Chereads / WOMAN OF THE ZODIAC / Chapter 22 - Tahun 2000

Chapter 22 - Tahun 2000

"Hah, ternyata hidupku belum selesai! " kimi menarik nafasnya ketika dia sudah berdiri di depan gerbang sekolah dengan seragam kebanggaan putih abu miliknya.

"Ayo kita lihat, kesalahan seperti apalagi yang aku lakukan sekarang! " langkah kecilnya berjalan pasti menuju ke sebuah kelas.

"Kimi!! " rikha teman dekatnya sewaktu smu nya melambaikan tangan ke arahnya.

Kimi membalasnya dengan lambaian tangan dan tersenyum ke arah temannya itu.

"Tumben telat non? " tanya yiyik yang menjadi teman sebangkunya.

"Aku harus jalan kaki dari rumah " jawab kimi, "ibuku memberikan hukuman karena kemarin aku pulang terlalu malam! "

Kedua temannya itu menertawakan kimi yang selalu bernasib sial.

"Kamu tahu, apalagi kalau aku bilang hari ini harus ada orang tua kita menghadap ke guru BP karena kemarin kita bertengkar dengan kakak kelas sok cantik itu! "

"Aku minta mama rikha yang pura-pura menjadi waliku " ucap yiyik.

Rikha tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

"Nanti aku bilang sama mama kalau kita itu saudara dan orang tua kalian yang sibuk menitipkan kalian sama mama " ucap rikha.

"Ahh, kamu teman paling the best deh! " kimi dengan cepat memeluk sahabatnya itu.

Karena dia memang selalu menjadi orang pertama yang membuatnya lepas dari masalah.

Dan itulah kenapa kimi merasa sahabat paling baik yang dia temukan itu adalah ketika dia duduk di sekolah smu.

Tapi tetap saja, dia selalu membuat masalah-masalah kecil dengan kakak kelasnya yang selalu iri karena penampilan mereka lebih menarik dari siswi-siswi yang lain dan bahkan mereka sering dilabrak tiba-tiba oleh kakak kelas yang merasa pacar mereka sedang mengincar kimi dan kawan-kawan.

"Heh, kamu jangan merasa paling cantik ya! "

Lagi-lagi siang ini ada kakak kelas mereka yang menggebrag meja ketika kimi dan kawan-kawannya sedang berada di kantin.

"Ada masalah apalagi kak dewi? " kimi memelototkan kedua matanya menanggapi kemarahan kakak kelasnya itu.

"Berani ya kamu! " cetusnya pada kimi.

"Teman kamu ini berani jalan sama pacarku tahu! " ucapnya seraya menunjuk ke arah temannya rikha.

"Tapi kak angga bilang kalian sudah putus " ucap rikha dengan tenang.

Kimi mengerutkan dahinya mendengar ucapan rikha kali ini, dia sama sekali tidak tahu kalau rikha pergi berdua dengan kakak kelas mereka yang terkenal sebagai pemain basket.

Pasalnya beberapa hari yang lalu di juga mengajaknya untuk pergi berdua saja, dan bahkan sempat meminta kimi untuk mendengarkan sebuah acara di radio dimana dia mendengar angga yang mengungkapkan perasaannya pada kimi di radio.

"Siapa bilang kami belum putus! " cetusnya.

"Dasar cewek murahan mau saja diajak kencan sama kakak kelas manapun! " dia menghina rikha di hadapannya.

Karena kimi merasa tidak terima sahabat terbaiknya dihina seperti itu akhirnya dia memutuskan untuk membelanya.

"Kak dewi ngaca dong, sebelum mengatakan itu sama orang lain! " cetus kimi, "yang sering berada di kelas setelah jam sekolah selesai dengan laki-laki itu kakak kan? "

"Dan itu bukan kak angga " sambung kimi membuat kakak kelasnya itu tidak berkutik mendengar kimi yang membongkar semua rahasianya.

"Siapa yang sering lama-lama dengan laki-laki di ruang osis? " kimi terus melanjutkan serangannya.

Sampai membuat kakak kelasnya itu marah dan melayangkan tamparan di pipi kimi, dan ternyata kimi tidak tinggal diam. Dia lalu berbalik memberikan sebuah tamparan di pipi kakak kelasnya itu sampai akhirnya berakhir di kantor guru BP.

