak memiliki seorang teman pun. dan beberapa waktu yang lalu dia memutuskan untuk melakukan diet ketat, tapi sepeda yang dia tumpangi itu tiba-tiba patah dan membuatnya terjatuh bagian belakang kepalanya cedera berat membuatnya koma seperti itu "
Kimi mengusap wajahnya dan dia terduduk menundukan kepalanya memperlihatkan ketidak berdayaannya saat ini, "semua orang yang kamu sebutkan itu aneh-aneh sekali, tidak ada yang sedikit pun yang indah didengar! "
Lalu satu tetes air matanya muncul diantaranya rasa kekesalannya, dia harus bisa menjadi dirinya kembali dan harus dengan cepat memutuskan dengan baik.
"Tenang kimi, kamu pasti bisa melalu ini " dia menyemangati dirinya sendiri.
"Dia kan hanya ekstra di badannya, pasti bisa diet dan disukai banyak orang " lagi-lagi dia berkata pada dirinya sendiri, "ayo kimi semangat! "
Tapi setelah beberapa detik dia berucap, tangisannya kembali muncul dan semakin menjadi.
"Aku nggak bisa.. " ucapnya dalam tangisannya, "dia bukan kriteriaku, dan lagi pastilah zodiaknya tidak sama denganku karena wanita ini sama sekali tidak memperhatikan dirinya sendiri "
G.A masih berdiri di belakang kimi membiarkan wanita ambisius itu memilih, dia tahu ini bukan keputusan yang mudah karena wanita itu sangat perhitungan dan begitu mempercayai zodiaknya.
Setelah mengahabiskan waktu beberapa menit tangisan kimi pun berhenti, dia menghaous jejak-jejak air mata di kedua pipinya. Dan telah menyimpan keputusan yang akan diambilnya.
Dia lalu beranjak dari duduknya dan berdiri berhadapan dengan pemandunya tersebut, mata merahnya masih menghiasi wajah kimi.
"Aku hanya sementara di tubuhnya kan " ucap kimi pada G.A seraya menghapus air matanya yang terus menerus bermunculan.
"Tidak apa-apa gemuk, aku akan membuatnya langsing dan mendapatkan teman. Walaupun aku sebenarnya tidak yakin akan bisa "
Senyuman terlihat diwajah G.A ketika melihat kimi mulai dapat menahan keinginannya dan menerima apa yang sudah ditakdirkan untuknya saat ini, ternyata wanita ini dapat belajar dengan cepat dari semua kekecewaan yang didapatnya.
"Pergilah mendekat ke arah wanita itu... "
Kimi masih dengan wajah sedihnya menganggukan kepalanya, dia pun berbalik untuk beberapa saat memandangi tubuh wanita yang akan dia hampiri itu. Dan memulai langkahnya menghampiri wanita tersebut dan lebih mendekat sampai akhirnya berada di samping tempat tidur dimana wanita bertubuh ekstra itu terbaring.