Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Entering a Dream

🇮🇩Mikina09
--
chs / week
--
NOT RATINGS
22.8k
Views
Synopsis
Mereka bertemu empat tahun lalu. Dan tidak ada yang menyuruh mereka untuk saling mendekat. Dimulai dari seorang teman kerja, perlahan muncul rasa ketertarikan, dan tidak lama pun muncul rasa kasih dan benih cinta di antara keduanya. Teman mereka mendukung, bos mereka juga tidak menentang, dan bisa dibilang kedua orang tua mereka sudah memberi ijin. Tapi sebagai seorang artis, yang setiap harinya harus berakting di depan kamera... Berakting adalah pekerjaan mereka dan itu adalah sesuatu yang mereka ingin lakukan dengan sepenuh hati. Tapi, apa akting itu sendiri juga harus mereka lakukan di kehidupan pribadi mereka? Haruskah mereka melanjutkan akting ini untuk menutupi cinta mereka? Akhir seperti apa yang menanti mereka dengan menutupi jalinan kasih mereka di depan banyak orang? Hidup di dunia yang penuh kepura-puraan ini, mau tidak mau mereka ikut terseret ke dalamnya. Yang pada akhirnya hanya membuat keduanya saling terluka. Meski sekali lagi itu bukan salah mereka.
VIEW MORE

Chapter 1 - 0 - Prologue

Semua mata tertuju pada mereka. Bagaimana tidak? Mereka masih muda dan sebagai seorang artis, keduanya punya talenta dan bakat terpendam yang diakui. Di umur mereka yang baru menginjak pertengahan 20, keduanya sudah berhasil menarik mata setiap orang untuk melihat hasil karya mereka.

Bekerja di satu agensi yang sama sedikit banyak membantu mereka untuk membangun 'chemistry' antara mereka berdua yang mereka gunakan saat mereka berperan dalam suatu film. Hasilnya? Jauh di luar dugaan.

Hampir setiap orang suka dengan interaksi keduanya. Natural. Murni. Seperti datang dari hati. Berbagai pujian dituai dari banyak orang dan mereka pun mulai menjadi terkenal lebih lagi dibanding sebelum mereka berakting bersama.

Itu semua tidak luput dari kerja keras dan dedikasi yang mereka berikan di semua film yang mereka perankan.

Dalam berakting mereka menemukan 'passion', sesuatu yang membuat mereka bergairah dan mereka dengan serius merangkul gairah itu. Mereka adalah sebuah icon, contoh dari seorang muda yang punya masa depan cerah di dalam karir mereka.

Tapi, apa semua itu cukup untuk membuat mereka bisa diterima? Dunia ini adalah sebuah dunia yang penuh dengan tuntutan. Tidak peduli di mana kita bekerja, bidang apa yang kita ambil, dengan siapa kita bekerja, akan ada banyak faktor-faktor yang tidak kita duga, bisa membuat kita maju atau bahkan bisa menghambat tujuan kita.

Sudah terkenal di kalangan ini bahwa bekerja di bidang industri hiburan bukanlah hal yang mudah. Butuh dedikasi, fokus, dan juga harus siap untuk bisa mengorbankan apa yang kita punya. Apapun itu.

Dan tidak hanya itu. Sebagai artis, kita tidak bisa lagi dengan mudah hanya memikirkan apa yang kita mau. Ada banyak orang yang menjadi penggemar kita, yang juga harus kita pikirkan sebagai rasa ucapan syukur atas dukungan mereka.

Sungguh tidak mudah untuk menjadi seorang artis. Dan mengetahui hal itu, mereka tetap berusaha sebaik mungkin agar orang-orang, penggemar mereka terutama, bisa fokus dan melihat bagaimana seriusnya mereka dengan hal ini.

Sesuatu yang mereka harapkan akan menjadi hal pertama yang dilihat penggemar mereka sebagai seorang artis.

Kenyataannya? Itu tidaklah cukup.

Kehidupan pribadi mereka yang tidak mau mereka terlalu perlihatkan kepada banyak orang, itulah yang menjadi hal utama yang dicari penggemar mereka.

Apa mereka tidak berbagi? Meski tidak semua, mereka juga ikut berbagi tentang kehidupan mereka.

Apa mereka orang yang tidak ramah? Tidak ada yang pernah bilang kalau mereka tidak. Apalagi orang-orang yang pernah bekerja dengan mereka. Mereka termasuk orang yang dikatakan orang enak untuk dijadikan teman.

Lalu, apa masalahnya? Kenapa mereka sampai ke titik di mana mereka sedang menghadapi jalan buntu dan terlihat satu-satunya jalan keluar adalah... dengan mereka harus berpisah?

Mereka itu hanya manusia. Seorang yang tidak sempurna. Dan seorang yang pernah melakukan kesalahan.

Apakah itu salah mereka kalau mereka saling suka dan tidak menyatakannya terang-terangan?

Apakah itu salah mereka kalau mereka ingin saling berdekatan dengan orang yang mereka cintai?

Apakah itu salah mereka dengan memilih karir sebagai seorang artis, yang harus berakting di depan kamera? Apa mereka juga tetap harus berakting setelah pergi, meninggalkan lensa kamera?

Tidak pernah terlintas di pikiran mereka kalau mereka harus berpisah seperti ini. Mereka tetap saling cinta, rasa kasih itu tidak pernah padam. Sang pria bisa dilihat dalam beberapa situasi kalau matanya hanya tertuju pada sang wanita. Mata tidak bisa berbohong. Dan sang wanita adalah orang yang mendukung sang pria di saat ada isu jahat yang menyerang kekasihnya.

Mereka tidak salah. Tidak. Semua rasa itu masih ada di sana.

Hanya keadaan dan situasi tidak masuk akal yang akhirnya membuat mereka harus mengambil jalan pahit ini.

Faktor yang seharusnya mendukung mereka, malah berbalik menyerang mereka. Keduanya hanyalah korban. Keduanya sama-sama terluka.

Dan karena itu, mereka sepakat untuk menelan pil pahit. Bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk wmereka untuk bersama. Tidak peduli betapa sayangnya mereka akan satu sama lain.

Ini adalah cerita tentang dua insan manusia yang berjuang meraih apa yang mereka inginkan, sekaligus mencapai kebahagiaan yang seharusnya menjadi milik mereka.

Sebuah kisah tentang Adrian Baruna dan Alora Vaya.