"Perempuan itu harusnya lemah lembut! " ucap bu imel yang menjadi guru BP nya kali ini.

"Kalian malah main tampar-tamparan " sambungnya.

"Kimi " panggilnya, "kamu juga tidak sopan menampar kakak kelasmu, dia itu sekretaris osis makanya setiap pulang sekolah pasti di kantor osis "

"Nggak seperti kamu yang sepulang sekolah nongkrong di alun-alun kota sama teman-temanmu, makan angin! "

Kimi tersenyum sinis mendengar itu, lagi-lagi dia menjadi orang yang sangat tidak dipercaya oleh siapapun karena latar belakangnya yang lebih senang bermain di alun-alun kota daripada di sekolahnya.

"Kamu itu harus belajar dari kisah pahlawan-pahlawan tang sudah berjuang mati-matian supaya kamu bisa merdeka dan bisa bersekolah dengan aman " ucap bu imel yang lagi-lagi ditujukan pada kimi.

"Kenzi " dia memanggil seorang siswa yang membawa setumpuk buku ke ruangannya.

"Kamu antar kimi ke ruang bahasa dan putarkan film biasa untuk hukuman anak yang tidak cinta sekolahnya "

"Baik, bu "

Dia lalu menoleh ke arah kimi, "kamu ikut kenzi, dan tonton itu sampai jam pelajaran selesai! "

"Iya, bu " kimi menjawabnya dengan malas dan lalu beranjak dari duduknya.

Menyipitkan kedua matanya melihat tawa kemenangan dari kakak kelasnya itu.

Dia tersenyum, "kamu tertawa dulu, setelah ini kamu sendiri akan mendapat malu! "

"Beraninya menyebarkan fitnah ke semua teman sekolahnya mengatakan aku asuhan om-om! " celetuknya dalam hati.

Dia tahu kalau kakak kelasnya itu akan menggemparkan seluruh sekolahnya dengan berita kehamilannya karena tiba-tiba pingsan ketika sedang berada di dalam kelas.

Dan setelah itu semua teman-temannya akan percaya bahwa penampilan itu akan bisa menipu siapapun yang melihatnya.

"Kenapa di kehidupan sekolah hanya ada dua kegiatan yang sering kamu lakukan! " G.A yang tiba-tiba muncul mengomentari kehidupan kimi dan berjalan di sampingnya.

"Kalau tidak berkelahi pasti masuk ke ruang BP untuk mendapatkan hukuman " lalu tawa-tawa kecilnya muncul, menertawakan kimi.

"Jangan komentar deh! " cetus kimi.

"Kamu kan tidak pernah jadi manusia, jadi mana tahu rasanya jadi pembuat masalah "

"Rasanya mantap sekali! " kimi malah berbangga dengan kesemrawutan kehidupan sekolahnya.

Dia masih belum menemukan hal apa yang akan membuatnya mengetahui kesalahan yang pernah di perbuatnya.

"Kamu tidak capek berantem dan terus menerus mendapatkan ceramahan dari gurumu? " tanya G.A yang masih mengikutinya ke ruang bahasa.

"Atau sedikit merasakan malu? "

Kimi tertawa kecil, "sudah biasa dipermalukan seperti itu, buat apa harus malu "

"Aku selalu mengikuti filosopi jam, mau dilihat atau tidak harus tetap berjalan! "

G.A tersenyum dan menggelengkan kepalanya mendengar perkataan kimi kali ini. Dia itu memang benar-benar wanita terkeras kepala yang pernah di temuinya.

Tetapi sebenarnya di dalam hatinya yang rapuh dan kesepian itu dia sembuyikan rapat-rapat untuk membuat semua pertahanan diri agar dia tidak diperlakukan semena-mena oleh teman-temannya. Dia tidak mau menjadi sosok lemah seperti ibunya.

Kimi melirik ke arah G.A dan tersenyum, "kamu tahu kan aku wanita dengan tekad yang kuat "

"Setelah semua kejadian masa lalu selesai, aku pastikan kalau kamu tidak bisa menghindar dariku dan akan menyukaiku! "

G.A mengerutkan dahinya dan dia tiba-tiba merasakan merinding mendengar pernyataan kimi tersebut.

Dengan cepat G.A menghilang dari penglihatan kimi sekarang ini, kimi menahan tawanya karena dia sudah berani menantang seseorang yang dia sudah tahu kekuatannya melebihi dari apapun...