Kimi melihat ada satu semut hitam yang berjalan di satu tangannya sekarang ini, dengan reflek dia mencoba menyingkirkan semut tersebut dengan satu tangannya.
Dia lupa dan itu membuat keseimbangan tubuhnya hilang dalam waktu sekejap.
Brukk_
Terdengar suara keras kursi terjatuh yang membuat ibu guru berlari ke arah kimi yang terjatuh ke arah belakang dari kursinya.
Dia melihat semua teman-teman laki-lakinya melihat dan bahkan menertawakannya, karena posisi jatuh kimi yang aneh. Rok seragamnya pun terangkat dan memperlihatkan pakaian dalamnya, kimi kecil syok dan hanya terdiam menganga tidak berkata apapun dengan kedua matanya yang melotot.
"Kimi kamu tidak apa-apa? " dia bisa mendengar suara gurunya itu sambil mengangkat tubuh kecilnya.
'Kejadian ini... ' ucap kimi dalam hatinya.
Dia lalu bisa mengingat kejadian yang pernah di alaminya di masa lalu.
Tiba-tiba ada sebuah cahaya putih yang menyilaukan kedua matanya dalam waktu beberapa detik yang kemudian membawanya ke sebuah tempat yang dipenuhi banyak orang.
"Semoga teman kita mimi berada di tempat terbaik di sisi tuhan " dia melihat bu mona yang berdiri di samping sebuah pusara yang bertuliskan nama sahabatnya, mimi.
Kimi lalu terdiam dan dia seperti mendapatkan sebuah pukulan keras di jantungnya. Yang lalu air matanya kemudian muncul.
'Aku yang membuat mimi meninggal! ' kimi menyalahkan dirinya sendiri.
Kejadian ketika kimi jatuh dari kursi...
"Kimi kamu tidak apa-apa? " tanya bu mona.
Kimi terkejut dan begitu malu ketika hampir teman-teman satu kelasnya menertawakannya karena kebodohan yang dilakukannya sendiri. Dia lalu melihat ke arah teman saingannya mimi yang hanya memandanginya, dia satu-satunya teman yang tidak menertawakannya.
Tapi karena kimi tidak suka dengan mimi yang lebih pintar darinya dia pura-pura menangis.
"Mimi yang mendorong kursiku bu guru " ucap kimi pada gurunya.
"Mimi " panggil gurunya itu, "kenapa kamu mencelakai temanmu sendiri? "
"Itu tidak baik " sambungnya, "ibu kecewa sekali, kamu biasanya selalu bersikap baik "
"Tapi, bu saya tidak mendorong kimi "
"Ibu guru pasti tidak lihat " kimi bicara lebih keras dan menangis agar bisa membuat gurunya itu percaya.
"Nanti ibu akan bicara dengan ibumu, dan kamu mendapatkan hukuman selama tiga hari membuat tugas di rumah "
Kimi jahat sekali ketika masih kecil, dia senang sekali saingannya itu mendapatkan hukuman dan membuatnya lebih dikenal oleh guru-guru di sekolahnya.
Tapi setelah hukuman tiga hari itu kimi tidak pernah melihat lagi sahabat kecilnya itu, banyak teman-temannya mengatakan bahwa mimi pindah sekolah karena kimi. Dan dia mendapatkan sebuah kabar bahwa mimi sudah tidak bisa dia temui lagi, karena dia telah pergi untuk selamanya setelah fitnah yang dia buat padanya...
'Baiklah, aku akhirnya tahu kesalahanku ini.. ' ucap kimi dengan isakan tangisannya, ternyata dia memang adalah teman yang sangat buruk karena ingin menyingkirjan pesaingnya.
'Aku minta maaf mimi... ' ucapnya lagi.
Lalu ada sebuah tangan kecil yang begitu dingin memegangi satu bahunya.
Kimi berbalik dan melihat sosok mimi yang memakai sebuah pakaian putih dengan senyumannya yang khas walaupun wajahnya pucat.
"Kimi, kamu cantik sekali " pujinya sambil memandangi wajah kimi, "kamu sudah menjadi orang dewasa yang sukses "
"Kamu bisa melihat wujud asliku? " tanya kimi.
Dia menjawabnya hanya dengan anggukkan dan senyuman.
"Mimi, awalnya aku tidak tahu kenapa tiba-tiba aku harus kembali di kejadian hari ini dan ternyata ini adalah kesalahanku yang sangat besar " ucap kimi, "sampai kamu sakit dan meninggal "
Mimi memperlihatkan senyumannya, "saya maafkan kimi, saya ingin sekali berteman dengan kamu tapi kamu selalu tidak mau berteman dengan siapapun "
"Kamu pasti tidak suka denganku karena guru-guru memperhatikanku di sekolah, tapi itu karena ibuku mengatakan bahwa aku sakit dan itulah kenap semua guru memberikanku perhatian yang lebih dari teman-teman yqng lain "
Mungkin kimi dulu tidak akan pernah mengerti tentang hal seperti ini karena di dalam hatinya masih penuh kebencian dan tuhan sedang menyadarkannya sekarang ini.
"Kamu maukan maafin aku? " ucap kimi, "aku benar-benar merasa bersalah dan berjanji tidak akan melakukannya lagi "
Mimi tersenyum, "saya sudah maafkan kimi, dan sekarang kamu bisa kembali ke kehidupanmu lagi "
Mimi melambaikan satu tangannya ke arah kimi dan perlahan-lahan sosoknya menghilang dari pandangannya dalam waktu sekejap.
Dan kimi mendapati dirinya berada di ruang kelasnya dengan sosok bu mona yang ada di hadapannya dan semua teman-teman sekelasnya yang menertawakannya yang terjatuh karena ulahnya sendiri.
"Kimi apa yang kamu katakan itu benar kalau mimi yang mendorongmu? " tanya bu mona padanya lagi.
Kimi masih terdiam, dia lalu melirik ke arah kimi yang memandanginya dengan wajahnya yang ketakutan.
"Bu guru... " ucap kimi pelan.
"Ada apa kimi? " bu mona mendekat ke arah kimi memastikan bahwa tidak ada luka serius di kepalanya karena terjatuh tadi.
"Saya berbohong " ucap kimi pada gurunya itu, dia kembali memutarkan pandangannya ke seluruh teman-temannya yang sedang menontonnya.
"Mimi tidak mendorong saya " dia lalu mengatakan hal yang sebenarnya, "tapi saya jatuh sendiri, saya mengatakan itu karena kesal mimi makan sembarangan membuat semut berdatangan di meja karena sisa-sisa makanannya "
"Kimi " bu mona memanggilnya dengan suara yang lembut, "kamu tidak boleh menuduh temanmu sendiri, itu namanya fitnah dan perbuatan itu sangat buruk untuk anak-anak yang di sekolahkan oleh orang tuanya "
"Kasihan mereka membanting tulang menyekolahkan kamu tapi yang kamu lakukan adalah hal-hal jelek "
"Tapi ibu guru senang karena kimi mau mengakui kesalahan sendiri, dan sebaiknya kamu minta maaf langsung pada mimi "
"Baik, bu " kimi mengangguk, dia beranjak dari duduknya dan menghampiri mimi memeluknya.
"Aku minta maaf, dan semoga kamu mau memaafkannya " ucap kimi.
"Saya maafkan "
Kimi tersenyum lega ketika mendengar ucapan maafnya di terima oleh mimi, setelah belasan tahun dia melupakan kesalahannya itu.
Walaupun ini sangat terlambat tapi kimi berharap permintaan maafnya yang tulus itu bisa membuat langkahnya meringan karena kejahatannya itu sudah dia perbaiki.
"Apa semuanya belum selesai sampai disini? " tanya kimi pada G.A yang duduk di sebuah ayunan di sampingnya.
G.A tersenyum, "kamu ikuti saja, mungkin akan ada kejutan lagi setelah ini "
"Kamu ingat keburukan itu sangat mudah di tutupi bahkan sampai bertahun-tahun lamanya "
"Tapi kebaikan kecil yang pernah kita buat selalu kita ingat dan tanpa disadari itu membuat kita menyombongkan diri " sambungnya.
Kimi tersenyum kecil, "jika dengan ini aku bisa sadar diri dan tahu betapa egoisnya aku, sepertinya itu memang hukuman setimpal buatku "
"Aku terlalu sombong karena bisa mengerjakannya semua sendiri, sukses di usia muda dan memiliki wajah cantik "
G.A menertawakan ucapan kimi kali ini, "dasar wanita aneh, cantik tapi tidak ada laki-laki yang mau denganmu! "
"Tidak apa-apa " kimi menanggapinya dengan tawa kecil, "kalau aku ditakdirkan tidak punya pasangan, aku akan berpacaran denganmu saja! "
Raut wajah G.A berubah mendengar pernyataan kimi.
Melihat laki-laki itu mengambil serius perkatannya kimi terkekeh, dia senang sekali bisa membuat pengawas kehidupannya itu menjadi terbawa perasaan oleh semua yang dikatakannya tadi.
Tentu saja kimi masih menjadi wanita yang sama sekali tidak percaya dengan pendamping hidup, jika dia bisa melakukannya sendiri itu artinya dia tidak membutuhkan orang lain lagi dalam hidupnya...